Menu Tutup

Wakil Presiden: Pilar Pendukung Kepemimpinan Indonesia

Sejarah dan Peran Wakil Presiden dalam Politik Indonesia

Jabatan Wakil Presiden (Wapres) di Indonesia memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam dinamika politik negara. Dibuat sejak awal kemerdekaan, posisi ini dimaksudkan untuk membantu presiden dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa.

Periode Awal Kemerdekaan (1945-1967)

Pada periode awal kemerdekaan, peran Wapres sangatlah signifikan. Mohammad Hatta, Wapres pertama Indonesia, memainkan peran penting dalam membantu Presiden Soekarno dalam berbagai bidang, seperti:

  • Memimpin sidang-sidang kabinet
  • Mewakili Indonesia di luar negeri
  • Merumuskan kebijakan-kebijakan penting
  • Menjaga stabilitas politik

Pada masa ini, Wapres dapat dikatakan sebagai “mitra” presiden dalam menjalankan pemerintahan.

Masa Orde Baru (1967-1998)

Pada masa Orde Baru, peran Wapres mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh sentralisasi kekuasaan di tangan presiden Soeharto. Wapres pada masa ini lebih berperan sebagai “pembantu” presiden dan tidak memiliki banyak ruang untuk berinisiatif.

Era Reformasi (1998-sekarang)

Sejak era Reformasi, peran Wapres kembali menguat. Hal ini terlihat dari semakin aktifnya Wapres dalam berbagai bidang, seperti:

  • Memimpin kabinet
  • Mewakili presiden dalam acara-acara penting
  • Menjalankan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh presiden

Beberapa contoh peran penting Wapres di era Reformasi:

  • Megawati Soekarnoputri, Wapres pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas politik saat terjadi krisis politik pada tahun 1999.
  • Hamzah Haz, Wapres pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri, aktif dalam memimpin kabinet dan menyelesaikan berbagai masalah di bidang ekonomi dan sosial.
  • Muhammad Jusuf Kalla, Wapres pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, dikenal sebagai “menteri senior” dan memainkan peran penting dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan luar negeri.
Baca Juga:  Pengertian Psikologi Sosial

Daftar Wakil Presiden Indonesia

Berikut adalah daftar Wakil Presiden Indonesia sejak awal kemerdekaan:

  1. Mohammad Hatta (1945-1956)
  2. Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1973-1978)
  3. Adam Malik (1978-1983)
  4. Umar Wirahadikusumah (1983-1988)
  5. Sudharmono (1988-1993)
  6. Try Sutrisno (1993-1998)
  7. B.J. Habibie (1998)
  8. Megawati Soekarnoputri (1999-2001)
  9. Hamzah Haz (2001-2004)
  10. Muhammad Jusuf Kalla (2004-2009, 2014-2019)
  11. Boediono (2009-2014)
  12. K.H. Ma’ruf Amin (2019-sekarang)

Proses Pemilihan Wakil Presiden

Wakil presiden dipilih bersama-sama dengan presiden dalam satu pasangan calon melalui pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden. Pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.

Tantangan dan Peluang Wakil Presiden

Tantangan:

  • Ketidakjelasan peran dan wewenang: Peran dan wewenang Wapres seringkali tidak jelas dan tergantung pada kemauan presiden.
  • Kurangnya dukungan politik: Wapres seringkali tidak memiliki basis politik yang kuat, sehingga sulit untuk menjalankan tugas dan kewajibannya secara efektif.
  • Stereotip sebagai “ban serep”: Wapres seringkali distereotipkan sebagai “ban serep” presiden, sehingga posisinya dianggap kurang penting.

Peluang:

  • Meningkatnya kesadaran akan peran Wapres: Masyarakat semakin sadar akan peran penting Wapres dalam membantu presiden menjalankan pemerintahan.
  • Penguatan kelembagaan: Penguatan kelembagaan Wapres dapat membantu meningkatkan peran dan wewenangnya.
  • Kerjasama yang efektif dengan presiden: Kerjasama yang efektif dengan presiden dapat membantu Wapres dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara optimal.
Posted in Ragam, Tokoh

Artikel Terkait: