Contoh istidraj di zaman sekarang adalah orang-orang yang mendapatkan kenikmatan duniawi yang melimpah, seperti harta, jabatan, kekuasaan, dan kesenangan, namun mereka tidak beriman kepada Allah SWT atau tidak menjalankan perintah dan larangan-Nya. Orang-orang seperti ini mungkin terlihat sukses dan sejahtera di mata manusia, namun sebenarnya mereka sedang dijebak oleh Allah SWT dengan nikmat yang akan menjadi azab bagi mereka di akhirat kelak.
Beberapa contoh istidraj di zaman sekarang adalah:
- Orang-orang yang melakukan riba atau korupsi, namun mereka mendapatkan kekayaan dan kemewahan yang berlimpah
- Orang-orang yang berzina atau berjudi, namun mereka mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan yang semu
- Orang-orang yang menyakiti atau menzalimi orang lain, namun mereka mendapatkan pengaruh dan kehormatan yang tinggi
- Orang-orang yang menyembah berhala atau menyekutukan Allah SWT, namun mereka mendapatkan kesehatan dan keselamatan yang baik
- Orang-orang yang tidak pernah beribadah atau bersyukur kepada Allah SWT, namun mereka mendapatkan rezeki dan karunia yang lancar
Semua contoh di atas menunjukkan bahwa istidraj adalah tipuan halus dari Allah SWT kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya. Istidraj bukanlah tanda kemuliaan atau keberkahan, melainkan tanda kesengsaraan dan kebinasaan. Rasulullah SAW bersabda:
Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa.
Oleh karena itu, kita harus waspada dan berhati-hati agar tidak terjebak dalam istidraj. Kita harus selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Kita harus selalu beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Kita harus selalu bertaubat dan memperbaiki diri dari segala maksiat dan kesalahan. Kita harus selalu berdoa dan berikhtiar untuk mendapatkan kenikmatan dunia dan akhirat yang sesuai dengan ridha Allah SWT.