Menu Tutup

Perbedaan antara inflasi dan deflasi : Apa artinya untuk ekonomi anda?

Gambar: suara.com

Bagi anda yang sudah sering berkecimpung dalam pembelajaran ekonomi mungkin sudah tidak asing dengan istilah “Inflasi dan Deflasi”. Namun istilah itu akan asing bagi yang tidak biasa berkecimpung dalam dunia pendidikan ekonomi. Meskipun demikian, penting juga bagi kita untuk mengetahui makna dari Inflasi dan Deflasi ini.

Inflasi sendiri adalah suatu kondisi dimana harga-harga mengalami kenaikan secara umum pada suatu ekonomi dalam jangka waktu tertentu. Penyebab dari terjadinya inflasi ini ada beberapa faktor, dianataranya adalah kenaikan bahan baku, kenaikan gaji yang tidak diimbangi dengan produktivitas, atau kelebihan uang yang beredar dalam sistem keuangan.

Akibat inflasi, maka daya beli uang dapat berkurang, karena jumlah uang yang anda miliki saat ini, belum tentu cukup untuk membeli barang-barang yang sama di masa mendatang.

Sebaliknya, deflasi adalah penurunan harga-harga secara umum dalam suatu sistem ekonomi dan dalam jangka waktu tertentu. Penyebab terjadinya deflasi juga ada banyak faktor, dianataranya adalah karena menurunnya permintaan terhadap barang dan jasa, produktivitas terhadap barang atau jasa yang berlebih, atau kurangnya peredaran uang pada suatu sistem keuangan.

Dalam kondisi demikian, daya beli uang meningkat, karena jumlah uang yang anda miliki mampu membeli barang/jasa yang sama di masa mendatang.

Lalu, apa sih pengaruhnya terhadap kondisi perekonomian kita, saat terjadi Inflasi maupun Deflasi?

Jika terjadi Inflasi, maka yang akan terjadi adalah:

  1. menurunkan daya beli uang: jika harga-harga naik, maka uang yang anda miliki mungkin tidak akan cukup untuk membeli barang-barang yang sama di masa depan. Ini menyebabkan konsumen merasa kurang mampu untuk membeli barang-barang yang diinginkan, yang dapat menurunkan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
  2. Menurunkan kepercayaan pada mata uang: jika tingkat inflasi terlalu tinggi, masyarakat mungkin akan kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang dan cenderung memilih menyimpan uangnya dalam bentuk lain seperti emas atau property. Ini dapat menurunkan kegiatan ekonomi karena orang kurang cenderung untuk megeluarkan uangnya.

Jika terjadi deflasi, maka yang akan terjadi adalah:

  1. Menurunkan minat konsumen untuk membeli: jika harga-harga turun, maka konsumen mungkin akan menunggu harga yang lebih renda di masa depan sebelum membeli barang-barang yang diinginkan. Ini dapat menurunkan kegiatan ekonomi karena perusahaan-perusahaan mungkin akan mengalami penurunan penjualan dan mengurangi produksi.
  2. Menurunkan tingkat keuntungan perusahaan: jika harga-harga turun maka perusahaan-perusahaan akan mengalami penurunan keuntungan karena harga produksi tidak turun secepat harga jual. Ini dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan mengurangi pekerjaan atau menutup usaha yang dapat menurunkan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Inflasi dan deflasi dapat menimbulkan dampak buruk terhadap ekonomi jika terjadi secara ekstrem. Oleh karena itu, pemerintah dan Bank Sentral sering berupaya untuk mengendalikan tingkat inflasi dan deflasi agar tetap dalam batas yang wajar.