Latar Belakang dan Agenda KTT ASEAN 2023
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang berlangsung di Jakarta pada 5-7 September 2023 menjadi momen penting bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitra global mereka. Dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama regional, merespons tantangan keamanan, dan memperkuat ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Sebanyak 11 negara ASEAN beserta 9 negara mitra—termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan Australia—hadir untuk membahas sejumlah isu utama, seperti ketahanan pangan, keamanan energi, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
1. Penguatan Ekonomi ASEAN sebagai Epicentrum of Growth
KTT ke-43 menegaskan visi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi (epicentrum of growth). Sejumlah kesepakatan yang dihasilkan mencakup:
- Kerja Sama Ekonomi Digital: ASEAN akan memperkuat infrastruktur ekonomi digital melalui pelatihan dan peningkatan keamanan siber. Ini penting mengingat berkembangnya ekonomi digital dan kebutuhan akan stabilitas di bidang keamanan digital di tengah ancaman siber yang semakin meningkat.
- Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik: ASEAN bekerja sama dengan Jepang, China, dan Korea Selatan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di kawasan. Inisiatif ini mendukung pengurangan emisi karbon di wilayah ASEAN, yang menjadi prioritas di tengah upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
- Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN: ASEAN juga mengadopsi kerangka kerja yang berfokus pada kolaborasi berkelanjutan dalam pengelolaan laut dan pesisir. Ini bertujuan untuk mendorong perekonomian yang berwawasan lingkungan, yang menjadi semakin penting dalam menghadapi isu pemanasan global dan eksploitasi sumber daya alam.
2. Tantangan dan Strategi Keamanan Kawasan: Laut China Selatan dan Krisis Myanmar
Masalah keamanan kawasan, terutama di Laut China Selatan dan Myanmar, mendapat perhatian besar dalam pertemuan ini:
- Laut China Selatan: ASEAN mendorong penegakan Deklarasi Perilaku Pihak (DOC) serta menghormati hukum internasional, khususnya Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982. Hal ini dilakukan untuk menghindari eskalasi konflik dengan China dan menjaga stabilitas di jalur maritim penting ini.
- Krisis Myanmar: Dengan situasi Myanmar yang masih belum stabil, ASEAN membentuk mekanisme troika untuk mengatasi krisis tersebut. Inisiatif ini bertujuan untuk meredakan ketegangan internal di Myanmar dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati di seluruh kawasan.
3. Isu Kemanusiaan dan Sosial: Hak Asasi dan Pendidikan
Selain masalah ekonomi dan keamanan, ASEAN juga menyoroti isu-isu sosial seperti HAM dan pendidikan, termasuk:
- Peningkatan Perlindungan HAM: ASEAN menekankan pentingnya dialog terbuka dalam perlindungan HAM di kawasan. Hal ini mencakup hak-hak perempuan, anak-anak, dan komunitas rentan lainnya.
- Akses Pendidikan Berkualitas: ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dini yang berkualitas. Pendidikan dianggap sebagai fondasi penting untuk menciptakan masyarakat ASEAN yang kuat dan berdaya saing tinggi di era globalisasi.
4. Kemitraan Strategis dengan Negara Mitra
ASEAN memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara mitra, seperti Amerika Serikat, Jepang, China, dan India. Pertemuan ASEAN-Amerika Serikat, ASEAN-Tiongkok, dan ASEAN-Jepang membahas peningkatan kolaborasi dalam berbagai bidang:
- Perdagangan dan Investasi: Kolaborasi ini memungkinkan ASEAN meningkatkan akses terhadap teknologi dan investasi. Pertemuan ini juga menjadi platform untuk membahas inisiatif-inisiatif yang bisa mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
- Kolaborasi Indo-Pasifik: Dengan diundangnya negara-negara seperti Bangladesh dan Kepulauan Cook, ASEAN menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kerja sama inklusif di kawasan Indo-Pasifik, yang juga mencakup bidang keamanan dan ekonomi.
5. Dokumen dan Kesepakatan Penting
Secara keseluruhan, KTT ke-43 ASEAN menghasilkan sekitar 90 dokumen penting yang mencakup berbagai kesepakatan di bidang ekonomi, keamanan, sosial, dan lingkungan hidup. Dokumen-dokumen ini diharapkan mampu mendorong ASEAN sebagai kawasan yang lebih stabil, berdaya saing, dan makmur.
KTT ASEAN ke-43 ini tidak hanya menjadi ajang memperkuat kerja sama, tetapi juga menjadi upaya ASEAN untuk berperan aktif dalam menghadapi tantangan global dan menjadi kawasan yang lebih inklusif serta tangguh menghadapi berbagai ancaman di masa depan.
Referensi:
- Tirto.id. “Hasil KTT ASEAN Jakarta 2023 dan Negara yang Menyetujuinya”. Tirto.id. Diakses pada 5 Oktober 2023.
- Kompaspedia.kompas.id. “Perjalanan KTT ASEAN dan Hasil-Hasil Deklarasinya”. Kompaspedia. Diakses pada 5 Oktober 2023.
- TIMES Indonesia. “KTT ke-43 ASEAN Hasilkan 90 Dokumen dan Kesepakatan Konkret”. TIMES Indonesia. Diakses pada 5 Oktober 2023.
- Kompaspedia.kompas.id. “Hasil KTT ASEAN 2023: Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Kemitraan Strategis”. Kompaspedia. Diakses pada 5 Oktober 2023.