Menu Tutup

Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Dalam ilmu tajwid, hukum nun sukun dan tanwin adalah salah satu aspek penting yang harus dipelajari oleh setiap Muslim yang ingin membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Memahami hukum ini tidak hanya membantu dalam pengucapan yang tepat, tetapi juga memberikan keindahan dan ketepatan dalam membaca ayat-ayat suci. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hukum nun sukun dan tanwin, termasuk definisi, jenis-jenis, dan contoh penerapannya dalam bacaan Al-Qur’an.

Definisi Nun Sukun dan Tanwin

Nun Sukun

Nun sukun adalah huruf nun (ن) yang tidak memiliki harakat atau tanda baca (sukun) di atasnya. Dalam Al-Qur’an, nun sukun sering ditemukan dalam kata-kata yang memiliki nun di tengah atau di akhir kata.

Tanwin

Tanwin adalah tanda baca yang berupa dua harakat dan biasanya terdapat di akhir kata. Ada tiga jenis tanwin dalam bahasa Arab:

  1. Fathah Tanwin (ً)
  2. Kasrah Tanwin (ٍ)
  3. Dhammah Tanwin (ٌ)

Jenis-Jenis Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Hukum nun sukun dan tanwin dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu:

  1. Idzhar
  2. Idgham
  3. Iqlab
  4. Ikhfa’

1. Idzhar

Idzhar berarti ‘jelas’ atau ‘terang’. Dalam konteks tajwid, idzhar terjadi ketika nun sukun atau tanwin diikuti oleh salah satu huruf idzhar yang terdiri dari huruf-huruf halqi (حروف حلقية) yaitu: (ء، هـ، ع، ح، غ، خ). Pada hukum ini, nun sukun atau tanwin dibaca dengan jelas tanpa memasukkan ke dalam huruf setelahnya.

Contoh:

  • مِنْ هَادٍ (min haadin)
  • فَسَيَكْفِيكَهُمُ (fasayakfiikahum)

2. Idgham

Idgham berarti ‘memasukkan’. Dalam tajwid, idgham terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham yang terdiri dari: (ي، ر، م، ل، و، ن). Idgham dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.

Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf: (ي، ن، م، و). Pada hukum ini, bacaan nun sukun atau tanwin dilebur dengan suara ghunnah (dengung).

Contoh:

  • مِنْ وَاقٍ (min waa-qin)
  • عَذَابٌ نُكْرٍ (a-dzaa-bun nuk-rin)

Idgham Bilaghunnah

Idgham bilaghunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf: (ل، ر). Pada hukum ini, bacaan nun sukun atau tanwin dilebur tanpa suara ghunnah.

Contoh:

  • مِنْ لَدُنْ (min la-dun)
  • غَفُورٌ رَحِيمٌ (gha-fu-run ra-him)

3. Iqlab

Iqlab berarti ‘mengganti’. Dalam tajwid, iqlab terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba (ب). Pada hukum ini, nun sukun atau tanwin diganti menjadi suara mim dan dibaca dengan ghunnah.

Contoh:

  • مِنْ بَعْدِ (mim ba’di)
  • سَمِيعٌ بَصِيرٌ (sami-un basir)

4. Ikhfa’

Ikhfa’ berarti ‘menyembunyikan’. Dalam tajwid, ikhfa’ terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa’. Huruf-huruf tersebut adalah: (ت، ث، ج، د، ذ، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ف، ق، ك). Pada hukum ini, nun sukun atau tanwin dibaca samar-samar antara idgham dan idzhar dengan suara ghunnah.

Contoh:

  • مِنْ تَحْتِهَا (min tah-tihaa)
  • عَذَابًا صَعَدًا (a-dzaa-ban sa’ad)

Kesimpulan

Memahami dan menerapkan hukum nun sukun dan tanwin dengan benar adalah bagian integral dari ilmu tajwid yang memastikan bacaan Al-Qur’an menjadi lebih tepat dan indah. Dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang baik, setiap Muslim dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan tajwid yang benar, sehingga mencapai kesempurnaan dalam ibadah dan penghormatan terhadap kitab suci.

Baca Juga: