Menu Tutup

Karakteristik Bahasa Arab

Secara etimologi, karakteristik berasal dari akar kata bahasa Inggris yaitu character yang berarti watak, sifat, ciri. Kata characteristic berarti sifat yang khas atau ciri khas sesuatu. Achmad Maulana mengartikan karakteristik dengan ciri khas, bentuk-bentuk watak dan tabiat individu, corak tingkah laku atau tanda khusus. Dalam istilah bahasa Arab, kata karakteristik dikenal dengan خصائص sebagai bentuk jamak dari خصوصيـة yang diartikan dengan kekhususan atau keistimewaan. Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik bahasa Arab adalah bentuk watak dan ciri khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki bahasa Arab.

Pengetahuan tentang karakteristik bahasa Arab merupakan tuntutan yang harus dipahami oleh para pengajar bahasa Arab, karena pemahaman akan diskursus ini akan memudahkan mereka yang berkecimpung pada bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Arab dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Tetapi perlu diperhatikan bahwa karakteristik bahasa Arab tidaklah identik dengan kesulitannya, karena dengan memiliki pengetahuan serta pemahaman tentang karakteristiknya, setidaknya akan tersingkap kelebihan-kelebihan yang ada pada tubuh bahasa Arab, dan menjadi aspek kemudahan yang menjadi pintu untuk membuka jalan bagi mereka yang ingin mempelajari dan mendalaminya.

Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal. Dikatakan unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya, sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Karakteristik universalitas bahasa Arab antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:

Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam, yang meliputi:

  • Ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan stratifikasi sosial ekonomi penuturnya.
  • Ragam geografis, ragam bahasa yang menunjukan letak geografis penutur    antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga melahirkan dialek yang beragam.
  • Ragam idiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas kepribadian setiap individu masyarakat (لهجة فردية).

Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan.

Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu bahasa. Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan. Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota masyarakat di lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian pesan lebih cepat dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.

Bahasa Arab memiliki system, aturan dan perangkat yang khas, antara lain bahasa Arab itu :

Sistemik, bahasa yang memiliki system standard yang terdiri dari sejumlah sub-sub system (sub system tata bunyi, tata kata, kalimat, syntax, gramatikal, wacana dll.).

  • Sistematis, artinya bahasa Arab juga memiliki aturan-aturan khusus, dimana masing-masing komponen sub system bahasa bekerja secara sinergis dan sesuai dengan fungsinya.
  • Komplit, maksudnya bahasa itu memiliki semua perangkat yang dibutuhkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu ketika digunakan untuk sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi antar mereka.

Referensi:

Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karaktr di Sekolah: Konsep dan Praktek Implementasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013)

Sutarjo Adi Susilo, Pembelajaran Nilai Karakter: Kotruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012)

Baca Juga: