Menu Tutup

Morfem: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Morfem

Morfem adalah unit terkecil dari bahasa yang memiliki makna atau fungsi gramatikal. Dalam linguistik, morfem tidak dapat dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil tanpa kehilangan maknanya. Morfem merupakan unsur penting dalam pembentukan kata dan struktur bahasa.

Jenis-Jenis Morfem

Morfem dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: morfem bebas dan morfem terikat.

Morfem Bebas

Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata utuh tanpa perlu digabungkan dengan morfem lain. Contoh morfem bebas dalam bahasa Indonesia adalah “rumah,” “buku,” dan “makan.”

Morfem Terikat

Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dan harus digabungkan dengan morfem lain untuk membentuk kata yang memiliki makna. Contoh morfem terikat adalah “ber-“, “-an,” dan “-kan.” Morfem terikat dibagi lagi menjadi beberapa kategori, termasuk prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks.

Prefiks

Prefiks adalah morfem terikat yang ditempatkan di awal kata dasar. Contohnya adalah “ber-” dalam kata “berlari” dan “ter-” dalam kata “terbang.”

Sufiks

Sufiks adalah morfem terikat yang ditempatkan di akhir kata dasar. Contohnya adalah “-an” dalam kata “jalanan” dan “-i” dalam kata “bekerja.”

Infiks

Infiks adalah morfem terikat yang disisipkan di tengah kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, infiks jarang digunakan, tetapi contoh dalam bahasa lain adalah infiks “-um-” dalam bahasa Tagalog, seperti pada kata “sulat” (tulis) menjadi “sumulat” (menulis).

Konfiks

Konfiks adalah morfem terikat yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang secara bersamaan mengapit kata dasar. Contohnya adalah “ke-an” dalam kata “keindahan” dan “per-an” dalam kata “pertemuan.”

Fungsi Morfem dalam Bahasa

Morfem memiliki beberapa fungsi penting dalam pembentukan kata dan struktur bahasa:

Pembentukan Kata

Morfem digunakan untuk membentuk kata baru melalui proses afiksasi, yaitu penambahan prefiks, sufiks, infiks, atau konfiks pada kata dasar. Misalnya, kata “berjalan” dibentuk dari morfem dasar “jalan” dengan penambahan prefiks “ber-.”

Pengubahan Makna

Morfem juga digunakan untuk mengubah makna kata dasar. Contohnya, kata “makan” yang berarti “memakan” dapat diubah menjadi “dimakan” yang berarti “dalam keadaan dimakan” dengan penambahan prefiks “di-.”

Penanda Gramatikal

Morfem dapat berfungsi sebagai penanda gramatikal dalam kalimat. Misalnya, morfem “-kan” pada kata “melakukan” menandakan bahwa kata tersebut adalah sebuah kata kerja transitive.

Analisis Morfem dalam Bahasa Indonesia

Dalam analisis linguistik, penting untuk memahami bagaimana morfem bekerja dalam suatu bahasa. Misalnya, dalam bahasa Indonesia, kata “membaca” dapat dianalisis sebagai berikut:

  • Morfem dasar: “baca”
  • Prefiks: “me-“
  • Kata lengkap: “membaca”

Analisis ini membantu dalam memahami struktur dan makna kata secara lebih mendalam.

Contoh Penggunaan Morfem dalam Bahasa Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan morfem dalam pembentukan kata dalam bahasa Indonesia:

  1. Morfem Bebas:
    • Rumah, buku, sekolah
  2. Morfem Terikat:
    • Prefiks: berlari (ber- + lari), terbang (ter- + bang)
    • Sufiks: jalanan (jalan + -an), bekerja (kerja + -i)
    • Konfiks: keindahan (ke- + indah + -an), pertemuan (per- + temu + -an)

Kesimpulan

Morfem adalah unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna atau fungsi gramatikal. Morfem terbagi menjadi morfem bebas dan morfem terikat, yang masing-masing memiliki peran penting dalam pembentukan kata dan struktur bahasa. Pemahaman tentang morfem membantu kita memahami cara kerja bahasa dan membentuk kata-kata dengan lebih baik. Melalui analisis morfem, kita dapat melihat bagaimana kata-kata dibangun dan bagaimana makna serta fungsi gramatikal ditambahkan pada kata-kata tersebut.

Baca Juga: