Menu Tutup

Peranan Ilmu Kalam dalam Kehidupan

Memahami kembali makna ajaran Islam dengan argumen logika yang benar

Al-Quran mengajak manusia memecahkan sesuatu problema dengan cara yang pasti berdasarkan dalil-dalil pikiran dan intuisional yang masuk akal dan diterima jiwa. Unsur keimanan menjadi sangat penting dalam memaknai kehidupan, karena boleh jadi yang kita anggap benar menurut nalar, tidak demikian menurut Al-Quran.

Fitrah beragama ini dipupuk oleh Al-Quran dengan anjuran melihat alam sekel- iling manusia sehingga imannya bertambah diantaranya dengan merenung dan berfikir bagaimana kejadian di langit dan bumi yang dicipta Allah dengan penuh kesungguhan, Allah mencipta alam raya dengan tidak sia-sia yakni, pasti ada pada tujuan dari pencipaanya bagi kehidupan manusia (QS. Ali Imran [3]: 190-191)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya ber- kata): Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Memahami keberagaman keyakinan dengan sikap toleran

Ketika agama menjadi persoalan keyakinan yang sangat fundamental, masalah toleransi dan pemahaman atas posisi masing-masing penganut keyakinan menjadi kunci penting bagi keselarasan dan keharmonisan kehidupan beragama. Apalagi, hidup di tengah negara yang sejak awal telah terlahir sebagai bangsa yang syarat dengan kemajemukan budaya dan warna teologi sebagai penyelaras hubungan an- tara umat dengan Tuhannya.

Jika orang memahami sejarah pemikiran di dalam Islam tentang munculnya aneka pemahaman aliran itu, dianggap sebagai realitas sejarah dan tidak lantas dianggap sebagai sesuatu yang baru. Salah satu sikap yang dapat dikembangkan adalah mengembangkan sikap saling memahami posisi masing-masing. Selanjut- nya, mengembangkan sikap yang lebih arif (bijaksana) dalam melihat implikasi- implikasi atas satu tindakan.