Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa selayaknya memiliki keimanan kepada Rukun Islam secara utuh. Perilaku-perilaku itu dilakukan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku-perilaku itu sebagai beikut:
- Berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan (Ikhtiar).
Sebelum menyerahkan segala persoalan kepada Allah Swt. setidaknya orang yang beriman kepada qadha dan qadar berusaha dengan bersunguh-sungguh dahulu untuk mencapai keberhasilan atau sesuatu yang diinginkan. Meskipun Allah Swt. berkehendak lain atas usahanya itu, menandakan takdir Allah Swt. adalah yang terbaik buatnya.
- Menyerahkan segala persoalan kepada Allah (Tawakal).
Setelah manusia berusaha sebaiknya segala persoalan diserahkan kepada Allah Swt. Mengapa demikian? Karena manusia adalah lemah jadi tidak mungkin dapat mengatasi persoalan sendiri. Selain itu manusia perlu ketenangan batin. Maka sudah seyogyanya bertawakal kepada Allah Swt. Semua itu Allah Swt yang menentukan lewat takdir-Nya yang tidak dapat ditolak oleh manusia
- Selalu bertemia kasih kepada Allah Swt (Syukur).
Bersyukur adalah ciri orang yang tahu belas kasih baik yang datang dari sesama manusia maupun dari Allah Swt. Orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt. akan ditambah nikmatnya. Dan tidak mau bersyukur akan mendapatkan azab. Oleh karena itu selaku orang yang beriman kepada qadha dan qadar sudah selayakny senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
- Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya (Takwa).
Takwa adalah simbul orang yang beriman. Menjalankan Rukun Islam yang berjumlah 5 (lima) yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan beribadah haji (bagi yang mampu) crmian orang yang beriman kepada qadha dan qadar.
- Rela atau menerima pemberian Allah (Qanaah).
Menerima pemberian Allah Swt . dengan ikhlas merupan bentuk beriman kepada qadha dan qadar. Kerelaan yang didasari sudah takdirnya dari Allah akan diterima tanpa sedikitpun mengeluh atau membandung-bandingkan dengan orang yang lebih beruntung.
- Tahan godaan (Sabar)
Menahan segala sesuatu dari godaan nafsu dunaiwi juga merupakan perilaku orang yang mengimani adanya qadha dan qadar. Dia menyadari di dunia penuh godaan dan ujian. Biasanaya sikap orang tersebut iadak mudah terpengaruh oleh rayuan dunia yang glamour. Dia lebih suka bertafakur kepada Allah Swt. dan menjalani takdirnya dengan penuh keikhlasan. Orang ini sadar bahwa segala sesuatu yang menentukan dan yang menetapkan hanyalah Allah Swt., manusia hanya menjalaninya.