Menu Tutup

Profil Usman Bin Affan

Usman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya, karena ia menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW, yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Kehidupan Awal

Usman bin Affan lahir pada tahun 574 Masehi di Thaif, Jazirah Arab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab. Ia berasal dari Bani Umayyah, salah satu klan terkemuka dari suku Quraisy. Nama ayahnya adalah Affan bin Abi al-As dan nama ibunya adalah Arwa binti Kuraiz.

Usman bin Affan lahir dari keluarga kaya dan berpengaruh di Makkah. Ayahnya adalah pedagang sukses yang meninggalkan warisan yang cukup besar untuknya. Sejak kecil, ia sudah mendapatkan pendidikan yang baik hingga menjadi salah satu orang di Makkah saat itu yang pandai membaca dan menulis. Ia juga memiliki akhlak yang mulia, sopan, pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya.

Masuk Islam

Usman bin Affan masuk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat dan mertua Nabi Muhammad SAW. Ia termasuk golongan As-Sabiqun Al-Awalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Ia juga termasuk sepuluh orang yang dijamin masuk surga oleh Nabi Muhammad SAW.

Usman bin Affan menghadapi banyak cobaan dan tekanan dari kaum Quraisy setelah masuk Islam. Ia bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Habsyah (sekarang Ethiopia) untuk menghindari siksaan kaum kafir. Setelah kembali ke Makkah, ia kembali hijrah bersama Nabi Muhammad SAW ke Madinah.

Menikahi Putri Nabi Muhammad SAW

Usman bin Affan menikahi Ruqayah binti Muhammad, putri pertama Nabi Muhammad SAW dari Khadijah binti Khuwailid. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Abdullah, tetapi ia meninggal saat masih kecil.

Ruqayah juga meninggal pada tahun 624 Masehi saat Usman sedang berperang di Badar bersama Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW kemudian menikahkan Usman dengan putri ketiganya dari Khadijah, yaitu Ummu Kaltsum binti Muhammad. Mereka tidak dikaruniai anak.

Ummu Kaltsum meninggal pada tahun 630 Masehi saat Usman sedang berperang di Hunain bersama Nabi Muhammad SAW. Karena menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW secara berturut-turut, Usman mendapat julukan Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya).

Perjuangan Bersama Nabi Muhammad SAW

Usman bin Affan adalah salah satu sahabat yang setia dan aktif berjuang bersama Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam. Ia ikut serta dalam beberapa perang penting seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyah, Khaibar, Makkah dan Tabuk.

Usman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya dalam membantu umat Islam dengan harta bendanya. Beberapa contoh bantuan ekonomi yang diberikannya adalah:

  • Membeli mata air Rumah dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham dan menyumbangkannya untuk keperluan kaum muslimin di Madinah.
  • Mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut.
  • Membeli sebagian besar saham dari tanah Fadak yang dimiliki oleh Yahudi dan menyumbangkannya untuk keperluan kaum muslimin di Madinah.
  • Membeli sebagian besar saham dari tanah Khaibar yang dimiliki oleh Yahudi dan menyumbangkannya untuk keperluan kaum muslimin di Madinah.

Membukukan Al-Qur’an

Usman bin Affan adalah salah satu sahabat yang hafal Al-Qur’an dan ahli dalam menulisnya. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur’an agar tidak terpecah belah dan hilang.

Setelah kematian Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu mushaf (kitab) yang disimpan oleh Ummul Mukminin Hafshah binti Umar bin Khattab. Kemudian, pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, terjadi perbedaan bacaan Al-Qur’an di antara kaum muslimin yang berbeda dialek dan bahasa.

Untuk mengatasi masalah ini, Usman bin Affan membentuk sebuah tim yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit untuk menyalin mushaf Hafshah dan menyebarkannya ke seluruh wilayah Islam. Ia juga memerintahkan agar mushaf-mushaf lain yang berbeda dengan mushaf Hafshah dibakar agar tidak menimbulkan kerancuan.

Menjadi Khalifah

Usman bin Affan menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab meninggal akibat dibunuh oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu’lu’ah pada tahun 644 Masehi. Ia dipilih oleh sebuah majelis yang dibentuk oleh Umar bin Khattab sebelum meninggal, yang terdiri dari enam orang sahabat, yaitu Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah.

Usman bin Affan memerintah selama 12 tahun (644-656 Masehi), masa terpanjang di antara Khulafaur Rasyidin. Di masa kekuasaannya, pemerintahan Islam memperluas wilayahnya ke Fars (sekarang Iran) pada 650 Masehi, dan beberapa wilayah Khorasan (sekarang Afghanistan) pada 651 Masehi. Ia juga mengirim armada laut untuk menaklukkan Siprus dan Rhodes.

Usman bin Affan juga melakukan beberapa pembangunan dan perbaikan di Madinah dan Makkah, seperti memperluas Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, membangun sumur-sumur dan kanal-kanal air, serta memperbaiki jalan-jalan dan jembatan-jembatan.

Kematian

Usman bin Affan menghadapi banyak tantangan dan fitnah di akhir masa kekuasaannya. Beberapa kelompok pemberontak dari Mesir, Irak dan Syam menuduhnya melakukan nepotisme, korupsi, penyelewengan dan penyimpangan dari ajaran Islam. Mereka menuntut agar Usman turun dari jabatannya sebagai khalifah.

Usman bin Affan menolak tuntutan tersebut dengan alasan bahwa ia tidak ingin mencabut baiat (janji setia) yang telah diberikan oleh umat Islam kepadanya. Ia juga tidak ingin menumpahkan darah kaum muslimin dengan melawan pemberontak.

Pada tanggal 18 Juni 656 Masehi, sekelompok pemberontak mengepung rumah Usman di Madinah dan membunuhnya saat ia sedang membaca Al-Qur’an. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Baqi’ di Madinah.

Sumber:
(1) Biografi Utsman bin Affan Lengkap: Dari Seorang Hartawan Menjadi …. https://islami.co/biografi-utsman-bin-affan-lengkap/.
(2) Biografi Utsman bin Affan, Sang Pemilik Dua Cahaya – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/07/100000779/biografi-utsman-bin-affan-sang-pemilik-dua-cahaya.
(3) Utsman bin Affan – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan.
(4) Biografi Utsman Bin Affan, Khalifah yang Menginspirasi. https://dalamislam.com/sejarah-islam/biografi-utsman-bin-affan.