Menu Tutup

Sistem Upah di Indonesia

Pengupahan adalah elemen penting dalam hubungan ketenagakerjaan di Indonesia. Setiap pekerja berhak mendapatkan imbalan yang adil atas kontribusi dan tenaga yang telah mereka berikan. Di Indonesia, pengupahan diatur secara ketat melalui berbagai regulasi guna memastikan keseimbangan antara hak pekerja dan kewajiban perusahaan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sistem upah di Indonesia, jenis-jenisnya, serta manfaat dan aturan terkait pengupahan yang berlaku.

Pengertian Upah dan Sistem Upah

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021, upah adalah hak pekerja yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan, ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan. Upah juga mencakup tunjangan yang diberikan kepada pekerja dan keluarganya.

Sistem upah merupakan mekanisme yang mengatur bagaimana upah tersebut diberikan oleh perusahaan kepada pekerja. Sistem ini mencakup kebijakan mengenai penentuan besaran upah, waktu, dan metode pembayarannya.

Jenis-Jenis Sistem Upah

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis sistem upah yang umum diterapkan, masing-masing memiliki karakteristik dan metode penghitungan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sistem upah yang berlaku:

1. Sistem Upah Satuan Waktu

Sistem upah ini menghitung imbalan berdasarkan waktu kerja karyawan, baik itu jam, hari, atau bulan. Sistem ini sering diterapkan untuk pekerja tetap yang digaji bulanan. Penghitungan upah satuan waktu lebih mudah dan lazim digunakan di berbagai sektor.

Jenis-jenis Upah Satuan Waktu

  1. Upah Per Jam:

    • Penerapan: Biasanya digunakan untuk pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan yang durasinya tidak tetap.
    • Perhitungan: Gaji per jam didapat dengan membagi total gaji bulanan dengan 126. Angka 126 ini merupakan perkiraan total jam kerja dalam sebulan.
    • Contoh: Jika seorang karyawan mendapatkan gaji bulanan Rp 4.000.000, maka upah per jamnya adalah Rp 4.000.000 / 126 = Rp 31.746 per jam.
  2. Upah Harian:

    • Penerapan: Digunakan untuk menghitung gaji harian, terutama untuk pekerja harian lepas atau untuk menghitung gaji bulanan jika dipecah menjadi satuan hari.
    • Perhitungan:
      • Perusahaan 6 hari kerja: Gaji harian didapat dengan membagi gaji bulanan dengan 25. Angka 25 ini adalah perkiraan hari kerja dalam sebulan jika perusahaan bekerja 6 hari dalam seminggu.
      • Perusahaan 5 hari kerja: Gaji harian didapat dengan membagi gaji bulanan dengan 21. Angka 21 adalah perkiraan hari kerja dalam sebulan jika perusahaan bekerja 5 hari dalam seminggu.
    • Contoh: Jika seorang karyawan di perusahaan yang bekerja 5 hari seminggu mendapat gaji bulanan Rp 5.000.000, maka gaji hariannya adalah Rp 5.000.000 / 21 = Rp 238.095 per hari.
  3. Upah Bulanan:

    • Penerapan: Merupakan sistem yang paling umum dan sering kita dengar. Karyawan tetap biasanya menerima gaji bulanan.
    • Perhitungan: Gaji bulanan sudah ditetapkan dan biasanya tidak berubah kecuali ada kenaikan gaji atau perubahan jabatan.
    • Hal Penting: Gaji bulanan yang diberikan perusahaan harus memenuhi atau melebihi Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sistem ini merupakan sistem yang paling umum digunakan di Indonesia, dengan pekerja tetap atau kontrak menerima pembayaran rutin setiap bulan. Upah ini tidak boleh kurang dari upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Sistem Upah Satuan Hasil

Pada sistem ini, besaran upah didasarkan pada jumlah hasil atau produksi yang dicapai oleh pekerja. Contohnya adalah penulis artikel yang menerima pembayaran berdasarkan jumlah artikel yang diproduksi. Sistem ini umum digunakan pada industri manufaktur dan kreatif.

3. Sistem Upah Borongan

Sistem ini mengacu pada pembayaran upah berdasarkan volume pekerjaan yang telah disepakati antara perusahaan dan pekerja. Pekerja dibayar secara menyeluruh, biasanya setelah proyek selesai. Contohnya adalah pekerja proyek konstruksi yang dibayar secara borongan.

4. Sistem Upah Bonus

Sistem ini memberikan tambahan upah di luar upah pokok, yang biasanya diberikan saat pekerja mencapai target tertentu atau menunjukkan performa kerja yang baik. Upah bonus tidak rutin dan biasanya diberikan pada momen khusus, seperti akhir tahun.

5. Sistem Upah Skala

Pada sistem ini, besaran upah pekerja disesuaikan dengan skala atau hasil penjualan perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dapat berbanding lurus dengan pendapatan pekerja, demikian juga sebaliknya.

Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia

Secara umum, ada tiga sistem upah yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu:

  1. Sistem Upah Satuan Waktu
  2. Sistem Upah Satuan Hasil
  3. Sistem Upah Borongan

Namun, perusahaan juga dapat menerapkan kombinasi dari sistem di atas, tergantung dari kebutuhan dan sektor usaha.

Manfaat Penentuan Sistem Upah

Sistem upah yang diterapkan dengan baik memberikan berbagai manfaat, baik bagi pekerja, perusahaan, maupun perekonomian secara keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari sistem upah yang adil dan transparan antara lain:

  1. Standar Pengupahan yang Jelas dan Adil
    Pekerja mendapatkan kepastian mengenai jumlah imbalan yang diterima sesuai dengan hasil dan waktu kerja yang mereka berikan.
  2. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
    Sistem upah yang baik membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, sekaligus meningkatkan motivasi kerja.
  3. Kepatuhan terhadap Regulasi
    Perusahaan yang menerapkan sistem upah sesuai peraturan yang berlaku akan terhindar dari sanksi hukum dan meningkatkan reputasi perusahaan di mata pekerja dan masyarakat.

Aturan Pengupahan di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui PP Nomor 36 Tahun 2021 mengatur kebijakan pengupahan untuk memastikan bahwa setiap pekerja mendapatkan upah yang layak. Beberapa poin penting dari regulasi ini adalah:

  • Upah Minimum: Setiap daerah menetapkan upah minimum yang harus dipatuhi oleh perusahaan.
  • Sistem Pengupahan Tanpa Diskriminasi: Pekerja harus diperlakukan secara adil, tanpa membedakan jenis kelamin, usia, atau latar belakang sosial.
  • Perlindungan Upah: Upah tidak boleh ditahan atau dibayar terlambat, serta harus dibayar dengan mata uang yang sah.

Penutup

Sistem upah di Indonesia bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara hak pekerja dan kewajiban perusahaan. Dengan memahami berbagai jenis sistem upah, perusahaan dapat menerapkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan, sementara pekerja dapat memahami hak-hak mereka. Kepatuhan terhadap regulasi pengupahan tidak hanya penting untuk menjaga hubungan industrial yang sehat, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Referensi:

  • Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten. (2023). Pengertian Upah dan Sistem Upah. Diakses dari disnakertrans.bantenprov.go.id
  • Catapa. (2023). Pengertian dan Jenis Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia. Diakses dari catapa.com
  • Online Pajak. (2023). Sistem Upah. Diakses dari online-pajak.com
  • StaffAny. (2023). Jenis-Jenis Upah. Diakses dari staffany.id
  • Hukumonline. (2023). 2 Macam Sistem Upah di Indonesia dan Formula Penghitungannya. Diakses dari hukumonline.com
  • IDN Times. (2023). Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia: Seperti Apa?. Diakses dari idntimes.com
  • Pengupahan di Indonesia. CORE. Diakses dari core.ac.uk

Lainnya