Menu Tutup

Apakah Disyaratkan I’tikaf Untuk Mendapatkan Lailatul Qadar?

Memang fungsi i’tikaf yang disunnahkan oleh Rasulullah – shallallaahu ‘alaihi wa sallam – pada 10 hari terakhir Ramadhan dimaksudkan agar seorang muslim berpotensi untuk mendapatkan Lailah al-qadar.

Sebab aktifitas i’tikaf membuat seorang muslim bisa lebih fokus dalam menghidupkan hari-harinya dengan ibadah.

Namun, pada dasarnya untuk mendapatkan lailatul qadar tidaklah disyaratkan dengan melakukan i’tikaf.

Namun cukup dengan beribadah di malam tersebut dengan beragam jenis ibadah, hal tersebut sudah dapat memberikan kesempatan seorang muslim mendapatkan lailatul qadar.

Seorang wanita yang mendapatkan haid misalnya, tentu ia tidak bisa beri’tikaf, melakukan shalat dan bahkan membaca al-Qur’an.

Namun ia masih mungkin untuk mendapatkan lailatul qadar dengan ibadah yang lainnya.

Seperti dengan bershadaqah, mengajarkan anaknya ilmu, berzikir, melayani keperluan suami, bersilaturahim, berbakti kepada orang tua, membantu keperluan tetangga, dan ibadah-ibadah lainnya.

Demikian pula umumnya umat Islam hari ini yang tidak bisa beri’tikaf karena sebab pandemik corona, mereka masih bisa melakukan ibadah-ibadah lainnya yang tidak disyaratkan untuk beri’itikaf dalam rangka mendapatkan lailatul qadar.

Semoga Allah swt memberikan keselamatan kepada kita semua di tengah musibah ini.

Sumber:
Isnan Ansory, Lc., M.Ag., I’tikaf, Qiyam al-Lail, Shalat ’Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2020.

 

Baca Juga: