Menu Tutup

1 Oktober Hari Lanjut Usia Internasional: Menghargai Hak dan Kontribusi Lansia

Hari Lanjut Usia Internasional adalah peringatan tahunan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakui hak dan kontribusi orang-orang lanjut usia (lansia) di seluruh dunia. Peringatan ini dilakukan setiap tanggal 1 Oktober sejak tahun 1990, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap lansia, serta untuk mengatasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh mereka.

Tema peringatan Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2023 adalah “Memenuhi Janji Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia untuk Orang Lanjut Usia: Lintas Generasi”. Tema ini mengajak kita untuk menghormati dan melindungi hak-hak lansia, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan mereka. Tema ini juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan kerjasama antara generasi muda dan tua, serta peran lansia dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya.

Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan informasi dan apresiasi kepada lansia di seluruh dunia, serta untuk memberikan tips dan saran untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Artikel ini juga berharap dapat menginspirasi pembaca untuk lebih peduli dan menghargai lansia di sekitar mereka, serta memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan.

Sejarah Hari Lanjut Usia Internasional

Hari Lanjut Usia Internasional bermula dari inisiatif Rencana Aksi Internasional Wina tentang Penuaan pada tahun 1982. Rencana aksi ini merupakan hasil dari Konferensi Dunia tentang Penuaan yang diselenggarakan oleh PBB di Wina, Austria, pada tahun yang sama. Rencana aksi ini menetapkan rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, serta untuk mempromosikan hak-hak mereka.

Pada tahun 1990, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi 45/106 yang menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Lanjut Usia Internasional. Resolusi ini bertujuan untuk memberikan pengakuan internasional terhadap kontribusi lansia kepada masyarakat, serta untuk mendorong negara-negara anggota PBB untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung kebutuhan dan partisipasi lansia.

Baca Juga:  Harga Sapi Limosin: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Sejak saat itu, setiap tahunnya, PBB menetapkan tema-tema khusus untuk memperingati Hari Lanjut Usia Internasional. Tema-tema ini mencerminkan isu-isu aktual yang berkaitan dengan lansia, seperti pemberdayaan, inklusi, hak asasi manusia, perlindungan sosial, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.

Pentingnya Menghormati dan Melindungi Hak-Hak Lansia

Lansia adalah kelompok populasi yang rentan terhadap diskriminasi, marginalisasi, kekerasan, penyalahgunaan, dan pengabaian. Lansia juga sering mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, transportasi, dan keadilan. Lansia juga berisiko tinggi terkena kemiskinan, isolasi sosial, depresi, dan penyakit kronis.

Pandemi COVID-19 telah menambah beban bagi lansia, karena mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terinfeksi dan meninggal akibat virus tersebut. Pandemi COVID-19 juga telah membatasi mobilitas dan interaksi sosial lansia, serta mempengaruhi sumber penghasilan dan dukungan keluarga mereka. Pandemi COVID-19 juga telah menimbulkan stigma dan stereotip negatif terhadap lansia sebagai beban bagi masyarakat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghormati dan melindungi hak-hak lansia, sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas hidup, kebebasan, dan keamanan. Kita juga harus menghargai martabat dan nilai lansia sebagai manusia, serta mengakui hak mereka untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang memengaruhi hidup mereka.

Kita juga harus memberikan perlindungan sosial dan hukum bagi lansia, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, dan inklusif. Kita juga harus memberikan kesempatan bagi lansia untuk belajar sepanjang hayat, bekerja sesuai kemampuan dan minat mereka, serta menikmati kehidupan budaya dan rekreasi. Kita juga harus memberantas segala bentuk diskriminasi, kekerasan, penyalahgunaan, dan pengabaian terhadap lansia.

Kontribusi Positif Lansia bagi Masyarakat

Lansia bukanlah beban bagi masyarakat, melainkan aset yang berharga. Lansia memiliki pengalaman, pengetahuan, kearifan, dan keterampilan yang dapat dibagikan kepada generasi muda. Lansia juga memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai budaya, tradisi, dan sejarah. Lansia juga memiliki potensi untuk berkontribusi dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan.

Beberapa contoh kontribusi positif yang diberikan oleh lansia kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Lansia berperan sebagai pengasuh bagi cucu-cucu mereka, sehingga membantu orang tua mereka yang bekerja atau sibuk dengan urusan lainnya. Lansia juga dapat memberikan bimbingan, nasihat, dan dukungan emosional kepada cucu-cucu mereka.
  • Lansia berperan sebagai relawan atau aktivis sosial dalam berbagai organisasi atau komunitas yang peduli terhadap isu-isu kemanusiaan, lingkungan, hak asasi manusia, perdamaian, dan sebagainya. Lansia juga dapat memberikan suara dan pendapat mereka dalam proses demokrasi dan tata kelola.
  • Lansia berperan sebagai pekerja atau pengusaha yang masih produktif dan kreatif dalam bidang-bidang yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Lansia juga dapat memberikan pelatihan atau mentorship kepada generasi muda yang ingin mengembangkan karier atau bisnis mereka.
  • Lansia berperan sebagai pembelajar sepanjang hayat yang terus menambah pengetahuan dan keterampilan mereka melalui berbagai media atau sumber belajar. Lansia juga dapat mengikuti kursus-kursus atau program-program pendidikan formal atau informal yang tersedia bagi mereka.
  • Lansia berperan sebagai pencipta seni atau budaya yang mengekspresikan diri mereka melalui berbagai bentuk karya seperti musik, sastra, lukisan, kerajinan, fotografi, dan sebagainya. Lansia juga dapat menikmati kegiatan-kegiatan seni atau budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta.
Baca Juga:  Pembesaran Sapi Limousin: Dari Pemilihan Bakalan Hingga Waktu Panen

Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa lansia memiliki banyak kontribusi positif bagi masyarakat. Kita harus menghargai dan mengapresiasi kontribusi-kontribusi tersebut, serta memberikan kesempatan dan fasilitas bagi lansia untuk terus berkembang dan bermanfaat.

Tips dan Saran untuk Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Lansia

Kesehatan fisik dan mental adalah hal yang sangat penting bagi lansia. Kesehatan fisik dan mental dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia, serta memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan mandiri. Kesehatan fisik dan mental juga dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke, osteoporosis, demensia, Alzheimer, Parkinson, dan sebagainya.

Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental lansia, ada beberapa tips dan saran yang dapat dilakukan oleh lansia sendiri maupun oleh keluarga atau masyarakat di sekitar mereka, antara lain:

  • Berolahraga secara teratur dan sesuai dengan kemampuan fisik. Olahraga dapat membantu menjaga kekuatan otot, keseimbangan tubuh, fleksibilitas sendi, dan fungsi kardiovaskular. Olahraga juga dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan mencegah depresi. Beberapa jenis olahraga yang cocok untuk lansia adalah jalan kaki, bersepeda, berenang, yoga, tai chi, dan senam lansia.
  • Berinteraksi sosial dengan keluarga, teman, tetangga, atau komunitas. Interaksi sosial dapat memberikan rasa dukungan, kebersamaan, dan penghargaan bagi lansia. Interaksi sosial juga dapat merangsang otak, meningkatkan ingatan, dan mencegah demensia. Beberapa cara untuk berinteraksi sosial adalah mengunjungi atau menelepon keluarga atau teman, bergabung dengan klub atau organisasi yang sesuai dengan minat, mengikuti kegiatan sosial atau keagamaan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, atau menjadi relawan atau mentor bagi generasi muda.
  • Mengikuti hobi atau kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Hobi atau kegiatan dapat memberikan rasa puas, bahagia, dan produktif bagi lansia. Hobi atau kegiatan juga dapat mengisi waktu luang, mengembangkan bakat, dan menambah pengetahuan. Beberapa contoh hobi atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh lansia adalah membaca, menulis, menggambar, menyanyi, memasak, berkebun, memelihara hewan peliharaan, bermain game, atau belajar bahasa asing.
  • Menjalani gaya hidup sehat yang mencakup pola makan seimbang, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol secara berlebihan, dan tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang. Gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan organ-organ vital lansia. Gaya hidup sehat juga dapat mencegah atau mengontrol penyakit-penyakit kronis yang sering dialami oleh lansia. Beberapa tips untuk menjalani gaya hidup sehat adalah mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan; minum air putih minimal 8 gelas per hari; tidur minimal 7 jam per malam; menghindari paparan sinar matahari langsung; dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Posted in Ragam

Artikel Terkait: