Menu Tutup

6 Langkah Penanggulangan Bencana: Dari Pencegahan Hingga Rekonstruksi

Bencana adalah peristiwa yang bersifat mengancam dan mengganggu aktivitas maupun kehidupan masyarakat, yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia1. Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, karena berada di jalur gempa teraktif di dunia, yaitu Cincin Api Pasifik, dan di atas tumbukan tiga lempeng benua, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik2. Oleh karena itu, penanggulangan bencana menjadi hal yang penting dan perlu dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga lainnya.

Penanggulangan bencana adalah upaya untuk mengurangi dampak negatif bencana, melalui kegiatan sebelum, saat, dan sesudah bencana1. Penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra-bencana, tahap tanggap darurat, dan tahap pasca-bencana3. Setiap tahap memiliki langkah-langkah yang berbeda, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Berikut adalah penjelasan tentang 6 langkah penanggulangan bencana, yang terdiri dari 2 langkah pada tahap pra-bencana, 2 langkah pada tahap tanggap darurat, dan 2 langkah pada tahap pasca-bencana.

Tahap Pra-Bencana

Tahap pra-bencana adalah tahap yang dilakukan ketika sedang tidak terjadi bencana dan ketika sedang dalam ancaman potensi bencana3. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengurangi resiko dan kerentanan terhadap bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan menghadapi bencana. Ada dua langkah yang dapat dilakukan pada tahap ini, yaitu:

  1. Pencegahan dan Mitigasi Pencegahan dan mitigasi adalah upaya untuk menghindari atau mengurangi dampak bencana, baik secara fisik maupun sosial1. Pencegahan dan mitigasi dapat dilakukan secara struktural dan non-struktural. Secara struktural, pencegahan dan mitigasi berupa rekayasa teknis bangunan tahan bencana, seperti membuat tanggul, bendungan, saluran air, jembatan, rumah, dan lain-lain. Secara non-struktural, pencegahan dan mitigasi berupa perubahan perilaku, pengetahuan, dan sikap masyarakat, agar lebih peduli dan tangguh terhadap bencana, seperti membuat peta atau denah wilayah rawan bencana, membuat alarm bencana, memberikan penyuluhan dan pendidikan, dan lain-lain2.
  2. Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan adalah upaya untuk mempersiapkan diri dan lingkungan, agar siap menghadapi bencana yang mungkin terjadi1. Kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi, ketika alam menunjukkan tanda atau sinyal adanya ancaman bencana. Kesiapsiagaan meliputi penyusunan rencana kontinjensi, yaitu rencana yang didasarkan pada keadaan yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi3. Rencana kontinjensi berisi langkah-langkah pencarian dan penyelamatan, rencana evakuasi, rencana komunikasi, rencana distribusi bantuan, dan lain-lain. Selain itu, kesiapsiagaan juga meliputi pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan, pelatihan personil, dan simulasi bencana2.
Baca Juga:  Faktor-Faktor, Pencegahan, dan Adaptasi Bencana Alam

Tahap Tanggap Darurat

Tahap tanggap darurat adalah tahap yang dirancang dan dilaksanakan pada saat sedang terjadi bencana3. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda, serta memberikan bantuan dan pelayanan dasar kepada korban dan pengungsi bencana. Ada dua langkah yang dapat dilakukan pada tahap ini, yaitu:

  1. Pencarian dan Penyelamatan Pencarian dan penyelamatan adalah upaya untuk mencari, menemukan, dan menyelamatkan korban bencana yang masih hidup, serta mengubur korban bencana yang meninggal4. Pencarian dan penyelamatan melibatkan tim khusus yang terdiri dari personil yang terlatih dan berpengalaman, serta dilengkapi dengan peralatan yang memadai, seperti anjing pelacak, alat komunikasi, alat pemotong, alat medis, dan lain-lain. Pencarian dan penyelamatan harus dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien, agar dapat mengevakuasi korban bencana sebanyak mungkin, dan menghindari kematian lebih lanjut.
  2. Bantuan dan Pelayanan Darurat Bantuan dan pelayanan darurat adalah upaya untuk memberikan bantuan dan pelayanan dasar kepada korban dan pengungsi bencana, seperti makanan, minuman, pakaian, selimut, obat-obatan, dan lain-lain4. Bantuan dan pelayanan darurat juga meliputi pelayanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih, yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi penyakit yang mungkin timbul akibat bencana, seperti diare, demam, infeksi, dan lain-lain. Selain itu, bantuan dan pelayanan darurat juga meliputi penyiapan penampungan sementara, yang dapat berupa tenda, barak, atau rumah darurat, yang dapat memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada korban dan pengungsi bencana.
Baca Juga:  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia

Tahap Pasca-Bencana

Tahap pasca-bencana adalah tahap yang dilakukan setelah terjadi bencana3. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memulihkan kondisi fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan dari dampak bencana, serta meningkatkan ketahanan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan. Ada dua langkah yang dapat dilakukan pada tahap ini, yaitu:

  1. Rehabilitasi Rehabilitasi adalah upaya untuk memperbaiki dan memulihkan fungsi dan layanan dasar yang rusak atau terganggu akibat bencana, seperti infrastruktur, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas ekonomi, dan lain-lain1. Rehabilitasi dilakukan dengan cara memperbaiki, memperkuat, atau mengganti bangunan atau fasilitas yang rusak, sesuai dengan standar teknis dan kualitas yang baik. Rehabilitasi juga meliputi pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, perdagangan, dan lain-lain.
  2. Rekonstruksi Rekonstruksi adalah upaya untuk membangun kembali dan meningkatkan kondisi fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih baik dari sebelum bencana, dengan memperhatikan aspek pengurangan resiko bencana1. Rekonstruksi dilakukan dengan cara merancang dan membangun kembali bangunan atau fasilitas yang hancur, dengan menggunakan teknologi, bahan, dan desain yang tahan bencana. Rekonstruksi juga meliputi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, agar lebih tangguh, mandiri, dan berkelanjutan dalam menghadapi bencana di masa depan.

Sumber:
(1) Tahap-Tahap Siklus Penanggulangan Bencana Alam | Fisika Kelas 7 – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/siklus-penanggulangan-bencana-alam.
(2) Proses Penanggulangan Bencana – Kebencanaan Babel. https://bpbd.babelprov.go.id/proses-penanggulangan-bencana/.
(3) PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA FASE TANGGAP DARURAT DI … – BPK. https://ntb.bpk.go.id/

Posted in Ragam

Artikel Terkait: