
Bencana iklim adalah bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim adalah perubahan kondisi iklim rata-rata atau variabilitas iklim dalam jangka waktu yang panjang. Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi dan atmosfer akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di udara. GRK adalah gas yang dapat menyerap dan memancarkan radiasi inframerah, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air (H2O).
Bencana iklim dapat berupa bencana hidrometeorologi atau bencana klimatologis. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang terkait dengan air atau proses atmosfer, seperti banjir, kekeringan, badai, angin kencang, gelombang panas, dan salju. Bencana klimatologis adalah bencana yang terkait dengan iklim atau musim, seperti kebakaran hutan, gempa bumi, tanah longsor, dan erosi.
Bencana iklim memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Beberapa dampak yang dapat terjadi antara lain:
- Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, rumah, sekolah, dan rumah sakit.
- Kerugian ekonomi dan sosial, seperti hilangnya mata pencaharian, pendapatan, produksi, dan perdagangan.
- Kematian, luka-luka, penyakit, dan trauma bagi korban dan keluarganya.
- Pengungsi dan migrasi, baik internal maupun lintas batas, akibat hilangnya tempat tinggal dan sumber daya.
- Kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati, seperti hilangnya habitat, spesies, dan fungsi ekologis.
- Perubahan pola cuaca dan iklim, seperti pergeseran musim, frekuensi dan intensitas hujan, dan kenaikan permukaan air laut.
Untuk mengurangi risiko dan dampak bencana iklim, diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi. Mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi emisi GRK dan meningkatkan penyerapan GRK oleh tumbuhan dan tanah. Adaptasi adalah tindakan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi iklim yang berubah dan mengurangi kerentanan terhadap bencana iklim. Beberapa contoh upaya mitigasi dan adaptasi antara lain:
- Menggunakan energi terbarukan, seperti surya, angin, dan hidro, yang tidak menghasilkan emisi GRK.
- Melakukan efisiensi energi dan penghematan sumber daya, seperti listrik, air, dan bahan bakar.
- Melakukan reboisasi dan konservasi hutan, yang dapat menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen.
- Meningkatkan ketahanan pangan dan air, seperti dengan diversifikasi tanaman, irigasi, dan penampungan air hujan.
- Meningkatkan kesiapsiagaan dan tanggap darurat, seperti dengan peringatan dini, evakuasi, dan bantuan kemanusiaan.
- Meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat, seperti dengan edukasi, sosialisasi, dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan.
Bencana iklim adalah tantangan global yang membutuhkan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan bersama-sama beraksi untuk mengurangi emisi GRK dan meningkatkan ketahanan iklim, kita dapat melindungi diri kita, lingkungan kita, dan generasi mendatang dari dampak bencana iklim yang semakin parah.
Sumber:
(1) Kekeringan dan Bencana Iklim: Menakar Aksi Adaptasi dan Ketahanan Iklim …. https://www.mongabay.co.id/
(2) Bencana Alam Klimatologis: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya – Kompas.com. https://www.kompas.com/
(3) Akibat Perubahan Ikilim, Bencana di Dunia Meningkat 5 Kali Lipat. https://www.kompas.com/