Menu Tutup

Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Usaha Ternak Sapi?

Usaha ternak sapi adalah usaha yang bergerak di bidang pengembangan dan pemasaran daging sapi. Usaha ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik pemula maupun profesional, asalkan memiliki lahan, kandang, bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja yang memadai. Usaha ternak sapi juga bisa membantu perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, untuk menjalankan usaha ternak sapi dengan baik dan menguntungkan, Anda perlu memperhitungkan modal yang dibutuhkan. Modal adalah jumlah uang atau aset yang digunakan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Modal bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman bank, investor, atau sumber lainnya.

Modal usaha ternak sapi terdiri dari dua jenis: modal tetap dan modal variabel. Modal tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah seiring dengan perkembangan usaha, seperti sewa lahan, pembuatan kandang, peralatan kandang, biaya penyusutan aset tetap (seperti kandang), dan lain-lain. Modal variabel adalah biaya-biaya yang berubah seiring dengan perkembangan usaha, seperti pembelian bibit sapi, pakan hijauan (seperti rerumput), obat-obatan (seperti antibiotik), tenaga kerja (seperti petugas pengelolaan), dan lain-lain.

Berikut ini adalah rincian modal usaha ternak sapi untuk tahap awal:

Modal Tetap

Modal tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah seiring dengan perkembangan usaha. Modal tetap harus dikeluarkan sebelum melakukan aktivitas produksi atau penjualan produk. Modal tetap juga harus dikeluarkan secara berkala untuk menjaga kondisi aset tetap.

Baca Juga:  Pembesaran Sapi Limousin: Dari Pemilihan Bakalan Hingga Waktu Panen

Berikut ini adalah rincian modal tetap untuk usaha ternak sapi:

  • Sewa lahan: Rp 4.000.000,- per tahun
  • Pembuatan kandang: Rp 7.000.000,-
  • Peralatan kandang: Rp 1.200.000,-
  • Biaya penyusutan aset tetap: Rp 100.000,- per tahun

Total modal tetap: Rp 12.200.000,-

Modal Variabel

Modal variabel adalah biaya-biaya yang berubah seiring dengan perkembangan usaha. Modal variabel harus dikeluarkan setelah melakukan aktivitas produksi atau penjualan produk. Modal variabel juga harus dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar.

Berikut ini adalah rincian modal variabel untuk usaha ternak sapi:

  • Pembelian bibit sapi: Rp 10.000.000,- x 5 = Rp 50.000.000,-
  • Pakan hijauan: Rp 8400,- x 8400 kg = Rp 7.680.000,-
  • Obat-obatan: Rp 25.000,- x 5 ekor = Rp 125.000,-
  • Tenaga kerja: Rp 1.400.000,- x 1 orang = Rp 1.400.000,-
  • Listrik: Rp 1000,- x bulan = Rp 1000,-
  • Telepon: Rp 1000,- x bulan = Rp 1000,-
  • Suplemen organik cair GDM Spesialis Ternak Liter x 11 ekor = Rp 286.000,-

Total modal variabel: Rp 26.014.000,-

Total Modal

Total modal adalah jumlah dari modal tetap dan modal variabel.

Total modal: Rp 12.200.000,- + Rp 26.014.000,- = Rp 38.324 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Rasio Modal

Rasio modal adalah perbandingan antara modal dengan omset usaha. Rasio modal bisa digunakan untuk mengukur kemampuan usaha untuk membayar kewajiban dan menghasilkan keuntungan. Rasio modal juga bisa digunakan untuk membandingkan usaha dengan usaha sejenis.

Rata-rata rasio modal untuk usaha ternak sapi adalah 0,5. Artinya, untuk setiap Rp 1.000,- omset usaha, Anda membutuhkan Rp 500,- modal. Jika rasio modal Anda lebih besar dari rata-rata, berarti Anda memiliki kelebihan modal dan bisa mengembangkan usaha lebih lanjut. Jika rasio modal Anda lebih kecil dari rata-rata, berarti Anda memiliki kekurangan modal dan perlu menghemat biaya atau mencari sumber pendanaan tambahan.

Baca Juga:  Struktur dan Dinamika Populasi

Kriteria Modal

Kriteria modal adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh usaha ternak sapi agar bisa berjalan dengan baik dan menguntungkan. Kriteria modal meliputi:

  • Modal yang cukup: Usaha ternak sapi harus memiliki modal yang cukup untuk membiayai biaya-biaya operasional dan investasi awal. Modal yang cukup juga bisa menjamin ketersediaan dana untuk menghadapi risiko atau krisis.
  • Modal yang efisien: Usaha ternak sapi harus menggunakan modal secara efisien untuk mendapatkan hasil maksimal. Modal yang efisien berarti mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu atau tidak produktif, serta meningkatkan pendapatan dari produk atau jasa.
  • Modal yang fleksibel: Usaha ternak sapi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar dan lingkungan. Modal yang fleksibel berarti mampu menambah atau mengurangi jumlah aset sesuai dengan permintaan atau peluang, serta mampu mengubah sumber pendanaan jika diperlukan.

Source:
(1) Usaha Ternak Sapi Untuk Pemula dan Menguntungkan 100%. https://gdm.id/usaha-ternak-sapi/.
(2) Rincian Modal Usaha Ternak Sapi untuk Tahap Awal. https://www.investasiuntung.com/2016/11/rincian-modal-usaha-ternak-sapi.html.
(3) Modal Usaha Ternak Sapi (Estimasi Biaya Ternak Sapi). https://mantrie.com/modal-usaha-ternak-sapi/.
(4) Anti Ribet, ini Cara Beternak Sapi Bagi Pemula! – Blog. https://blog.danain.co.id/cara-beternak-sapi-bagi-pemula/.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: