Menu Tutup

Cara-Cara Menghasilkan Data Iklim: Pengamatan, Pengolahan, Model, dan Proxy

Data iklim adalah kumpulan informasi tentang keadaan atmosfer di suatu wilayah atau daerah selama periode waktu tertentu. Data iklim dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan pembangunan, penelitian ilmiah, mitigasi bencana, dan adaptasi perubahan iklim. Data iklim dapat dihasilkan dengan beberapa cara, antara lain:

  • Mengamati dan mencatat parameter cuaca secara langsung. Parameter cuaca adalah unsur-unsur yang menunjukkan kondisi atmosfer pada saat tertentu, seperti suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin, curah hujan, dan penyinaran matahari. Pengamatan dan pencatatan parameter cuaca dapat dilakukan dengan alat ukur manual atau otomatis, seperti termometer, barometer, higrometer, anemometer, pluviometer, dan heliograf. Pengamatan dan pencatatan parameter cuaca biasanya dilakukan di stasiun pengamatan cuaca yang tersebar di berbagai wilayah1.
  • Mengolah dan menganalisis data pengamatan cuaca. Data pengamatan cuaca yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk menghasilkan data iklim. Pengolahan data pengamatan cuaca meliputi pengecekan kualitas, koreksi, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, peta, atau diagram. Analisis data pengamatan cuaca meliputi perhitungan statistik, klasifikasi, indeks, anomali, tren, dan variabilitas data. Pengolahan dan analisis data pengamatan cuaca dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer, seperti Microsoft Excel, SPSS, ArcGIS, atau R2.
  • Menggunakan model matematika atau numerik. Model matematika atau numerik adalah persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan antara parameter cuaca dan proses-proses fisik yang terjadi di atmosfer. Model matematika atau numerik dapat digunakan untuk mensimulasikan atau memprediksi data iklim di masa lalu, sekarang, atau masa depan. Model matematika atau numerik dapat dijalankan dengan bantuan komputer yang memiliki kapasitas memori dan kecepatan tinggi. Model matematika atau numerik dapat dibedakan menjadi model global, regional, atau lokal, tergantung pada cakupan wilayah dan resolusi spasial dan temporal yang digunakan3.
  • Menggunakan data proxy atau pendekatan tidak langsung. Data proxy atau pendekatan tidak langsung adalah cara untuk mendapatkan data iklim di masa lalu yang tidak tersedia atau tidak lengkap dengan menggunakan sumber-sumber lain yang memiliki hubungan dengan iklim. Data proxy atau pendekatan tidak langsung dapat berupa data geologi, biologi, kimia, arkeologi, atau sejarah. Contoh data proxy atau pendekatan tidak langsung adalah lapisan es, cincin pohon, serbuk sari, isotop, artefak, atau catatan sejarah. Data proxy atau pendekatan tidak langsung dapat memberikan informasi tentang iklim di masa lalu hingga ribuan atau jutaan tahun yang lalu4.
Baca Juga:  Meteorologi: Ilmu yang Mempelajari Cuaca dan Fenomena Atmosfer

Sumber:
(1) Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/subject/151/iklim.html.
(2) DATA ONLINE – PUSAT DATABASE – BMKG. https://dataonline.bmkg.go.id/data_iklim.
(3) DATA ONLINE – PUSAT DATABASE – BMKG. https://dataonline.bmkg.go.id/home.
(4) Cuaca dan Iklim: Pengertian, Perbedaan, Unsur, dan Jenisnya – Kompas.com. https://www.kompas.com/

Posted in Ragam

Artikel Terkait: