Menu Tutup

Ekspansi Jepang dan Perang Asia Timur Raya

Latar Belakang Ekspansi Jepang

Jepang adalah negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan industri dan militer, Jepang memerlukan bahan baku dan pasar yang luas. Oleh karena itu, sejak akhir abad ke-19, Jepang mulai melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah di Asia dan Pasifik1.

Pada tahun 1894-1895, Jepang melakukan perang melawan Cina yang dikenal sebagai Perang Sino-Jepang Pertama. Peperangan ini dimenangkan oleh Jepang, yang berhasil menguasai Semenanjung Liaodong, Taiwan, serta Korea. Namun, intervensi dari negara-negara Barat seperti Rusia, Prancis, dan Jerman membuat Jepang harus mengembalikan Semenanjung Liaodong kepada Cina1.

Pada tahun 1904-1905, Jepang kembali berperang melawan Rusia yang dikenal sebagai Perang Rusia-Jepang. Peperangan ini juga dimenangkan oleh Jepang, yang berhasil mengusir Rusia dari Manchuria dan mendapatkan hak istimewa di wilayah tersebut. Selain itu, Jepang juga mendapatkan pengaruh atas Korea dan mengubahnya menjadi protektorat1.

Pada tahun 1910, Jepang secara resmi menganeksasi Korea dan menjadikannya sebagai koloni. Pada tahun 1914-1918, Jepang berpartisipasi dalam Perang Dunia I sebagai sekutu dari Inggris dan Prancis. Dengan demikian, Jepang mendapatkan kesempatan untuk memperluas wilayahnya di Pasifik, seperti Kepulauan Marshall, Kepulauan Mariana, Kepulauan Caroline, dan Shandong1.

Pada tahun 1931, Jepang melakukan invasi ke Manchuria dan mendirikan negara boneka bernama Manchukuo. Pada tahun 1937, Jepang memulai Perang Sino-Jepang Kedua dengan menyerbu Cina daratan. Perang ini berlangsung hingga tahun 1945 dan menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan di kedua belah pihak1.

Baca Juga:  Jalur Rempah, Interkoneksi, dan Keberadaan Bangsa Asing di Nusantara

Perang Asia Timur Raya

Perang Asia Timur Raya adalah istilah yang digunakan oleh Jepang untuk menyebut perang yang terjadi di kawasan Asia dan Pasifik antara tahun 1937 dan 1945. Istilah ini menunjukkan bahwa tujuan dari perang ini adalah untuk mewujudkan kemakmuran bersama di bawah kepemimpinan Jepang2.

Perang ini melibatkan banyak negara, baik yang berada di kawasan Asia maupun di luar kawasan tersebut. Negara-negara yang berperan penting dalam perang ini adalah:

  • Jepang, sebagai negara agresor yang ingin menguasai Asia dan Pasifik.
  • Cina, sebagai negara yang menjadi sasaran utama dari invasi Jepang.
  • Amerika Serikat, sebagai negara yang menjadi musuh utama dari Jepang setelah diserang di Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941.
  • Inggris, sebagai negara kolonial yang memiliki banyak wilayah di Asia Selatan dan Tenggara.
  • Belanda, sebagai negara kolonial yang memiliki wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
  • Australia, sebagai negara sekutu dari Inggris dan Amerika Serikat yang berdekatan dengan wilayah Pasifik.
  • Uni Soviet, sebagai negara sekutu dari Cina dan Amerika Serikat yang ikut berperang melawan Jepang pada akhir perang.

Perjalanan perang ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

  • Tahap pertama (1937-1941), dimana Jepang berfokus pada perluasan wilayahnya di Cina daratan.
  • Tahap kedua (1941-1942), dimana Jepang melakukan serangan mendadak terhadap Amerika Serikat di Pearl Harbor dan menyerbu wilayah-wilayah di Asia Tenggara dan Pasifik.
  • Tahap ketiga (1942-1944), dimana Jepang menghadapi perlawanan sengit dari sekutu, terutama Amerika Serikat, yang melakukan serangan balik dengan strategi pulau demi pulau.
  • Tahap keempat (1944-1945), dimana Jepang mengalami kekalahan berturut-turut dan terdesak hingga ke wilayah intinya. Pada akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat setelah dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.
Baca Juga:  eterkaitan Sejarah antara Situasi Regional dan Global

Dampak Perang Asia Timur Raya

Perang Asia Timur Raya memiliki dampak yang sangat besar bagi negara-negara yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam perang ini. Beberapa dampak yang dapat disebutkan adalah:

  • Dampak politik, yaitu berakhirnya era kolonialisme di Asia dan Pasifik, munculnya negara-negara baru yang merdeka atau berubah bentuk pemerintahan, terbentuknya aliansi-aliansi militer dan politik antar negara, serta meningkatnya pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai dua kekuatan dunia.
  • Dampak ekonomi, yaitu hancurnya infrastruktur dan sumber daya alam di banyak wilayah, menurunnya produksi dan perdagangan, meningkatnya inflasi dan kemiskinan, serta munculnya bantuan ekonomi dan pembangunan dari negara-negara kaya.
  • Dampak sosial, yaitu meningkatnya kesadaran nasionalisme dan antikolonialisme di kalangan rakyat, berubahnya pola hidup dan budaya akibat pengaruh asing, terjadinya migrasi dan perpindahan penduduk, serta munculnya masalah-masalah sosial seperti trauma, penyakit, kelaparan, dan diskriminasi.
  • Dampak militer, yaitu berkembangnya teknologi dan strategi perang yang lebih canggih dan mematikan, meningkatnya anggaran belanja militer dan perlombaan senjata, terjadinya konflik-konflik lokal dan regional antar negara, serta munculnya ancaman nuklir dan perang dingin.

Sumber:
(1) (DOC) Makalah perang pasific | Isa Sicckk – Academia.edu.
(2) Perang Asia Pasifik dan Kedatangan Jepang ke Indonesia – Academia.edu.
(3) (PPT) world war 2 | Arfian Ardhitama – Academia.edu.
(4) (DOC) SEJARAH JAWA HOKOKAI | Fany Dewi – Academia.edu
(5) MODUL MASA PENJAJAHAN JEPANG XI IA 5 – Academia.edu

Baca Juga:  Bagaimana Teknik Pengumpulan Data dengan Wawancara?
Posted in Ragam

Artikel Terkait: