Menu Tutup

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, sikap perilaku individu, dan kelompok1. Perubahan sosial dapat bersifat positif atau negatif, cepat atau lambat, direncanakan atau spontan, dan berskala besar atau kecil. Perubahan sosial selalu terjadi dalam masyarakat seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman.

Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) atau dari luar masyarakat (eksternal). Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong perubahan sosial yang sering terjadi di masyarakat:

Kontak dengan Budaya Lain

Kontak dengan budaya lain adalah salah satu faktor pendorong perubahan sosial yang paling umum. Kontak dengan budaya lain dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti migrasi, perdagangan, perang, pariwisata, media massa, dan internet. Melalui kontak dengan budaya lain, masyarakat dapat saling bertukar informasi, gagasan, ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya yang berupa fisik2. Dua kebudayaan yang saling bertemu akan saling memengaruhi yang akhirnya membawa perubahan.

Kontak dengan budaya lain dapat menyebabkan beberapa proses sosial budaya, seperti difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Difusi adalah penyebaran unsur-unsur budaya dari satu masyarakat ke masyarakat lain3. Akulturasi adalah proses penyesuaian diri antara dua kebudayaan yang berbeda4. Asimilasi adalah proses penyatuan dua kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan baru5. Akomodasi adalah proses penyelesaian konflik antara dua kebudayaan yang berbeda.

Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia melalui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Pendidikan dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena pendidikan dapat membuka wawasan, meningkatkan kreativitas, mengembangkan kritisisme, dan merangsang inovasi. Pendidikan juga dapat mengajarkan manusia untuk berpikir secara ilmiah dan objektif.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang ditempuh melalui jenjang-jenjang pendidikan di sekolah. Pendidikan formal mengajarkan bermacam-macam kemampuan, seperti menguasai ilmu-ilmu pengetahuan, kerajinan tangan, hidup mandiri, olahraga, dan kesenian. Dengan mengikuti pendidikan di sekolah, seorang individu mempelajari suatu nilai-nilai tertentu yang dapat membuka pikirannya dalam menerima hal-hal baru. Selain itu, pendidikan sekolah mengajarkan manusia untuk dapat menilai apakah kebudayaan masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Berbekal pengetahuan itu, seorang individu dapat melakukan perubahan.

Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang ditempuh di luar sekolah. Pendidikan nonformal biasanya bersifat fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pendidikan nonformal dapat berupa kursus, pelatihan, bimbingan belajar, pengajian, dan sebagainya. Pendidikan nonformal dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena pendidikan nonformal dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga:  Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV): Organisasi Sosialis-Marxis Pertama di Indonesia

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh secara tidak sengaja dari lingkungan sehari-hari. Pendidikan informal dapat berupa pengalaman hidup, interaksi sosial, hobi, minat, dan sebagainya. Pendidikan informal dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena pendidikan informal dapat memberikan wawasan dan inspirasi yang beragam.

Inovasi

Inovasi adalah proses pengembangan atau penerapan ide-ide baru yang dapat memberikan manfaat bagi individu, kelompok, atau masyarakat. Inovasi dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena inovasi dapat menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau meningkatkan kesejahteraan. Inovasi dapat berupa produk, proses, layanan, atau model bisnis.

Inovasi dapat berasal dari penemuan baru, yaitu hasil dari penelitian ilmiah atau eksperimen yang menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Contoh penemuan baru yang menjadi inovasi adalah vaksin, komputer, internet, dan telepon seluler. Penemuan baru biasanya memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk dikembangkan dan diterapkan.

Inovasi juga dapat berasal dari kreativitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru yang orisinal dan bermakna. Contoh kreativitas yang menjadi inovasi adalah seni, musik, sastra, desain, dan mode. Kreativitas biasanya memerlukan bakat, minat, dan latihan yang terus-menerus untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

Inovasi juga dapat berasal dari adaptasi, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi atau lingkungan yang berubah. Contoh adaptasi yang menjadi inovasi adalah cara-cara bertani, berdagang, berkomunikasi, dan bermasyarakat. Adaptasi biasanya memerlukan keterbukaan, fleksibilitas, dan kerjasama untuk menghadapi tantangan atau peluang yang ada.

Konflik

Konflik adalah pertentangan atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan atau tujuan yang berbeda atau bertentangan. Konflik dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena konflik dapat menyebabkan perubahan dalam struktur, fungsi, nilai, norma, atau perilaku masyarakat. Konflik dapat bersifat konstruktif atau destruktif.

Baca Juga:  Mengenal Tiga Level Analisis dalam Teori Sosial: Mikro, Meso, dan Makro

Konflik konstruktif adalah konflik yang dapat menimbulkan hasil positif bagi pihak-pihak yang terlibat. Konflik konstruktif biasanya diselesaikan dengan cara-cara damai dan rasional. Contoh konflik konstruktif adalah debat ilmiah, negosiasi bisnis, mediasi hukum, dan dialog antarbudaya. Konflik konstruktif dapat mendorong perubahan sosial yang lebih baik dan harmonis.

Konflik destruktif adalah konflik yang dapat menimbulkan hasil negatif bagi pihak-pihak yang terlibat. Konflik destruktif biasanya diselesaikan dengan cara-cara kekerasan dan emosional. Contoh konflik destruktif adalah perang, terorisme, kerusuhan, dan diskriminasi. Konflik destruktif dapat mendorong perubahan sosial yang lebih buruk dan konfliktual.

Ketidakpuasan

Ketidakpuasan adalah perasaan tidak senang atau tidak puas terhadap sesuatu. Ketidakpuasan dapat menjadi faktor pendorong perubahan sosial karena ketidakpuasan dapat menyebabkan tuntutan atau protes terhadap sesuatu yang dianggap tidak adil, tidak benar, atau tidak sesuai dengan harapan. Ketidakpuasan dapat bersumber dari berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan lingkungan.

Ketidakpuasan politik adalah ketidakpuasan terhadap sistem pemerintahan atau kebijakan publik yang dianggap tidak demokratis, tidak transparan, tidak akuntabel, atau tidak responsif. Contoh ketidakpuasan politik adalah gerakan reformasi 1998 di Indonesia, revolusi Arab 2011 di Timur Tengah, dan protes demokrisi Hong Kong 2019 di China. Ketidakpuasan politik dapat mendorong perubahan sosial yang lebih demokratis dan partisipatif.

Ketidakpuasan ekonomi adalah ketidakpuasan terhadap sistem ekonomi atau kondisi perekonomian yang dianggap tidak adil, tidak merata, tidak efisien, atau tidak berkelanjutan. Contoh ketidakpuasan ekonomi adalah gerakan anti-kapitalisme 2011 di Amerika Serikat, protes kenaikan harga BBM 2019 di Prancis, dan mogok kerja buruh 2020 di Indonesia. Ketidakpuasan ekonomi dapat mendorong perubahan sosial yang lebih adil dan sejahtera.

Ketidakpuasan sosial adalah ketidakpuasan terhadap sistem sosial atau hubungan sosial yang dianggap tidak harmonis, tidak toleran, tidak inklusif, atau tidak menghargai. Contoh ketidakpuasan sosial adalah gerakan anti-rasisme 2020 di Amerika Serikat, protes anti-kekerasan terhadap perempuan 2021 di Turki, dan aksi solidaritas untuk Papua 2019 di Indonesia. Ketidakpuasan sosial dapat mendorong perubahan sosial yang lebih harmonis dan toleran.

Baca Juga:  Aspek Psikologis dan Sosial Uang

Ketidakpuasan budaya adalah ketidakpuasan terhadap sistem budaya atau nilai-nilai budaya yang dianggap tidak relevan, tidak sesuai, tidak bermutu, atau tidak menginspirasi. Contoh ketidakpuasan budaya adalah gerakan reformasi Islam 2017 di Iran, protes anti-pembatasan kebebasan berekspresi 2018 di Rusia, dan kampanye anti-pornografi 2020 di Indonesia. Ketidakpuasan budaya dapat mendorong perubahan sosial yang lebih relevan dan bermutu.

Ketidakpuasan agama adalah ketidakpuasan terhadap sistem agama atau doktrin agama yang dianggap tidak benar, tidak sesuai, tidak toleran, atau tidak damai. Contoh ketidakpuasan agama adalah gerakan reformasi Protestan 1517 di Eropa, protes anti-penodaan Nabi Muhammad 2020 di Pakistan, dan aksi penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila 2021 di Indonesia. Ketidakpuasan agama dapat mendorong perubahan sosial yang lebih benar dan damai.

Ketidakpuasan lingkungan adalah ketidakpuasan terhadap sistem lingkungan atau kondisi lingkungan yang dianggap tidak sehat, tidak bersih, tidak hijau, atau tidak lestari. Contoh ketidakpuasan lingkungan adalah gerakan anti-pemanasan global 2019 di seluruh dunia, protes anti-pembangunan PLTA 2020 di Kalimantan Tengah, dan aksi penolakan reklamasi Teluk Jakarta 2016 di Indonesia. Ketidakpuasan lingkungan dapat mendorong perubahan sosial yang lebih sehat dan lestari.

Kesimpulan

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, sikap perilaku individu, dan kelompok. Perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar masyarakat. Beberapa faktor pendorong perubahan sosial yang sering terjadi di masyarakat adalah kontak dengan budaya lain, pendidikan, inovasi, konflik, dan ketidakpuasan. Faktor-faktor tersebut dapat membawa dampak positif atau negatif bagi masyarakat tergantung pada cara masyarakat menyikapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Sumber:
(1) Faktor Pendorong Perubahan Sosial – Pinhome. https://www.pinhome.id/blog/faktor-pendorong-perubahan-sosial/.
(2) Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/05/160000269/faktor-pendorong-dan-penghambat-perubahan-sosial.
(3) Faktor Pendorong Perubahan Sosial – Sosiologi Kelas 12 – Quipper. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/faktor-pendorong-perubahan-sosial/.
(4) 10 Faktor Pendorong Perubahan Sosial dan Contohnya di Masyarakat. https://www.sosiologi.info/2021/12/10-faktor-pendorong-perubahan-sosial-dan-contohnya-di-masyarakat.html.
(5) 8 Faktor Pendorong Perubahan Sosial di Masyarakat – Belajar Giat. https://belajargiat.id/perubahan-social/faktor-pendorong/.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: