Menu Tutup

Fungsi-Fungsi Manajemen: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Manajemen adalah proses mengelola sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sumber daya organisasi meliputi manusia, uang, material, mesin, informasi, dan lain-lain. Manajemen juga merupakan seni dan ilmu mengatur kerjasama antara individu atau kelompok untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat1.

Dalam ilmu manajemen, terdapat lima fungsi utama yang harus dilakukan oleh manajer, yaitu:

  • Perencanaan (planning)
  • Pengorganisasian (organizing)
  • Penempatan (staffing)
  • Pengarahan (actuating)
  • Pengawasan (controlling)

Fungsi-fungsi manajemen ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini, kegiatan manajemen akan berakhir tidak sesuai dengan rencana atau tujuan2. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing fungsi manajemen.

Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan tujuan organisasi, strategi untuk mencapainya, serta rencana aktivitas yang diperlukan. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang paling dasar dan penting, karena tanpa perencanaan yang baik, organisasi tidak akan memiliki arah dan pedoman yang jelas3.

Tujuan dari perencanaan adalah untuk:

  • Menyusun visi dan misi organisasi
  • Mengidentifikasi peluang dan ancaman di lingkungan eksternal
  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal
  • Menetapkan sasaran dan indikator kinerja
  • Menyusun strategi dan taktik untuk mencapai sasaran
  • Mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan
  • Menyusun jadwal dan anggaran
  • Menyusun standar dan prosedur

Contoh perencanaan dalam organisasi adalah:

  • Perusahaan A bergerak di bidang penjualan pakaian. Perusahaan ini memiliki visi menjadi merek pakaian lokal yang terkenal di Indonesia. Misi perusahaan ini adalah menyediakan pakaian berkualitas dengan harga terjangkau, serta mempromosikan produk dalam negeri. Untuk mencapai visi dan misinya, perusahaan A melakukan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) untuk mengetahui posisi kompetitifnya di pasar. Kemudian, perusahaan A menetapkan sasaran penjualan, pangsa pasar, loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan sebagai indikator kinerjanya. Selanjutnya, perusahaan A menyusun strategi pemasaran yang meliputi segmentasi pasar, penentuan target pasar, penentuan posisi pasar, bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, promosi), serta evaluasi dan pengendalian pemasaran. Perusahaan A juga mengalokasikan sumber daya manusia, uang, material, mesin, dan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi pemasarannya. Perusahaan A juga menyusun jadwal dan anggaran untuk setiap aktivitas pemasarannya. Perusahaan A juga menetapkan standar kualitas produk, harga produk, layanan pelanggan, serta prosedur pengiriman produk.
Baca Juga:  Aspek-Aspek Penting dalam Manajemen Perbankan

Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses menata atau mengatur sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pengorganisasian meliputi pembagian kerja (division of work), pembentukan struktur organisasi (organization structure), penentuan wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), serta koordinasi antara unit-unit kerja (coordination)4.

Tujuan dari pengorganisasian adalah untuk:

  • Membentuk tim kerja yang efektif dan efisien
  • Memudahkan komunikasi dan informasi antara anggota organisasi
  • Meningkatkan spesialisasi dan profesionalisme anggota organisasi
  • Meningkatkan fleksibilitas dan adaptabilitas organisasi
  • Meningkatkan akuntabilitas dan pengendalian organisasi

Contoh pengorganisasian dalam organisasi adalah:

  • Perusahaan A memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa departemen, yaitu departemen produksi, departemen pemasaran, departemen keuangan, departemen sumber daya manusia, dan departemen penelitian dan pengembangan. Setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas jalannya fungsi-fungsi manajemen di departemennya. Setiap manajer juga memiliki bawahan yang bertugas melakukan aktivitas-aktivitas operasional di departemennya. Setiap departemen juga memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Setiap departemen juga berkoordinasi dengan departemen lain untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.

Penempatan (Staffing)

Penempatan adalah proses merekrut, memilih, melatih, mengembangkan, mengevaluasi, dan memberi kompensasi kepada anggota organisasi. Penempatan merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan sumber daya manusia, yaitu aset terpenting dalam organisasi.

Tujuan dari penempatan adalah untuk:

  • Menyediakan jumlah dan kualitas anggota organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
  • Meningkatkan motivasi dan kinerja anggota organisasi
  • Meningkatkan kompetensi dan kreativitas anggota organisasi
  • Meningkatkan loyalitas dan komitmen anggota organisasi
  • Meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan anggota organisasi
Baca Juga:  VOC: Perusahaan Dagang Multinasional Pertama yang Menguasai Perdagangan Rempah-Rempah di Asia

Contoh penempatan dalam organisasi adalah:

  • Perusahaan A melakukan proses rekrutmen dengan cara mengiklankan lowongan pekerjaan di media massa, website perusahaan, atau melalui rekomendasi dari karyawan. Perusahaan A juga melakukan proses seleksi dengan cara mengadakan tes tertulis, wawancara, psikotes, atau tes kesehatan. Perusahaan A juga melakukan proses pelatihan dengan cara mengadakan orientasi kerja, pelatihan dasar, pelatihan lanjutan, atau pelatihan khusus. Perusahaan A juga melakukan proses pengembangan dengan cara memberikan kesempatan belajar, promosi jabatan, rotasi jabatan, atau tugas khusus. Perusahaan A juga melakukan proses evaluasi dengan cara mengadakan penilaian kinerja, umpan balik, atau disiplin kerja. Perusahaan A juga melakukan proses kompensasi dengan cara memberikan gaji, tunjangan, bonus, insentif, atau penghargaan.

Pengarahan (Actuating)

Pengarahan adalah proses memberikan instruksi, bimbingan, dukungan, dan motivasi kepada anggota organisasi agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi. Pengarahan melibatkan fungsi-fungsi komunikasi (communication), kepemimpinan (leadership), dan motivasi (motivation).

Tujuan dari pengarahan adalah untuk:

  • Menjelaskan tujuan dan harapan organisasi kepada anggota organisasi
  • Menstimulasi minat dan semangat kerja anggota organisasi
  • Mengatasi hambatan dan konflik yang terjadi di antara anggota organisasi
  • Mengintegrasikan kepentingan individu dan kelompok dengan kepentingan organisasi
  • Mengembangkan potensi dan bakat anggota organisasi

Contoh pengarahan dalam organisasi adalah:

  • Perusahaan A memiliki gaya kepemimpinan demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang melibatkan partisipasi anggota organisasi dalam pengambilan keputusan. Manajer perusahaan A sering mengadakan rapat dengan bawahannya untuk mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi, mencari solusi bersama-sama, serta menetapkan target dan tanggung jawab masing-masing. Manajer perusahaan A juga sering memberikan pujian, saran, atau kritik yang konstruktif kepada bawahannya untuk meningkatkan kinerja mereka. Manajer perusahaan A juga sering memberikan insentif non-finansial kepada bawahannya, seperti pengakuan, apresiasi, atau kesempatan berkarir, atau pelatihan tambahan. Manajer perusahaan A juga sering berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan bawahannya, serta mendengarkan masukan dan keluhan mereka.
Baca Juga:  Jadwal Proyek: Komponen, Metode, Tips, dan Pentingnya dalam Manajemen Proyek

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah proses mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi, serta mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Pengawasan melibatkan fungsi-fungsi pengukuran (measurement), penilaian (evaluation), dan tindakan korektif (corrective action).

Tujuan dari pengawasan adalah untuk:

  • Memastikan bahwa aktivitas-aktivitas organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi
  • Mengidentifikasi penyimpangan atau masalah yang terjadi dalam organisasi
  • Mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki penyimpangan atau masalah tersebut
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi
  • Meningkatkan pembelajaran dan perbaikan organisasi

Contoh pengawasan dalam organisasi adalah:

  • Perusahaan A memiliki sistem pengendalian internal yang terdiri dari beberapa elemen, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Lingkungan pengendalian mencakup nilai-nilai, etika, budaya, dan komitmen organisasi terhadap pengendalian. Penilaian risiko mencakup identifikasi, analisis, dan penanganan risiko yang dapat mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Aktivitas pengendalian mencakup kebijakan, prosedur, dan mekanisme yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi penyimpangan atau masalah. Informasi dan komunikasi mencakup sistem informasi yang dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan. Pemantauan mencakup proses evaluasi dan audit yang dapat mengukur kinerja organisasi dan memberikan umpan balik untuk perbaikan.

Sumber:
(1) Fungsi Manajemen Beserta Penjelasannya Secara Lengkap – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5615576/fungsi-manajemen-beserta-penjelasannya-secara-lengkap.
(2) Fungsi-Fungsi Manajemen dan Contohnya – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/28/110000169/fungsi-fungsi-manajemen-dan-contohnya.
(3) Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis Keilmuan yang Harus …. https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu.
(4) 5 Fungsi-Fungsi Manajemen, Pengertian, dan Unsurnya. https://www.liputan6.com/hot/read/4635492/5-fungsi-fungsi-manajemen-pengertian-dan-unsurnya.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: