Menu Tutup

Haruskah Perubahan Sosial Diawali Dengan Konflik? Tinjauan Teoritis dan Historis

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat1. Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah konflik.

Konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan yang terjadi antara individu atau kelompok karena adanya perbedaan kepentingan, pandangan, nilai, atau tujuan2. Konflik dapat berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Dampak positifnya adalah konflik dapat menjadi stimulus atau dorongan untuk melakukan perubahan sosial yang lebih baik. Dampak negatifnya adalah konflik dapat menimbulkan kerusakan, kekerasan, dan disintegrasi sosial.

Pertanyaan yang muncul adalah: haruskah perubahan sosial diawali dengan konflik? Apakah tidak ada cara lain untuk mencapai perubahan sosial tanpa harus melalui konflik? Bagaimana dampak konflik terhadap perubahan sosial?

Teori Perubahan Sosial dan Konflik

Ada beberapa teori yang menjelaskan hubungan antara perubahan sosial dan konflik. Salah satunya adalah teori konflik sosial yang dikemukakan oleh Karl Marx. Menurut Marx, masyarakat dibagi menjadi dua kelas utama: kelas borjuis (pemilik modal) dan kelas proletar (pekerja). Kelas borjuis mengeksploitasi kelas proletar dengan cara mengambil surplus value dari hasil kerja mereka.

Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan kesadaran kelas di kalangan kelas proletar. Akhirnya, kelas proletar akan melakukan revolusi untuk menggulingkan kelas borjuis dan mengubah sistem ekonomi dari kapitalisme menjadi sosialisme. Dalam pandangan Marx, konflik adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan motor dari perubahan sosial3.

Baca Juga:  Apa itu Kemerdekaan?

Teori lain yang berhubungan dengan perubahan sosial dan konflik adalah teori fungsionalisme struktural yang dikembangkan oleh Emile Durkheim, Talcott Parsons, dan Robert Merton. Menurut teori ini, masyarakat adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berinteraksi dan berfungsi untuk mencapai keseimbangan atau keserasian. Perubahan sosial terjadi karena adanya diferensiasi atau spesialisasi fungsi dari bagian-bagian tersebut. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu keseimbangan sosial dan harus diatasi dengan cara integrasi atau penyesuaian.

Teori lain lagi yang mencoba menjembatani antara teori konflik dan teori fungsionalisme adalah teori pertukaran sosial yang dipelopori oleh George Homans, Peter Blau, dan Richard Emerson. Menurut teori ini, masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antara individu atau kelompok yang saling bertukar sumber daya (seperti uang, barang, informasi, atau status). Perubahan sosial terjadi karena adanya dinamika dalam proses pertukaran tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan dalam pertukaran atau adanya persaingan untuk memperoleh sumber daya. Namun, konflik juga dapat menjadi sarana untuk menciptakan kerjasama dan negosiasi.

Contoh Peristiwa Sejarah

Dari beberapa teori di atas, dapat dilihat bahwa perubahan sosial dan konflik memiliki hubungan yang kompleks dan tidak selalu linear. Ada kalanya konflik menjadi penyebab perubahan sosial, ada kalanya menjadi akibat dari perubahan sosial, dan ada kalanya menjadi faktor pendukung atau penghambat perubahan sosial. Berikut adalah beberapa contoh peristiwa sejarah yang menunjukkan hubungan tersebut:

  • Revolusi Prancis (1789-1799). Peristiwa ini merupakan salah satu contoh perubahan sosial yang diawali dengan konflik. Revolusi Prancis dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan absolut monarki yang korup, otoriter, dan tidak adil. Rakyat menuntut hak-hak sipil, politik, dan ekonomi yang lebih merata. Revolusi ini menghasilkan perubahan sosial yang signifikan, seperti penghapusan sistem feodalisme, pembentukan republik, dan penyebaran ide-ide demokrasi, nasionalisme, dan hak asasi manusia.
  • Perang Dunia I (1914-1918). Peristiwa ini merupakan salah satu contoh perubahan sosial yang menjadi penyebab konflik. Perang Dunia I disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah perubahan sosial yang terjadi di Eropa pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perubahan sosial tersebut meliputi industrialisasi, imperialisme, nasionalisme, dan persaingan antara negara-negara besar. Perubahan sosial ini menimbulkan ketegangan dan konflik antara negara-negara sekutu dan negara-negara sentral.
  • Gerakan Hak Sipil AS (1954-1968). Peristiwa ini merupakan salah satu contoh perubahan sosial yang didukung oleh konflik. Gerakan Hak Sipil AS adalah gerakan sosial yang bertujuan untuk menghapus diskriminasi rasial dan memberikan hak-hak sipil yang sama bagi warga kulit hitam di AS. Gerakan ini menggunakan berbagai strategi, seperti protes damai, boikot, demonstrasi, dan tuntutan hukum. Gerakan ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kekerasan, penindasan, dan hambatan politik. Namun, gerakan ini berhasil mencapai beberapa perubahan sosial, seperti pengesahan Undang-Undang Hak Sipil 1964 dan Undang-Undang Hak Pilih 1965.
Baca Juga:  Ekspansi Jepang dan Perang Asia Timur Raya

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial dan konflik memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dan bervariasi tergantung pada konteks masing-masing. Oleh karena itu, tidak dapat dikatakan secara mutlak bahwa perubahan sosial harus diawali dengan konflik atau sebaliknya. Yang penting adalah bagaimana masyarakat dapat mengelola konflik secara konstruktif dan menciptakan perubahan sosial yang positif bagi kesejahteraan bersama.

Sumber:
(1) Konflik sebagai Penyebab Perubahan Sosial – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/17/170000669/konflik-sebagai-penyebab-perubahan-sosial.
(2) Makalah Perubahan Sosial dan Konflik Sosial. https://www.anekamakalah.com/2014/06/makalah-perubahan-sosial-dan-konflik.html.
(3) Apa Saja Konflik yang Jadi Penyebab Perubahan Sosial?. https://edukasi.okezone.com/read/2022/12/17/624/2729126/apa-saja-konflik-yang-jadi-penyebab-perubahan-sosial.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: