Menu Tutup

Herodotus: Bapak Sejarah yang Menulis dengan Metode Ilmiah

Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu yang melibatkan manusia dan aktivitasnya. Sejarah juga merupakan catatan atau narasi tentang peristiwa-peristiwa tersebut, yang biasanya disusun berdasarkan bukti-bukti dan sumber-sumber yang dapat dipercaya. Sejarah dapat memberikan pemahaman tentang asal-usul, perkembangan, dan perubahan suatu masyarakat, budaya, peradaban, atau bangsa.

Namun, sejarah tidak selalu ditulis dengan cara yang objektif, akurat, dan sistematis. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara seseorang menulis atau menafsirkan sejarah, seperti sudut pandang, kepentingan, ideologi, atau metode. Oleh karena itu, sejarah sering kali menjadi subjek perdebatan, kontroversi, atau reinterpretasi.

Salah satu tokoh yang dianggap sebagai pelopor penulisan sejarah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan adalah Herodotus. Herodotus adalah sejarawan asal Yunani Kuno yang berasal dari Kota Halicarnassus (sekarang Bodrum, Turki). Sekitar 425 SM, Herodotus menerbitkan sebuah karya besar yang bertajuk Historie yang berisi tentang sejarah Perang Yunani-Persia.

Dalam bahasa Yunani, historie berarti penyelidikan. Herodotus menunjukkan sikap kritis dan penasaran dalam meneliti dan mencatat peristiwa-peristiwa sejarah yang ia saksikan atau dengar dari sumber-sumber lain. Herodotus tidak hanya mengandalkan mitos atau legenda, tetapi juga melakukan observasi langsung, wawancara dengan saksi mata atau narasumber, serta membandingkan berbagai versi cerita yang berbeda.

Herodotus juga memberikan informasi tentang geografi, etnografi, budaya, agama, politik, ekonomi, dan militer dari berbagai bangsa yang terlibat dalam Perang Yunani-Persia. Herodotus mencoba untuk memberikan gambaran yang holistik dan imparcial tentang konflik tersebut, dengan mengakui kelebihan dan kekurangan dari kedua belah pihak. Herodotus juga menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya perang, seperti iklim, geologi, moral, kepemimpinan, strategi, taktik, keberuntungan, atau campur tangan dewa.

Baca Juga:  Proses Berbangsa Indonesia dari Masa Pra-Kolonial hingga Masa Kemerdekaan: Sebuah Kajian Sejarah dan Pancasila

Karena kontribusinya yang besar dalam bidang sejarah, Herodotus dijuluki sebagai “Bapak Sejarah” oleh Cicero1, seorang filsuf dan politikus Romawi. Herodotus juga dihormati oleh banyak sejarawan modern sebagai salah satu pendiri ilmu sejarah. Karya Herodotus menjadi salah satu sumber utama untuk mempelajari Perang Yunani-Persia dan peradaban kuno lainnya. Meskipun beberapa bagian dari karya Herodotus masih dipertanyakan kebenaran atau akurasinya oleh para kritikus2, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ia telah membuka jalan bagi perkembangan sejarah sebagai ilmu pengetahuan.

Sumber:
(1) Herodotos – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Herodotos.
(2) Mengapa Herodotus Disebut sebagai Bapak Sejarah Dunia? – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/27/070000079/mengapa-herodotus-disebut-sebagai-bapak-sejarah-dunia-.
(3) Sejarah – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: