Menu Tutup

Karakteristik Negara Maju dan Berkembang, Apa Saja?

Negara maju dan berkembang adalah dua kategori yang sering digunakan untuk mengelompokkan negara-negara di dunia berdasarkan tingkat kemajuan ekonomi, sosial, politik, dan budaya mereka. Namun, tidak ada definisi yang pasti dan baku tentang apa yang dimaksud dengan negara maju dan berkembang, karena setiap negara memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kriteria dan indikator yang digunakan untuk menentukan status suatu negara dapat bervariasi tergantung pada sumber dan tujuan pengklasifikasian.

Meskipun demikian, secara umum, ada beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan antara negara maju dan berkembang, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:

Karakteristik Kuantitatif

Karakteristik kuantitatif adalah karakteristik yang dapat diukur secara objektif dengan angka atau data statistik. Beberapa karakteristik kuantitatif yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara adalah:

  • Pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh setiap individu dalam suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita biasanya dihitung dengan membagi produk domestik bruto (PDB) suatu negara dengan jumlah penduduknya. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemampuan ekonomi suatu negara. Secara umum, negara maju memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data Bank Dunia tahun 2020, pendapatan per kapita Amerika Serikat adalah 63.416 dolar AS, sedangkan pendapatan per kapita Indonesia adalah 4.174 dolar AS.
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran komposit yang menggabungkan tiga dimensi pembangunan manusia, yaitu harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup. IPM dapat menunjukkan tingkat kualitas hidup dan potensi manusia suatu negara. IPM memiliki rentang nilai antara 0 hingga 1, di mana nilai yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pembangunan manusia yang lebih tinggi. Secara umum, negara maju memiliki IPM yang lebih tinggi daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) tahun 2020, IPM Norwegia adalah 0,957, sedangkan IPM Nigeria adalah 0,539.
  • Tingkat urbanisasi. Tingkat urbanisasi adalah persentase penduduk suatu negara yang tinggal di daerah perkotaan. Tingkat urbanisasi dapat mencerminkan tingkat modernisasi dan industrialisasi suatu negara. Secara umum, negara maju memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data Bank Dunia tahun 2019, tingkat urbanisasi Jepang adalah 91,6%, sedangkan tingkat urbanisasi India adalah 34%.
Baca Juga:  Manfaat Pemberdayaan, Apa Saja?

Karakteristik Kualitatif

Karakteristik kualitatif adalah karakteristik yang tidak dapat diukur secara objektif dengan angka atau data statistik, tetapi lebih bersifat subjektif atau normatif. Beberapa karakteristik kualitatif yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kemajuan suatu negara adalah:

  • Stabilitas politik. Stabilitas politik adalah kondisi di mana suatu negara memiliki sistem pemerintahan yang efektif, demokratis, transparan, dan akuntabel, serta mampu menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri maupun luar negeri. Stabilitas politik dapat mempengaruhi kemampuan suatu negara untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Secara umum, negara maju memiliki stabilitas politik yang lebih tinggi daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data Indeks Persepsi Korupsi (IPC) Transparency International tahun 2020, skor IPC Selandia Baru adalah 88, sedangkan skor IPC Somalia adalah 12.
  • Kesehatan dan gizi. Kesehatan dan gizi adalah kondisi fisik dan mental yang mempengaruhi kesejahteraan dan produktivitas individu dalam suatu negara. Kesehatan dan gizi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan, sanitasi, air bersih, imunisasi, dan konsumsi makanan bergizi. Secara umum, negara maju memiliki kesehatan dan gizi yang lebih baik daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, angka harapan hidup sehat di Islandia adalah 73,3 tahun, sedangkan angka harapan hidup sehat di Sierra Leone adalah 50,1 tahun.
  • Pendidikan dan ilmu pengetahuan. Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah proses pembelajaran dan penemuan yang mempengaruhi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai individu dalam suatu negara. Pendidikan dan ilmu pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan, kurikulum, metode, sarana, dan prasarana pendidikan, serta investasi dan inovasi dalam bidang penelitian dan pengembangan. Secara umum, negara maju memiliki pendidikan dan ilmu pengetahuan yang lebih baik daripada negara berkembang. Misalnya, menurut data UNESCO Institute for Statistics tahun 2019, rata-rata lama sekolah di Finlandia adalah 17,5 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah di Niger adalah 2 tahun.
Baca Juga:  Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa negara maju dan berkembang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif. Karakteristik-karakteristik tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur dan membandingkan tingkat kemajuan suatu negara dengan negara lainnya. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada kriteria yang mutlak dan tetap untuk menentukan status suatu negara sebagai negara maju atau berkembang, karena setiap negara memiliki keunikan dan dinamika yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pengklasifikasian negara-negara di dunia harus dilakukan dengan hati-hati dan kritis, serta mempertimbangkan berbagai aspek pembangunan yang saling terkait dan berpengaruh satu sama lain.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: