Menu Tutup

Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Letak, Raja-raja, dan Masa Kejayaannya

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkemuka di Nusantara yang berdiri pada abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini bercorak Buddha dan berperan sebagai pusat agama, budaya, dan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kerajaan ini juga memiliki hubungan erat dengan Jawa, sebab relasi raja-rajanya berasal dari Jawa. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah berdirinya, letak, raja-raja, dan masa kejayaannya.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7 Masehi. Nama pendiri ini diketahui dari beberapa prasasti yang ditemukan di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, seperti Prasasti Kedukan Bukit1, Prasasti Talang Tuo2, dan Prasasti Kota Kapur3. Dalam prasasti-prasasti tersebut, disebutkan bahwa Dapunta Hyang melakukan perjalanan dengan memimpin 20 ribu tentara dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan daerah-daerah yang strategis untuk perdagangan sehingga Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur.

Berdasarkan Prasasti Kota Kapur3, Sriwijaya diperkirakan telah berhasil menguasai Sumatera bagian selatan, Bangka dan Belitung, bahkan sampai ke Lampung. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa bahkan mencoba untuk melancarkan ekspedisi militer menyerang Jawa yang dianggap tidak mau berbakti kepada maharaja Sriwijaya. Peristiwa ini terjadi pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan runtuhnya kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat dan Kerajaan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang bisa saja terjadi karena serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya.

Letak Kerajaan Sriwijaya

Letak pasti kerajaan ini masih banyak diperdebatkan. Namun, pendapat yang cukup populer adalah yang dikemukakan oleh G. Coedes pada tahun 1918 bahwa pusat Sriwijaya ada di Palembang4. Sampai dengan saat ini, Palembang masih dianggap sebagai pusat Sriwijaya. Beberapa ahli berkesimpulan bahwa Sriwijaya yang bercorak maritim memiliki kebiasaan untuk berpindah-pindah pusat kekuasaan.

Baca Juga:  Masuknya Jepang dan Jatuhnya Hindia Belanda

Kerajaan ini terletak di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan5. Kerajaan ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada di jalur perdagangan utama antara India dan China. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki akses ke laut lepas melalui Selat Sunda dan Selat Malaka. Dengan demikian, kerajaan ini dapat mengontrol perdagangan di kawasan Nusantara barat.

Raja-raja Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya memiliki beberapa raja yang memerintah selama kurang lebih empat abad. Namun, tidak semua nama raja dapat diketahui dengan pasti karena keterbatasan sumber sejarah. Berikut adalah beberapa nama raja yang diketahui dari prasasti-prasasti atau catatan-catatan asing:

  • Dapunta Hyang Sri Jayanasa (abad ke-7 M), pendiri dan raja pertama kerajaan ini.
  • Samaragrawira (abad ke-8 M), putra Dapunta Hyang yang memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Jawa.
  • Dharanindra (abad ke-8 M), putra Samaragrawira yang membangun candi-candi Buddha di Jawa.
  • Samaratungga (abad ke-9 M), putra Dharanindra yang memerintah pada masa keemasan kerajaan ini.
  • Balaputradewa (abad ke-9 M), putra Samaratungga yang menghadapi serangan dari Kerajaan Mataram Hindu di Jawa.
  • Sriwijaya Maharaja (abad ke-10 M), raja yang berhasil memulihkan kekuasaan Sriwijaya setelah diserang oleh Mataram Hindu.
  • Sri Cudamani Warmadewa (abad ke-11 M), raja yang menghadapi serangan dari Kerajaan Chola dari India Selatan.
  • Kertanegara (abad ke-13 M), raja terakhir Sriwijaya yang juga merupakan raja Kerajaan Singasari di Jawa.
Baca Juga:  Go Tik Swan: Pelopor Batik Indonesia yang Diakui Dunia

Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 M, ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa5. Pada masa ini, kerajaan ini menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara barat, termasuk Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa. Kerajaan ini juga menjadi pusat agama Buddha yang dihormati oleh banyak negara lain. Banyak biksu dan pelajar dari India, China, dan Tibet yang datang ke Sriwijaya untuk belajar agama dan ilmu pengetahuan.

Kerajaan ini juga memiliki kemampuan maritim yang tinggi. Armada lautnya dapat mengarungi samudra dan menjalin hubungan dagang dengan berbagai negara. Kerajaan ini juga memproduksi berbagai komoditas perdagangan, seperti emas, perak, perunggu, kain, rempah-rempah, dan kayu cendana. Kerajaan ini juga memiliki sistem administrasi dan pemerintahan yang baik. Rakyatnya hidup sejahtera dan damai.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang berdiri pada abad ke-7 Masehi di Sumatera Selatan. Kerajaan ini memiliki pengaruh besar di kawasan Nusantara barat dan menjadi pusat agama, budaya, dan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada abad ke-9 Masehi ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Kerajaan ini runtuh pada abad ke-13 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Singasari di Jawa.

Sumber:
(1) Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan. https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/30/204231679/kerajaan-sriwijaya-letak-raja-raja-masa-kejayaan-dan-peninggalan.
(2) Kerajaan Sriwijaya: Sejarah Berdiri, Letak, Raja-raja, dan … – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5681304/kerajaan-sriwijaya-sejarah-berdiri-letak-raja-raja-dan-masa-kejayaannya.
(3) Kerajaan Sriwijaya – Letak, Tokoh, Peninggalan – Quipper Blog. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sejarah/kerajaan-sriwijaya/.
(4) Sriwijaya – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya.
(5) Sejarah Berdirinya Kerajaan Sriwijaya – Kompas.com. https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/22/122149279/sejarah-berdirinya-kerajaan-sriwijaya.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: