Menu Tutup

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai moral yang menjadi pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku manusia. Etika juga berkaitan dengan norma-norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya, dengan lingkungan, dan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sistem etika adalah suatu kesatuan pemikiran yang memberikan landasan, arah, dan tujuan bagi etika itu sendiri.

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila dapat dipahami sebagai sistem etika karena mengandung nilai-nilai moral yang menjadi acuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika memiliki beberapa konsep, yaitu:

  • Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai moral yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai moral tersebut antara lain adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Nilai-nilai moral ini bersumber dari budaya, agama, adat istiadat, sejarah, dan pengalaman bangsa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan1.
  • Pancasila sebagai struktur pemikiran yang memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Tuntunan atau panduan tersebut berupa norma-norma yang bersifat universal, nasional, dan aktual2. Norma-norma universal adalah norma-norma yang berlaku bagi seluruh umat manusia tanpa membedakan ras, agama, atau budaya. Norma-norma nasional adalah norma-norma yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan suku, daerah, atau golongan. Norma-norma aktual adalah norma-norma yang berlaku sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada masa kini.
  • Pancasila sebagai pengembang dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dimensi moralitas adalah kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil3. Sikap spiritualitas adalah sikap yang menunjukkan kesadaran akan hubungan vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa dan hubungan horizontal dengan sesama makhluk ciptaan-Nya4.
Baca Juga:  Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika memiliki beberapa urgensi, yaitu:

  • Pancasila sebagai sumber nilai dan norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Nilai dan norma tersebut meliputi aspek hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, agama, pertahanan keamanan, lingkungan hidup, dan lain-lain. Nilai dan norma tersebut harus dijadikan sebagai pedoman dalam membuat kebijakan publik, mengambil keputusan kolektif, menyelesaikan masalah-masalah nasional, serta menjaga stabilitas dan harmoni nasional.
  • Pancasila sebagai dasar integrasi nasional yang mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Pancasila sebagai sistem etika mengajarkan nilai-nilai toleransi, kerukunan, gotong royong, musyawarah, dan kebersamaan. Nilai-nilai tersebut dapat mengatasi perbedaan dan konflik yang timbul akibat dari pluralitas bangsa Indonesia. Pancasila juga dapat mencegah adanya paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara, seperti komunisme, liberalisme, fundamentalisme, separatisme, dan lain-lain.
  • Pancasila sebagai landasan moral yang menginspirasi setiap warga negara Indonesia untuk berperilaku baik, adil, dan bertanggung jawab. Pancasila sebagai sistem etika menanamkan nilai-nilai budi pekerti, etos kerja, kedisiplinan, kejujuran, kreativitas, inovasi, dan prestasi. Nilai-nilai tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menjadi modal utama dalam pembangunan nasional. Pancasila juga dapat menangkal adanya perilaku-perilaku negatif yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan negara, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, radikalisme, terorisme, narkoba, dan lain-lain.
Baca Juga:  Lembaga-Lembaga HAM di Indonesia

Penutup

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah sistem etika yang memiliki konsep dan urgensi bagi bangsa Indonesia. Konsep Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila sebagai way of life, struktur pemikiran, dan pengembang dimensi moralitas. Urgensi Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila sebagai sumber nilai dan norma, dasar integrasi nasional, dan landasan moral.

Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan adalah:

  • Meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila sebagai sistem etika melalui pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan Pancasila harus dilakukan secara kontekstual, kritis, kreatif, dan aplikatif.
  • Menyelaraskan kebijakan publik dengan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika. Kebijakan publik harus berorientasi pada kepentingan umum, keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, dan kedaulatan negara.
  • Menegakkan hukum dan penegakan hukum dengan berlandaskan pada Pancasila sebagai sistem etika. Hukum dan penegakan hukum harus bersifat adil, transparan, akuntabel, proporsional, dan humanis.

Sumber:

Posted in Ragam

Artikel Terkait: