Air hujan adalah salah satu sumber air yang penting bagi kehidupan manusia. Air hujan bermanfaat untuk berbagai keperluan, seperti pengairan lahan pertanian, industri, pembangkit listrik, hingga kebutuhan pribadi. Namun, air hujan juga sering membuat kita merasa kedinginan, terutama jika kita basah kuyup atau berada di tempat yang diguyur hujan. Mengapa air hujan bisa dingin? Apa proses yang terjadi di balik fenomena ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami proses terjadinya hujan dan faktor-faktor yang memengaruhi suhu air hujan. Secara umum, proses terjadinya hujan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi1.
Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan bumi, baik daratan maupun perairan, akibat panasnya suhu bumi dari matahari. Uap air yang terbentuk akan naik ke atmosfer dan menggumpal menjadi awan. Semakin panas suhu udara, semakin banyak air yang akan menguap ke udara. Sehingga, kemungkinan terjadinya hujan semakin besar.
Kondensasi adalah proses pengembunan uap air yang naik ke atmosfer. Pada proses ini, uap air akan berubah menjadi partikel yang sangat kecil, yang disebut butiran es. Perubahan ini dipengaruhi oleh perbedaan suhu pada perbedaan ketinggian awan di udara. Semakin tinggi awan yang terbentuk, semakin suhu akan semakin dingin. Begitu pula dengan uap air, akan semakin dingin dan berubah menjadi es.
Presipitasi adalah proses mencairnya butiran es di awan, lalu turun menjadi titik-titik hujan ke bumi. Awan yang sudah terlalu padat dengan uap air dan tidak sanggup lagi menahan beban air akan jatuh ke daratan menjadi hujan. Titik-titik hujan bervariasi ukurannya, dari 0,5 milimeter atau lebih besar (hujan) sampai kurang dari 0,5 milimeter (gerimis). Ukuran ini biasanya bervariasi berdasarkan lokasi awan yang menurunkan hujan. Gerimis diturunkan oleh awan dangkal, sedangkan hujan deras diturunkan oleh awan dengan tinggi menengah atau sangat tinggi.
Dari ketiga tahap tersebut, kita bisa mengetahui beberapa faktor yang memengaruhi suhu air hujan, yaitu:
- Suhu atmosfer, yaitu kisaran suhu udara yang dilalui air hujan, mulai dari pembentukannya di awan hingga mencapai bumi. Suhu ini menentukan jenis hujan yang turun, apakah itu air, salju, atau hujan es. Jika suhu ini di atas titik beku, yang terjadi adalah hujan air. Makin di atas titik beku, makin hangat pula air hujan yang menyentuh tanah. Di sisi lain, jika suhu ini di bawah titik beku, endapan yang turun menjadi salju, hujan es, atau hujan beku, tergantung pada seberapa rendah kisaran suhu udara dari titik beku2.
- Pendinginan evaporatif, yaitu proses penurunan suhu udara akibat penguapan air hujan. Saat tetesan hujan terus turun, udara di sekitar bisa menjadi lebih dingin melalui penguapan dalam proses yang oleh ahli meteorologi disebut “pendinginan evaporatif”. “Pendinginan evaporatif ini saat hujan jatuh ke udara yang lebih kering, menyebabkan titik embun udara meningkat dan suhunya turun,” tutur Tiffany Means, ahli meteorologi dan anggota Masyarakat Meteorologi Amerika Serikat (AS)3. “ [Ini] juga merupakan salah satu alasan mengapa curah hujan diasosiasikan dengan udara yang lebih dingin,” lanjut dia. Semakin banyak udara hasil proses ini di dekat kita, tanah akan menjadi lembab dan dingin, memungkinkan suhu udara di sekitar untuk turun1.
Sumber:
(1) Kenapa Hujan Bikin Dingin? – News Trends. http://news.gunadarma.ac.id/2023/02/kenapa-hujan-bikin-dingin/.
(2) Proses Terjadinya Hujan dan Penjelasannya Menurut Sains – Kompas.com. https://www.kompas.com/
(3) Kenapa Hujan Bikin Dingin? – News Trends. https://bing.com/search?q=Kenapa+air+hujan+bisa+dingin%3f.
 
							