Menu Tutup

Mengenal Perundungan: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya

PROMO SHOPEE: Jovitech Webcams Laptop 1080P USB Kamera PC 4K Full HD Live Broadcast Video Meeting Camera - CM08 PROMO SHOPEE: Jovitech Webcams Laptop 1080P USB Kamera PC 4K Full HD Live Broadcast Video Meeting Camera - CM08

Perundungan atau bullying adalah sebuah fenomena sosial yang sering terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, media sosial, dan lain-lain. Perundungan dapat berdampak negatif bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pengertian, jenis, dampak, dan cara mengatasi perundungan. Artikel ini akan menjelaskan hal-hal tersebut dengan menggunakan sumber informasi dari KBBI, Tesaurus, dan situs web terkait . Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca.

Pengertian Perundungan

Menurut KBBI, perundungan adalah proses, cara, perbuatan merundung yang dapat diartikan sebagai seseorang yang menggunakan kekuatan untuk menyakiti atau mengintimidasi orang-orang yang lebih lemah darinya. Biasanya dengan memaksanya untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku. Perundungan memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara korban dan pelaku, misalnya dalam hal fisik, intelektual, sosial, atau ekonomi.
  • Adanya frekuensi dan intensitas perundungan yang terus menerus atau berulang-ulang.
  • Adanya niat jahat atau maksud buruk dari pelaku untuk menyakiti atau merugikan korban.

Perundungan dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti:

  • Sekolah: Perundungan dapat terjadi antara siswa-siswa, antara siswa dan guru, atau antara guru-guru. Contohnya adalah mengejek, menghina, memukul, mencuri barang, mengancam, atau memaksa korban untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.
  • Tempat kerja: Perundungan dapat terjadi antara karyawan-karyawan, antara karyawan dan atasan, atau antara atasan-atasan. Contohnya adalah menggosipkan, menjelekkan, menekan, memboikot, atau menyalahgunakan wewenang.
  • Media sosial: Perundungan dapat terjadi antara pengguna-pengguna media sosial, baik yang saling kenal maupun tidak. Contohnya adalah mengirim pesan atau komentar yang kasar, menghujat, menyebarkan fitnah, atau mengunggah foto atau video yang mempermalukan.

Jenis Perundungan

Perundungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuknya, yaitu:

Kekerasan fisik: Perundungan yang dilakukan dengan cara menyakiti tubuh korban secara langsung atau tidak langsung. Contohnya adalah memukul, menendang, mencubit, menjambak rambut, mendorong, atau melempar barang.

Kekerasan verbal: Perundungan yang dilakukan dengan cara menyakiti perasaan korban melalui kata-kata. Contohnya adalah mengejek nama panggilan, penampilan fisik, suku bangsa, agama, kecerdasan, kemampuan, atau minat korban.

Kekerasan nonverbal: Perundungan yang dilakukan dengan cara menyakiti harga diri korban melalui perilaku nonverbal. Contohnya adalah meniru gerakan tubuh korban secara mengejek, membuat isyarat tangan yang kasar atau menghina, mengacuhkan atau mengucilkan korban dari kelompok, atau membuat mimik wajah yang mengejutkan atau menakutkan.

Cyberbullying: Perundungan yang dilakukan dengan cara menyakiti reputasi korban melalui media elektronik atau digital. Contohnya adalah mengirim pesan teks, email, atau panggilan telepon yang mengancam, menghujat, atau memeras korban, menyebarkan informasi pribadi, foto, atau video korban tanpa izin, membuat akun palsu untuk menipu atau memfitnah korban, atau melakukan serangan siber terhadap akun media sosial korban.

Berdasarkan data dari UNICEF, sekitar 32% anak-anak di Indonesia mengalami perundungan di sekolah, dan sekitar 17% anak-anak di Indonesia mengalami cyberbullying. Di dunia, sekitar 130 juta anak-anak mengalami perundungan setiap hari, dan sekitar 40% remaja mengalami cyberbullying.

Dampak Perundungan

Perundungan dapat berdampak negatif bagi korban, pelaku, dan lingkungan sekitar. Beberapa dampak tersebut adalah:

Dampak psikologis: Perundungan dapat menyebabkan korban mengalami stres, depresi, trauma, rendah diri, rasa bersalah, marah, takut, malu, atau benci diri sendiri. Perundungan juga dapat menyebabkan pelaku mengalami gangguan kepribadian, agresivitas, kecanduan, atau kurangnya empati. Perundungan juga dapat menyebabkan lingkungan sekitar menjadi tidak nyaman, tidak aman, atau tidak harmonis.

Dampak sosial: Perundungan dapat menyebabkan korban mengalami isolasi, kesulitan berinteraksi, konflik, kekerasan, atau diskriminasi. Perundungan juga dapat menyebabkan pelaku menjadi tidak disukai, tidak dipercaya, tidak dihormati, atau tidak memiliki teman. Perundungan juga dapat menyebabkan lingkungan sekitar menjadi terpecah-belah, tidak solidaritas, atau tidak toleran.

Dampak akademis atau profesional: Perundungan dapat menyebabkan korban mengalami menurunnya prestasi, motivasi, kreativitas, atau produktivitas. Perundungan juga dapat menyebabkan pelaku mengalami masalah disiplin, absensi, keterlambatan, atau pemecatan. Perundungan juga dapat menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kurang berkualitas, inovatif, atau kompetitif.

Perundungan juga dapat berujung pada hal-hal yang lebih tragis, seperti bunuh diri. Menurut data dari WHO, sekitar 800 ribu orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya di dunia. Salah satu faktor penyebabnya adalah perundungan.

Cara Mengatasi Perundungan

Perundungan adalah sebuah masalah yang harus diatasi secara bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa tips atau saran untuk korban, pelaku, dan orang tua, guru, atasan, atau pihak terkait:

Untuk korban:

  • Lindungi diri Anda dari perundungan dengan cara menghindari situasi yang berisiko, berani melawan atau menolak tindakan perundungan, mencari tempat yang aman, atau membawa barang-barang yang dapat membantu Anda seperti ponsel, peluit, atau semprotan merica.
  • Cari bantuan dari orang-orang yang dapat dipercaya dan mendukung Anda seperti keluarga, teman, guru, atasan, konselor, psikolog, polisi, atau organisasi yang menangani masalah perundungan.
  • Laporkan perundungan yang Anda alami kepada pihak yang berwenang dengan cara memberikan bukti-bukti seperti luka fisik, pesan teks, email, foto, video, atau saksi mata.
  • Jangan biarkan perundungan mempengaruhi kepercayaan diri dan kesejahteraan Anda. Tetaplah berpikir positif, menjaga kesehatan fisik dan mental Anda, melakukan aktivitas yang Anda sukai, bergaul dengan orang-orang yang baik dan positif, atau mencari hobi baru yang dapat meningkatkan kemampuan dan minat Anda.

Untuk pelaku:

  • Hentikan perilaku perundungan Anda sekarang juga. Sadari bahwa perundungan adalah salah dan tidak akan membawa manfaat bagi Anda maupun orang lain.
  • Mintalah maaf kepada korban dan orang-orang yang telah Anda sakiti dengan tulus dan ikhlas. Tunjukkan penyesalan dan kesediaan Anda untuk memperbaiki hubungan dengan mereka.
  • Cari bantuan dari orang-orang yang dapat membantu Anda mengubah perilaku perundungan Anda seperti keluarga, teman, guru, atasan, konselor, psikolog, atau organisasi yang menangani masalah perundungan.
  • Cari tahu penyebab atau motivasi Anda melakukan perundungan, misalnya karena kurangnya kasih sayang, pengalaman buruk, tekanan sosial, atau keinginan untuk mendapatkan perhatian.
  • Pelajari cara-cara yang lebih baik dan positif untuk mengekspresikan emosi dan kebutuhan Anda, misalnya dengan berbicara, menulis, berolahraga, atau bermeditasi.
  • Kembangkan sikap dan keterampilan yang dapat membuat Anda menjadi orang yang lebih baik dan lebih disukai, misalnya dengan bersikap sopan, jujur, ramah, peduli, bertanggung jawab, atau bekerja sama.

Untuk orang tua, guru, atasan, atau pihak terkait:

  • Deteksi dan cegah perundungan sejak dini dengan cara memperhatikan tanda-tanda perundungan pada anak-anak, siswa-siswa, karyawan-karyawan, atau anggota-anggota lingkungan Anda. Contohnya adalah adanya luka fisik, perubahan perilaku, penurunan prestasi, ketakutan, kesedihan, atau keengganan untuk pergi ke sekolah atau tempat kerja.
  • Berikan dukungan kepada korban dan pelaku perundungan dengan cara mendengarkan keluhan atau cerita mereka tanpa menghakimi atau menyalahkan mereka. Berikan nasihat atau solusi yang sesuai dengan situasi dan kondisi mereka. Bantu mereka untuk mengembalikan rasa percaya diri dan kesejahteraan mereka.
  • Lakukan tindakan yang tepat dan tegas terhadap perundungan yang terjadi di lingkungan Anda dengan cara mengkonfirmasi kebenaran perundungan dari berbagai sumber. Memberikan sanksi atau hukuman yang proporsional kepada pelaku perundungan. Melakukan mediasi atau rekonsiliasi antara korban dan pelaku perundungan. Melibatkan pihak-pihak lain yang relevan seperti orang tua lainnya, pihak sekolah, pihak perusahaan, atau pihak berwenang.
Posted in Ragam

Artikel Lainnya