Metodologi Penelitian : Pemilihan Topik Penelitian

Identifikasi Topik Penelitian

Penelitian diawali dengan langkah pemilihan topik penelitian, yang kemudian didukung dengan pengumpulan data awal. Menurut asal katanya, istilah topik berasal dari bahasa yunani yaitu “topoi” yang berarti tempat. Dalam hal tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan. Topik adalah pokok permasalahan yang akan diperkirakan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya ilmiah. Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan sebagai lapangan penelitian. Terdapat  hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon  peneliti sebelum menentukan topik penelitian antara lain : manageable topic,  obtainable data, interested topic, significance of topic, apakah topik tersebut dapat diselidiki, serta keadaan waktu dan biaya.[1]

  1. Manageable topic (topik yang dipilih hendaknya berada dalam jangkauan)

Baik ataupun tidaknya suatu penelitian tidak selalu tergantung kepada luas tidaknya topik dan permasalahan yang diteliti. Suatu topik penelitian yang masih berada dalam jangkauan peneliti dan tidak terlalu luas pada akhirnya semakin mempermudah peneliti dalam mengorganisasikan, mengatur dan mengendalikan jalannya penelitian. Paling tidak perlu dipertimbangkan kemampuan yang dimiliki, lamanya waktu penelitian, jumlah dana yang tersedia, keadaan personel peneliti serta peralatan yang dimiliki.

  1. Obtainable data (tersedianya data untuk membahas topik)

Suatu penelitian yang dijalankan tidak akan memenuhi sasaran tanpa didukung oleh data yang memadai dan tidak dapat dipertanggung jawabkan atau tidak obyektif. Kegagalan penelitian seringkali karena data yang tersedia tidak lengkap atau tidak obyektif. Peneliti harus mampu melakukan perkiraan kemungkinan-kemungkinan ada tidaknya data dan kesulitan-kesulitan penggalian data.

  1. Interested topic (topik tersebut menarik untuk diteliti)

Daya tarik topik perlu pula diperhatikan, topik yang dipilih harus menarik bagi si peneliti sendiri, selain itu topik tersebut juga harus mampu membangkitkan minat bagi pembacanya, pemesan maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

  1. Significance of topic (topik tersebut cukup penting untuk diteliti)

Begitu pula halnya dengan tingkat keberartian topik, hal ini perlu mendapat perhatian. Pemilihan topik selayaknya disesuaikan dan diarahkan kepada tingkat  kebutuhan dan sumbangannya, baik utuk kepentingan pembangunan, khalayak banyak, pengembangan ilmu pengetahuan ataupun permintaan pemesanan.

  1. Apakah topik tersebut dapat diselidiki

Selanjutnya, faktor penting lainnya dalam pemilihan topik adalah mengenai kemungkinan keberhasilan penyelidikan. Topik yang dipilih hendaknya secara logis dapat diselidiki. Penelitian-penelitian yang kemungkinannya kita tidak dapat memperoleh data ataupun hasil konklusi yang akan dibuat sebaiknya perlu dihindari.

  1. Keadaan waktu dan biaya

Peneliti yang memiliki biaya relatif sedikit ada baiknya menghindari pemilihan topik yang luas dan rumit. Begitupun halnya keadaan waktu yang dimiliki, jika yang tersedia relatif singkat sebaiknya peneliti memilih topik yang diperkirakan memerlukan waktu penelitian yang relatif singkat pula. Keseimbangan antara ketersediaan waktu dan biaya penelitian dengan topik memungkinkan peneliti mampu memenuhi sasaran penelitian dengan hasil yang memuaskan.

Sumber-Sumber Pencarian dan Penemuan Topik Penelitian

Pencarian topik penelitian harus dilakukan oleh seorang peneliti dengan berbagai sumber. Sumber informasi apa saja yang dapat membantu munculnya topik harus dicari oleh peneliti,baik itu yang bersumber dari kegiatan-kegiatan ilmiah maupun yang bersumber dari tulisan.[2] Diantaranya adalah :

  1. Penelitian-penelitian yang sudah ada

Kekurangan-kekurangan yang ada pada penelitian tersebut ditampung, dan kemudian dijadikan topik dan dilanjutkan dengan mengadakan penelitian berikutnya.

  1. Pengamatan di lapangan

Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan merupakan hal yang sangat baik untuk menimbulkan ide-ide secara spontan dalam menimbulkan topik. Karena begitu banyak fenomena atau peristiwa di lapangan yang bisa dijadikan topik untuk melakukan penelitian.

  1. Pengalaman Pribadi

Catatan serta pengalaman pribadi sering merupakan sumber dari topik penelitian, misalkan pengalaman ketika Praktik Kerja Lapangan, atau pengalaman ketika melakukan kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat. Sekiranya peneliti menemukan masalah atau kesenjangan antara teori dengan praktik dan hal tersebut dianggap perlu untuk diteliti lebih lanjut, hal tersebut dapat dijadikan sebagai topik penelitian.[3]

  1. Melalui diskusi-diskusi ilmiah

Topik penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi, seminar, kuliah-kuliah maupun pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya. Dalam diskusi tersebut, seorang calon peneliti dapat menangkap banyak analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi professional, yang dapat menjurus pada suatu topik atau masalah yang baru.

  1. Dosen-dosen, para peneliti, dan para ahli

Dosen, para peneliti maupun para ahli pada umumnya mempunyai kelebihan dan menguasai permasalahan yang telah menjadi tanggung jawabnya, oleh karena itu peneliti harus berusaha untuk berkonsultasi kepada mereka untuk mencari topik maupun permasalahan yang ingin dilakukan.

  1. Daftar kepustakaan

Perpustakaan merupakan tempat yang baik untuk mencari topik penelitian. Di perpustakaan tersedia berbagai macam buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang bisa dijadikan sebagai referensi atau sumber dalam menentukan atau mencari suatu topik penelitian. Sehingga bisa menemukan topik yang baik untuk melakukan langkah-langkah penelitian berikutnya.

Selain dari buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah-masalah yang akan dikaji, masih banyak sumber-sumber lain yang perlu dicari yaitu dengan melakukan survei literatur dari sumber informasi, seperti jurnal, ensiklopedia, skripsi, tesis dan disertasi, laporan hasil penelitian ilmiah, majalah-majalah, bulletin ( siaran-siaran singkat tentang berita terkini ).[4] Selain itu, dengan kemajuan teknologi informasi, maka calon peneliti dapat melakukan searching ( pencarian ) di situs-situs internet.

Sumber-sumber pencarian topik ini digunakan untuk mencari data awal Penelitian. Data awal adalah data yang digunakan untuk mendukung atau menguatkan topik yang telah dipilih.[5]

Merumuskan Judul Penelitian

Merumuskan judul merupakan kegiatan kedua setelah ditemukan topik. Judul merupakan hal penting dalam karya ilmiah. Sebab tanpa judul, karya ilmiah tidak dapat disebut sebagai karya ilmiah. Judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan    . Judul harus diusahakan semenarik mungkin. Untuk merumuskan dan kemudian membuat judul penelitian ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.[6] Diantaranya adalah :

  1. Judul harus dirumuskan dengan singkat, searah dan konsisten dengan topik  Penelitian
  2. Rumusan judul diusahakan dapat menarik minat pembaca sehingga dapat membangkitkan perhatian dan minat orang untuk membacanya.
  3. Judul harus dapat menggambarkan keseluruhan isi penelitian. Judul penelitian harus menggambarkan :
  4. Sifat dan jenis penelitian
  5. Objek penelitian
  6. Subjek penelitian
  7. Lokasi penelitian, dan
  8. Waktu penelitian
  9. Judul penelitian harus melihat pendekatan penelitian yang dipilih
  10. Judul merupakan penegasan bahwa topik yang dikemukakan penting untuk dilakukan penelitian
  11. Harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
  12. Judul penelitian yang baik menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami.

Topik Penelitian Yang Baik

Hal pertama yang harus diperhatikan oleh calon peneliti adalah ciri-ciri topik penelitian yang baik agar topik penelitian yang dipilih benar-benar dapat dikatakan cukup berharga untuk diteliti.

Ciri-ciri topik penelitian yang baik, antara lain adalah : Urgen untuk diteliti, akan membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan, merupakan sumbangan bagi pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, topik aktual dan lain sebagainya.[7]

  1. Urgen untuk diteliti

Maksudnya penting untuk segera diselidiki pada waktu atau saat ini. Di masyarakat kita dapat menjumpai banyak topik atau permasalahan yang perlu diteliti, namun ada yang mendesak dan belum mendesak untuk ditangani, baik dari segi jangkauan kegunaannya maupun dari segi keterlaksanaan prosedurnya. Dalam penelitian harus dapat memilih atau menentukan topik yang menuntut atau mendesak untuk segera diselidiki. Oleh karena peneliti harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan memerhatikan fenomena sosial dalam masyarakat agar dapat membedakan mana permasalahan yang urgen untuk diteliti dan yang tidak.

  1. Topik harus menarik perhatian penulis

Topik yang menarik perhatian akan memotivasi penulis secara terus menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.

  1. Menghasilkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan

Artinya penelitian mengenai topik tersebut akan menghasilkan temuan baru yang dapat membuka pemikiran dan memperkaya pengetahuan dengan informasi yang mutakhir. Penelitian mengenai topik yang tidak akan membuahkan hal baru bagi ilmu pengetahuan akan kurang bermanfaat. Mungkin topik itu sendiri bukan topik yang sama sekali baru, akan tetapi tetaplah dituntut untuk melahirkan tesis dan hipotesis baru atau setidak-tidaknya data baru.

  1. Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat

Hasil penelitian harus merupakan sumbangan yang berarti bagi pengembangan disiplin ilmu itu khususnya dan ilmu pengetahuan umumnya, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik sekarang maupun masa yang akan datang.

  1. Topik yang aktual

Topik penelitian yang aktual jelas akan lebih baik daripada topik yang sudah “usang”. Peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan lebih mudah menemukan topik yang aktual dan segar. Sekedar melakukan penelitian mengenai topik yang usang, apalagi temuan-temuannya sudah sejak lama diketahui dan sudah sedemikian banyak dipublikasikan sehingga hasilnya sudah sagat konklusif, tidak banyak artinya lagi. Tanpa disertai oleh pendekatan atau teori baru, penelitian mengenai topik yang tidak lagi aktual nilainya tidak lebih daripada replikasi atau repetisi terhadap penelitian yang telah dilakukan orang lain.

[1] Teguh,

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi, 2005, PT RajaGafindo Persada, Jakarta, hlm. 52.

[2] Muhamad, Metodologi Penelitian ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, 2008, PT RajaGafindo Persada, Jakarta, hlm. 44

[3] Nazir, Mohammad, Metode penelitian, 2013, Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 118.

[4] Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, 2014, BPFE, Yogyakarta, hlm. 43.

[5] Muhamad, loc. Cit.

[6] Teguh, Muhammad, op. cit,  hlm.52.

[7] Muslich, Masnur dan Maryaeni, Bagaimana Menulis Skripsi ?, 2009, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 16