Partai Nasional Indonesia Baru (PNI Baru) adalah salah satu partai politik yang berdiri di Indonesia pada masa pergerakan nasional. PNI Baru merupakan hasil dari pecahnya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927. PNI Baru memiliki perbedaan ideologi dan strategi dengan PNI yang dipimpin oleh Sartono. PNI Baru berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur kooperasi dengan pemerintah kolonial Belanda, sementara PNI tetap berpegang pada prinsip anti-imperialisme dan anti-kolonialisme.
PNI Baru juga lebih terbuka terhadap pengaruh Islam dan sosialisme dalam pergerakan nasional. PNI Baru dipimpin oleh Mohammad Hatta, seorang tokoh nasionalis yang berpengaruh dan dihormati oleh banyak pihak. PNI Baru berperan penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan dan ancaman dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Jepang.
Latar Belakang Berdirinya PNI Baru
PNI Baru berdiri pada tahun 1931, setelah terjadi perpecahan dalam tubuh PNI yang didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927. PNI adalah partai politik nasionalis yang menentang penjajahan Belanda dan menuntut kemerdekaan Indonesia. PNI memiliki ideologi nasionalisme sekuler yang bersumber dari Pancasila, yaitu lima prinsip dasar yang dicetuskan oleh Soekarno, yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme, Musyawarah Mufakat, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada tahun 1929, Soekarno dan tujuh pemimpin PNI lainnya ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda karena dianggap mengancam ketertiban umum. Mereka diadili di pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara dan pembuangan. Soekarno dibuang ke Ende, Flores, sementara Hatta dan Syahrir dibuang ke Banda Neira. Akibat penangkapan ini, kepemimpinan PNI beralih ke tangan Sartono, seorang pengacara yang juga anggota PNI.
Sartono mengambil keputusan kontroversial untuk membubarkan PNI pada tahun 1931 dan membentuk partai baru bernama Partindo (Partai Indonesia). Partindo adalah partai politik yang lebih radikal dan militan daripada PNI. Partindo menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda dan mengusung slogan “Merdeka atau Mati” (Freedom or Death). Partindo juga mendukung gerakan rakyat bawah yang bersifat revolusioner, seperti Sarekat Rakyat (SR) dan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).
Sebagian anggota PNI tidak setuju dengan keputusan Sartono untuk membubarkan PNI dan membentuk Partindo. Mereka merasa bahwa langkah ini akan melemahkan pergerakan nasional dan mengorbankan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Mereka juga khawatir bahwa Partindo akan terjebak dalam konflik dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan berbeda, seperti PKI dan Jepang. Mereka kemudian mendirikan partai baru yang bernama Pendidikan Nasional Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai PNI Baru.
Ideologi dan Strategi PNI Baru
PNI Baru memiliki ideologi nasionalisme moderat yang berbeda dengan ideologi nasionalisme sekuler PNI atau nasionalisme radikal Partindo. PNI Baru mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk dan beragam, baik dari segi etnis, budaya, agama, maupun sosial. Oleh karena itu, PNI Baru menekankan pentingnya persatuan dan toleransi antara berbagai kelompok dalam masyarakat Indonesia. PNI Baru juga menghargai peran Islam dalam pergerakan nasional, meskipun tidak menganggapnya sebagai ideologi tunggal. PNI Baru juga terbuka terhadap pengaruh sosialisme, terutama dalam hal kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
PNI Baru memiliki strategi perjuangan yang berbeda dengan strategi perjuangan PNI atau Partindo. PNI Baru tidak menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda, asalkan dapat memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia. PNI Baru berusaha untuk memperoleh konsesi-konsesi politik dari Belanda, seperti otonomi daerah, perwakilan rakyat, dan hak-hak sipil. PNI Baru juga berusaha untuk membangun hubungan baik dengan partai-partai politik lain yang memiliki tujuan yang sama, seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Kristen Indonesia (Parkindo). PNI Baru juga menghindari konfrontasi dengan PKI dan Jepang, yang dianggap sebagai ancaman bagi kemerdekaan Indonesia.
Peran dan Kontribusi PNI Baru dalam Pergerakan Nasional
PNI Baru berperan penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan dan ancaman dari PKI dan Jepang. PNI Baru menjadi salah satu partai politik yang paling aktif dan berpengaruh dalam periode 1930-an hingga 1940-an. PNI Baru berhasil memperluas jaringan dan pengaruhnya di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku. PNI Baru juga berhasil menarik simpati dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, seperti kaum intelektual, pedagang, petani, buruh, dan pemuda.
PNI Baru menjadi salah satu partai politik yang paling vokal dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang merugikan rakyat Indonesia. PNI Baru menentang rencana Belanda untuk membentuk Volksraad (Dewan Rakyat) yang tidak demokratis dan diskriminatif. PNI Baru juga menentang rencana Belanda untuk membagi-bagi Indonesia menjadi beberapa negara boneka yang lemah dan tergantung pada Belanda. PNI Baru juga menentang kebijakan ekonomi Belanda yang mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia dan menindas rakyat Indonesia.
PNI Baru menjadi salah satu partai politik yang paling gigih dan berani dalam melawan PKI dan Jepang yang mencoba mengambil alih pergerakan nasional Indonesia. PNI Baru menolak untuk bergabung dengan PKI yang berhaluan komunis dan ateis. PNI Baru juga menolak untuk bekerja sama dengan Jepang yang berhaluan fasisme dan imperialisme. PNI Baru melawan PKI dan Jepang dengan cara-cara damai maupun bersenjata. PNI Baru terlibat dalam beberapa peristiwa penting, seperti Peristiwa Tiga Daerah (1936), Peristiwa G30S/PKI (1965), dan Perang Kemerdekaan Indonesia (1945-1949).
Sumber:
(1) Partai Nasional Indonesia (PNI): Pendirian, Tokoh, dan Perkembangan. https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/02/121648779/partai-nasional-indonesia-pni-pendirian-tokoh-dan-perkembangan.
(2) Partai Nasional Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesia.
(3) Tujuan PNI dalam Pergerakan Nasional, Ketahui Sejarah dan Linimasa …. https://www.liputan6.com/hot/read/4611350/tujuan-pni-dalam-pergerakan-nasional-ketahui-sejarah-dan-linimasa-berdirinya.
(4) Terpecahnya Partai Nasional Indonesia (PNI) Menjadi PNI-Baru dan …. https://kumparan.com/muhammad-yanuar-rizki/terpecahnya-partai-nasional-indonesia-pni-menjadi-pni-baru-dan-partindo-1zFLwMqt7Sy.