Menu Tutup

Pengenalan Unsur-unsur Interpretasi Citra: Konsep dan Aplikasi

Interpretasi citra adalah proses mengidentifikasi dan menafsirkan objek-objek yang terdapat pada citra, baik citra foto udara maupun citra satelit. Interpretasi citra berguna untuk memahami karakteristik dan makna penting dari objek-objek tersebut, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Interpretasi citra dapat dilakukan secara manual, semi-otomatis, atau otomatis, tergantung pada tujuan, metode, dan teknologi yang digunakan.

Untuk melakukan interpretasi citra dengan baik, diperlukan pemahaman tentang unsur-unsur interpretasi citra. Unsur-unsur interpretasi citra adalah karakteristik atau atribut obyek pada citra yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengenali dan membedakan obyek tersebut dengan obyek lainnya. Unsur-unsur interpretasi citra dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu unsur visual dan unsur nonvisual.

Unsur Visual

Unsur visual adalah unsur-unsur interpretasi citra yang dapat dilihat secara langsung dari citra tanpa memerlukan bantuan alat atau perhitungan tambahan. Unsur visual meliputi:

Rona dan Warna

Rona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu obyek pada citra. Rona dipengaruhi oleh nilai pantulan obyek terhadap gelombang elektromagnetik yang datang. Nilai pantulan obyek dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permukaan, warna, kelembapan, dan sudut datang gelombang elektromagnetik. Secara umum, obyek yang memiliki permukaan kasar, warna gelap, atau kelembapan tinggi cenderung memiliki rona gelap pada citra karena menyerap atau menghamburkan sebagian besar gelombang elektromagnetik yang datang. Sebaliknya, obyek yang memiliki permukaan halus, warna terang, atau kekeringan tinggi cenderung memiliki rona terang pada citra karena memantulkan sebagian besar gelombang elektromagnetik yang datang.

Warna adalah wujud yang tampak oleh mata manusia dengan menggunakan spektrum sempit, yaitu spektrum tampak. Spektrum tampak terdiri dari tiga band warna dasar, yaitu merah (red), hijau (green), dan biru (blue), atau disingkat RGB. Warna obyek pada citra dipengaruhi oleh jenis sensor yang digunakan untuk merekam citra tersebut. Sensor dapat merekam warna alami (natural color) atau warna palsu (false color) tergantung pada band spektrum yang digunakan. Warna alami adalah warna yang sesuai dengan persepsi mata manusia, sedangkan warna palsu adalah warna yang berbeda dengan persepsi mata manusia karena menggunakan band spektrum di luar spektrum tampak.

Rona dan warna merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang jenis, kelas, kondisi, dan perubahan obyek pada citra. Contohnya, rona dan warna dapat digunakan untuk membedakan antara vegetasi, air, tanah, bangunan, jalan, dan lain-lain.

Bentuk

Bentuk adalah kerangka atau kontur suatu obyek pada citra. Bentuk dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran, orientasi, posisi, dan struktur obyek. Bentuk merupakan unsur interpretasi citra yang jelas dan mudah dikenali karena setiap obyek memiliki bentuk yang khas dan berbeda dengan obyek lainnya. Contohnya, bentuk gunung berbeda dengan bentuk danau, bentuk gedung berbeda dengan bentuk lapangan bola, bentuk sungai berbeda dengan bentuk jalan raya.

Bentuk merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang identitas dan karakteristik obyek pada citra. Contohnya, bentuk dapat digunakan untuk mengenali nama dan jenis obyek tertentu.

Ukuran

Ukuran adalah dimensi suatu obyek pada citra. Ukuran dapat berupa jarak, luas, volume, ketinggian, atau kemiringan obyek. Ukuran dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti skala, resolusi, proyeksi, dan distorsi citra. Ukuran merupakan unsur interpretasi citra yang relatif dan bervariasi tergantung pada jenis dan sifat obyek. Contohnya, ukuran hutan berbeda dengan ukuran rumah, ukuran pesawat terbang berbeda dengan ukuran mobil.

Ukuran merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang kuantitas dan kualitas obyek pada citra. Contohnya, ukuran dapat digunakan untuk menghitung jumlah, luas, atau volume obyek tertentu.

Tekstur

Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti resolusi, jarak pandang, sudut datang gelombang elektromagnetik, dan kondisi atmosfer. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tekstur kasar (coarse texture) dan tekstur halus (fine texture). Tekstur kasar adalah tekstur yang memiliki perubahan rona yang cepat dan besar pada citra, sedangkan tekstur halus adalah tekstur yang memiliki perubahan rona yang lambat dan kecil pada citra.

Tekstur merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang kerapatan, keseragaman, dan kompleksitas obyek pada citra. Contohnya, tekstur dapat digunakan untuk membedakan antara hutan primer, hutan sekunder, ladang, dan padang rumput.

Pola

Pola adalah susunan atau penataan suatu obyek atau kelompok obyek pada citra. Pola dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bentuk, ukuran, orientasi, posisi, dan hubungan antara obyek-obyek. Pola dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pola alami (natural pattern) dan pola buatan (artificial pattern). Pola alami adalah pola yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia, sedangkan pola buatan adalah pola yang terbentuk karena adanya aktivitas manusia.

Pola merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang asal-usul dan fungsi obyek pada citra. Contohnya, pola dapat digunakan untuk membedakan antara kawasan perkotaan, pedesaan, pertanian, industri, dan lain-lain.

Bayangan

Bayangan adalah gambaran gelap suatu obyek yang terbentuk karena adanya penghalang antara sumber cahaya dan permukaan bumi. Bayangan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti arah matahari, waktu pengambilan citra, ketinggian obyek, sudut kemiringan obyek, dan sudut kemiringan sensor. Bayangan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bayangan proyeksi (projection shadow) dan bayangan relief (relief shadow). Bayangan proyeksi adalah bayangan yang terbentuk karena adanya obyek tinggi yang menghalangi cahaya matahari dari atas ke bawah. Bayangan relief adalah bayangan yang terbentuk karena adanya permukaan miring yang menghalangi cahaya matahari dari samping.

Bayangan merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang ketinggian dan kemiringan obyek pada citra. Contohnya, bayangan dapat digunakan untuk mengestimasi tinggi bangunan atau gunung.

Unsur Nonvisual

Unsur nonvisual adalah unsur-unsur interpretasi citra yang tidak dapat dilihat secara langsung dari citra tetapi memerlukan bantuan alat atau perhitungan tambahan. Unsur nonvisual meliputi:

Situs

Situs adalah lokasi geografis suatu obyek pada citra. Situs dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti koordinat geografis (lintang dan bujur), datum geodesi (sistem referensi koordinat), proyeksi peta (sistem transformasi koordinat), dan sistem grid (sistem pembagian koordinat).

Situs merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang posisi dan koordinat obyek pada citra. Contohnya, situs dapat digunakan untuk menentukan lokasi obyek tertentu pada peta.

Asosiasi

Asosiasi adalah hubungan atau keterkaitan suatu obyek dengan obyek lainnya pada citra. Asosiasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jarak, arah, orientasi, dan pola antara obyek-obyek. Asosiasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu asosiasi spasial (spatial association) dan asosiasi tematik (thematic association). Asosiasi spasial adalah asosiasi yang berdasarkan pada letak atau kedekatan obyek-obyek pada citra. Asosiasi tematik adalah asosiasi yang berdasarkan pada kesamaan atau keterkaitan tema atau topik antara obyek-obyek pada citra.

Asosiasi merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang interaksi dan fungsi obyek pada citra. Contohnya, asosiasi dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara sungai dan bendungan, antara jalan dan bangunan, atau antara hutan dan fauna.

Spektral

Spektral adalah sifat atau karakteristik suatu obyek yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik yang dipantulkan atau diserap oleh obyek tersebut. Spektral dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti panjang gelombang, intensitas, sudut datang, dan sudut pantul gelombang elektromagnetik. Spektral dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu spektral reflektansi (reflectance spectrum) dan spektral emisivitas (emissivity spectrum). Spektral reflektansi adalah spektral yang menggambarkan nilai pantulan obyek terhadap gelombang elektromagnetik yang datang. Spektral emisivitas adalah spektral yang menggambarkan nilai pancaran obyek terhadap gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh obyek tersebut.

Spektral merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang komposisi kimia dan fisika obyek pada citra. Contohnya, spektral dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis mineral, batuan, tanaman, atau air.

Radiometrik

Radiometrik adalah sifat atau karakteristik suatu obyek yang berhubungan dengan intensitas atau energi gelombang elektromagnetik yang dipantulkan atau diserap oleh obyek tersebut. Radiometrik dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti resolusi radiometrik (jumlah bit per piksel), kontras (perbedaan intensitas antara piksel-piksel), kecerahan (nilai rata-rata intensitas piksel-piksel), dan histogram (distribusi frekuensi intensitas piksel-piksel). Radiometrik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu radiometrik digital (digital radiometry) dan radiometrik analog (analog radiometry). Radiometrik digital adalah radiometrik yang menggambarkan nilai intensitas obyek dalam bentuk angka biner (0 dan 1). Radiometrik analog adalah radiometrik yang menggambarkan nilai intensitas obyek dalam bentuk gelombang kontinu.

Radiometrik merupakan unsur interpretasi citra yang penting karena dapat memberikan informasi tentang kualitas dan kuantitas obyek pada citra. Contohnya, radiometrik dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan penduduk, tingkat produktivitas tanaman, atau tingkat pencemaran lingkungan.

Sumber:
(1) Unsur-Unsur Interpretasi Citra – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/152538369/unsur-unsur-interpretasi-citra.
(2) Mengenal Apa Itu Interpretasi Citra dan Unsur-unsurnya. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/unsur-interpretasi-citra/.
(3) √ 8 Unsur Interpretasi Citra Beserta Penjelasannya – Freedomnesia. https://www.freedomnesia.id/unsur-interpretasi-citra/.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: