Menu Tutup

Perbedaan Antara Koperasi Simpan Pinjam dan Bank

Koperasi simpan pinjam (KSP) dan bank adalah dua lembaga keuangan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dana. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi tujuan, prinsip, layanan, modal, pinjaman, bunga, maupun pajak. Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai perbedaan antara koperasi simpan pinjam dan bank.

  1. Tujuan dan prinsip yang berbeda Tujuan utama KSP adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari dan ke anggota koperasi itu sendiri dengan berlandaskan prinsip-prinsip koperasi dan semangat gotong royong1. KSP didirikan untuk mensejahterakan anggotanya sendiri, bukan untuk mencari keuntungan. Sedangkan, tujuan utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari dan ke masyarakat umum dengan berlandaskan prinsip-prinsip perbankan dan profit oriented2. Bank didirikan untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya, baik itu pemerintah maupun swasta.
  2. Fokus layanan Seperti yang telah disebutkan di atas, fokus layanan KSP adalah dari dan untuk anggota1. Artinya, hanya anggota koperasi yang bisa menabung, meminjam, atau mendapatkan jasa lainnya dari KSP. Sementara itu, fokus layanan bank adalah untuk seluruh masyarakat2. Artinya, siapa pun yang memenuhi syarat dan persyaratan bisa menabung, meminjam, atau mendapatkan jasa lainnya dari bank.
  3. Asal modal Modal KSP berasal dari iuran anggota, simpanan anggota, hibah, bantuan, dan pinjaman dari pihak lain1. Modal ini kemudian dikelola oleh pengurus koperasi yang dipilih oleh anggota melalui rapat anggota. Sedangkan, modal bank berasal dari modal sendiri (saham), simpanan masyarakat, pinjaman dari bank lain, atau pinjaman dari Bank Indonesia2. Modal ini kemudian dikelola oleh direksi bank yang ditunjuk oleh pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham.
  4. Jumlah pinjaman Jumlah pinjaman yang bisa diberikan oleh KSP terbatas oleh modal yang dimilikinya1. Biasanya, pinjaman KSP tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Selain itu, pinjaman KSP juga harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan keseimbangan antara simpanan dan pinjaman. Sedangkan, jumlah pinjaman yang bisa diberikan oleh bank tidak terbatas oleh modal yang dimilikinya2. Bank bisa memberikan pinjaman dalam jumlah besar dan beragam, asalkan memenuhi ketentuan perundang-undangan dan prinsip kehati-hatian.
  5. Suku bunga pinjaman Suku bunga pinjaman yang dikenakan oleh KSP biasanya lebih rendah daripada bank1. Hal ini karena KSP tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk membantu anggotanya. Selain itu, suku bunga pinjaman KSP juga ditentukan oleh rapat anggota, bukan oleh pengurus koperasi. Sedangkan, suku bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank biasanya lebih tinggi daripada KSP2. Hal ini karena bank bertujuan untuk menghasilkan laba, sehingga harus menutup biaya operasional dan risiko kredit. Selain itu, suku bunga pinjaman bank juga ditentukan oleh direksi bank, bukan oleh pemegang saham.
  6. Pajak bunga koperasi Pajak bunga koperasi adalah pajak yang dikenakan atas bunga yang diterima oleh anggota koperasi dari simpanannya di koperasi1. Pajak ini sebesar 0,5% dari bunga yang diterima dan dibayarkan oleh koperasi kepada negara. Sedangkan, pajak bunga bank adalah pajak yang dikenakan atas bunga yang diterima oleh nasabah bank dari simpanannya di bank2. Pajak ini sebesar 15% dari bunga yang diterima dan dipotong oleh bank dari bunga yang dibayarkan.
Baca Juga:  Koperasi: Sejarah dan Perkembangan di Indonesia

Sumber:
(1) Mengenal Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Perbedaannya Dengan Bank. https://magnate.id/
(2) Perbedaan Koperasi dan Bank – IDN Times. https://www.idntimes.com/
(3) 6 Perbedaan Bank dan Koperasi yang Belum Banyak Di ketahui Orang. https://panduanbank.com/

Posted in Ragam

Artikel Terkait: