Latar Belakang Revolusi Amerika
Benua Amerika pertama kali ditemukan oleh penjelajah Eropa Christopher Columbus pada tahun 1492, ketika ia sedang mencari jalur perdagangan ke Asia. Berita tentang penemuan benua baru ini menarik perhatian banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris, yang bersaing untuk menguasai wilayah-wilayah di Amerika. Mereka mendirikan koloni-koloni di sana dan mengeksploitasi sumber daya alam serta penduduk asli yang disebut Indian.
Salah satu negara yang paling aktif mendirikan koloni di Amerika adalah Inggris. Pada abad ke-17 dan ke-18, Inggris memiliki 13 koloni di pantai timur Amerika Utara, yang meliputi wilayah dari New Hampshire hingga Georgia. Koloni-koloni ini memiliki pemerintahan sendiri yang dipilih oleh rakyatnya, tetapi tetap tunduk kepada raja dan parlemen Inggris. Koloni-koloni ini juga berkembang pesat dalam bidang pertanian, perdagangan, dan industri.
Namun, hubungan antara koloni dan Inggris mulai memburuk sejak pertengahan abad ke-18. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Pajak yang memberatkan. Setelah berperang melawan Prancis dan Indian (Perang Tujuh Tahun) pada tahun 1756-1763, Inggris mengalami hutang besar. Untuk menutupi hutang tersebut, Inggris mulai memberlakukan pajak-pajak baru kepada koloni tanpa persetujuan mereka. Beberapa contoh pajak tersebut adalah Stamp Act (1765), Townshend Act (1767), dan Tea Act (1773), yang mengenakan pajak atas kertas, kaca, teh, dan barang-barang lain yang diimpor oleh koloni. Rakyat koloni merasa tidak adil karena mereka tidak memiliki wakil di parlemen Inggris yang membuat kebijakan pajak tersebut. Mereka mengusung slogan “no taxation without representation” (tidak ada pajak tanpa perwakilan) untuk menentang pajak-pajak tersebut.
- Pengaruh paham liberalisme. Pada masa ini, banyak pemikir Eropa yang mengembangkan paham liberalisme, yaitu paham yang menekankan hak-hak asasi manusia, kemerdekaan individu, kesetaraan hukum, dan kedaulatan rakyat. Salah satu tokoh liberalisme yang berpengaruh adalah John Locke, seorang filsuf Inggris yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak alami untuk hidup, kebebasan, dan properti. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah harus didasarkan pada persetujuan rakyat dan dapat diganti jika tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Pemikiran Locke banyak dipelajari dan diterima oleh para pemimpin koloni Amerika, seperti Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, John Adams, dan lain-lain. Mereka mulai mempertanyakan legitimasi pemerintah Inggris yang dianggap tidak menghormati hak-hak koloni.
- Sikap represif pemerintah Inggris. Sebagai respons terhadap protes-protes koloni, pemerintah Inggris mengambil sikap yang semakin keras dan menindas. Mereka mengirimkan tentara-tentara ke koloni untuk menjaga ketertiban dan menegakkan hukum. Mereka juga memberlakukan undang-undang-undang yang membatasi hak-hak koloni, seperti Quartering Act (1765) yang mengharuskan rakyat koloni memberi tempat tinggal dan makanan kepada tentara Inggris, dan Intolerable Act (1774) yang menutup pelabuhan Boston, membubarkan pemerintahan Massachusetts, dan mengizinkan tentara Inggris yang melakukan kejahatan diadili di Inggris. Tindakan-tindakan ini menimbulkan kemarahan dan ketakutan di kalangan rakyat koloni, yang merasa bahwa kebebasan mereka terancam.
Perjalanan Revolusi Amerika
Revolusi Amerika dimulai dengan terjadinya peristiwa-peristiwa yang menunjukkan ketegangan antara koloni dan Inggris, seperti:
- Boston Massacre (1770). Sebuah insiden di mana lima orang rakyat koloni tewas ditembak oleh tentara Inggris yang sedang berjaga di Boston. Insiden ini diprovokasi oleh sekelompok rakyat koloni yang melempari tentara Inggris dengan batu dan salju. Insiden ini menjadi propaganda bagi para pemimpin koloni untuk membangkitkan semangat perlawanan terhadap Inggris.
- Boston Tea Party (1773). Sebuah aksi protes di mana sekelompok rakyat koloni menyamar sebagai Indian dan menyerbu tiga kapal Inggris yang membawa teh di pelabuhan Boston. Mereka kemudian membuang seluruh muatan teh ke laut sebagai bentuk penolakan terhadap Tea Act, yaitu undang-undang yang memberikan monopoli perdagangan teh kepada Perusahaan Hindia Timur Inggris. Aksi ini menyebabkan kerugian besar bagi Inggris dan memicu kemarahan raja George III.
- First Continental Congress (1774). Sebuah pertemuan antara perwakilan dari 12 koloni (kecuali Georgia) di Philadelphia untuk membahas tindakan bersama terhadap Inggris. Pertemuan ini menghasilkan beberapa keputusan, antara lain: menyatakan solidaritas dengan rakyat Boston, menuntut agar undang-undang-undang yang merugikan koloni dicabut, membentuk milisi rakyat untuk bersiap-siap berperang, dan memboikot barang-barang impor dari Inggris.
Peristiwa-peristiwa ini memicu terjadinya perang antara koloni dan Inggris, yang berlangsung dari tahun 1775 hingga 1783. Perang ini melibatkan pertempuran-pertempuran penting, seperti:
- Pertempuran Lexington dan Concord (1775). Pertempuran pertama dalam perang ini, yang terjadi di Massachusetts. Tentara Inggris berusaha merebut persenjataan milisi rakyat di Lexington dan Concord, tetapi disambut oleh tembakan dari rakyat koloni. Pertempuran ini menewaskan delapan orang rakyat koloni dan 73 orang tentara Inggris.
- Pertempuran Bunker Hill (1775). Pertempuran kedua dalam perang ini, yang terjadi di dekat Boston. Tentara Inggris berusaha mengusir milisi rakyat yang menguasai bukit Bunker Hill dan Breed’s Hill. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan tentara Inggris, tetapi dengan korban jiwa yang besar (226 orang tewas dan 828 orang luka-luka), sementara milisi rakyat hanya kehilangan 115 orang tewas dan 305 orang luka-luka.
- Second Continental Congress (1775). Pertemuan kedua antara perwakilan dari 13 koloni di Philadelphia untuk membahas strategi perang melawan Inggris. Pertemuan ini menghasilkan beberapa keputusan, antara lain: membentuk Angkatan Darat Kontinental dengan George Washington sebagai panglima tertinggi, mengirimkan surat permohonan damai kepada raja Inggris yang ditolak, dan menunjuk komite untuk menyusun deklarasi kemerdekaan.
- Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (1776). Sebuah dokumen yang ditulis oleh Thomas Jefferson dan disetujui oleh Second Continental Congress pada tanggal 4 Juli 1776. Dokumen ini menyatakan bahwa 13 koloni telah memutuskan hubungan politik dengan Inggris dan menjadi negara merdeka yang bernama Amerika Serikat. Dokumen ini juga menyatakan alasan-alasan koloni untuk memberontak, serta prinsip-prinsip dasar pemerintahan baru yang didasarkan pada hak-hak alami manusia, konsensus rakyat, dan pembagian kekuasaan.
- Pertempuran Saratoga (1777). Pertempuran yang terjadi di New York, yang menjadi titik balik dalam perang ini. Tentara Inggris berusaha memotong jalur komunikasi dan pasokan antara koloni utara dan selatan, tetapi dikalahkan oleh tentara koloni yang dipimpin oleh Horatio Gates dan Benedict Arnold. Pertempuran ini menunjukkan kemampuan militer koloni dan meyakinkan Prancis untuk ikut berperang di pihak koloni sebagai sekutu.
- Pertempuran Yorktown (1781). Pertempuran terakhir dalam perang ini, yang terjadi di Virginia. Tentara Inggris yang dipimpin oleh Charles Cornwallis terkepung oleh tentara koloni yang dipimpin oleh George Washington dan tentara Prancis yang dipimpin oleh Jean-Baptiste de Rochambeau. Setelah berbulan-bulan bertahan, Cornwallis akhirnya menyerah pada tanggal 19 Oktober 1781. Pertempuran ini menandai kekalahan total Inggris dalam perang ini.
- Perjanjian Paris (1783). Sebuah perjanjian damai yang ditandatangani oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Spanyol pada tanggal 3 September 1783. Perjanjian ini mengakhiri secara resmi perang ini dan mengakui kemerdekaan Amerika Serikat. Perjanjian ini juga menetapkan batas-batas wilayah Amerika Serikat, yaitu dari Samudra Atlantik di timur hingga Sungai Mississippi di barat, dan dari Kanada di utara hingga Florida di selatan.
Dampak Revolusi Amerika
Revolusi Amerika memiliki dampak yang besar bagi dunia dan Indonesia, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial. Beberapa dampaknya adalah:
- Politik. Revolusi Amerika menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa lain untuk menuntut kemerdekaan dari penjajahan Eropa, seperti Prancis, Haiti, Amerika Latin, dan Indonesia. Revolusi Amerika juga menjadi contoh bagi pembentukan sistem pemerintahan republik demokrasi yang menghormati hak-hak rakyat dan mengadopsi konstitusi sebagai hukum tertinggi. Revolusi Amerika juga mempengaruhi hubungan internasional antara negara-negara Barat dan Timur, serta membuka peluang bagi ekspansi wilayah Amerika Serikat ke arah barat.
- Ekonomi. Revolusi Amerika membebaskan koloni dari ketergantungan ekonomi terhadap Inggris dan membuka pasar baru bagi perdagangan dengan negara-negara lain. Revolusi Amerika juga mendorong perkembangan industri, pertanian, dan infrastruktur di Amerika Serikat, serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Revolusi Amerika juga berdampak pada ekonomi Inggris, yang kehilangan sumber pendapatan dari koloni dan harus membayar biaya perang yang besar.
- Sosial. Revolusi Amerika menimbulkan perubahan sosial di Amerika Serikat, seperti meningkatnya kesadaran akan hak-hak sipil, persamaan, dan kebebasan. Revolusi Amerika juga memicu gerakan-gerakan sosial untuk menghapuskan perbudakan, memberikan hak pilih kepada perempuan, dan menghormati hak-hak penduduk asli dan minoritas. Revolusi Amerika juga mempengaruhi budaya dan identitas Amerika Serikat, yang mencerminkan nilai-nilai revolusioner, patriotisme, dan pluralisme.
Sumber:
(1) Revolusi Amerika: Penyebab, Kronologi, dan Dampaknya – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/13/161712569/revolusi-amerika-penyebab-kronologi-dan-dampaknya.
(2) Sejarah Revolusi Amerika dan Dampaknya pada Dunia – Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/revolusi-amerika.
(3) Perang Revolusi Amerika – Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas. https://ms.wikipedia.org/wiki/Perang_Revolusi_Amerika.
(4) Dampak Revolusi Amerika bagi Dunia dan Indonesia & Pengaruhnya – Tirto.ID. https://tirto.id/dampak-revolusi-amerika-bagi-dunia-dan-indonesia-pengaruhnya-gxQf.
(5) Revolusi Amerika: Latar Belakang, Penyebab, Tokoh hingga … – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6075278/revolusi-amerika-latar-belakang-penyebab-tokoh-hingga-dampaknya.