Struktur Internal Ginjal dan Fungsinya dalam Pembentukan Urine

Ginjal adalah organ vital yang berperan dalam menyaring darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi urine. Ginjal memiliki struktur internal yang kompleks dan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu korteks luar, medula, dan pelvis1. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang masing-masing bagian tersebut dan fungsinya dalam proses pembentukan urine.

Korteks Luar

Korteks luar adalah bagian ginjal yang padat, berwarna gelap, dan berbutir. Ini membentuk lapisan luar ginjal. Korteks luar mengandung sekitar 1 juta unit kerja ginjal yang disebut nefron2. Nefron adalah struktur mikroskopis yang terdiri dari glomerulus dan tubulus ginjal. Glomerulus adalah kumpulan kapiler darah yang dikelilingi oleh kapsula Bowman.

Tubulus ginjal adalah saluran panjang yang melengkung dan bercabang-cabang. Fungsi utama korteks luar adalah untuk melakukan filtrasi darah. Filtrasi darah adalah proses di mana tekanan darah memaksa cairan dan zat-zat terlarut melewati dinding kapiler glomerulus dan masuk ke dalam kapsula Bowman. Cairan yang disaring ini disebut filtrat glomerulus atau urine primer3. Urine primer mengandung air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan zat-zat lain yang masih berguna bagi tubuh.

Medula

Medula adalah bagian ginjal yang terletak di bawah korteks dan terdiri dari 15 hingga 16 struktur berbentuk piramida yang disebut piramida ginjal1. Piramida ginjal memiliki ujung runcing yang disebut papila. Papila mengarah ke ruang berbentuk cangkir kecil yang disebut kaliks4. Kaliks mengumpulkan urine dari papila dan mengirimkannya ke pelvis ginjal.

Medula mengandung bagian-bagian dari tubulus ginjal yang melintasi piramida ginjal. Bagian-bagian ini adalah lengkung Henle dan tubulus kolektivus. Lengkung Henle adalah bagian tubulus ginjal yang melengkung ke bawah dari korteks ke medula dan kemudian melengkung kembali ke atas ke korteks. Tubulus kolektivus adalah bagian tubulus ginjal yang menghubungkan lengkung Henle dengan papila. Fungsi utama medula adalah untuk melakukan reabsorpsi dan sekresi.

Reabsorpsi adalah proses di mana air dan zat-zat terlarut yang masih dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali dari filtrat glomerulus ke dalam darah melalui dinding tubulus ginjal3. Sekresi adalah proses di mana zat-zat sisa metabolisme, racun, atau obat-obatan yang tidak diinginkan oleh tubuh disekresikan dari darah ke dalam filtrat glomerulus melalui dinding tubulus ginjal3. Proses reabsorpsi dan sekresi ini mengubah komposisi filtrat glomerulus menjadi urine sekunder atau urine definitif.

Pelvis Ginjal

Pelvis ginjal adalah bagian ginjal yang berfungsi sebagai rongga besar di dalam ginjal. Pelvis ginjal terhubung dengan ureter, yaitu saluran panjang yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih4. Pelvis ginjal memiliki beberapa kaliks besar yang menerima urine dari kaliks kecil. Fungsi utama pelvis ginjal adalah untuk menyimpan dan mengangkut urine dari ginjal ke ureter. Pelvis ginjal juga berperan dalam menjaga tekanan osmotik urine agar sesuai dengan tekanan osmotik plasma5.

Kesimpulan

Ginjal memiliki struktur internal yang terdiri dari tiga bagian utama, yaitu korteks luar, medula, dan pelvis ginjal. Masing-masing bagian memiliki fungsi spesifik dalam proses pembentukan urine. Korteks luar bertanggung jawab untuk melakukan filtrasi darah, medula bertanggung jawab untuk melakukan reabsorpsi dan sekresi, dan pelvis ginjal bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengangkut urine. Ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, karena dapat mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta membuang zat-zat sisa metabolisme, racun, atau obat-obatan yang tidak diinginkan oleh tubuh. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan ginjal dengan cara mengonsumsi air yang cukup, menghindari alkohol dan rokok, serta mengontrol tekanan darah dan gula darah.