Menu Tutup

Teks Laporan: Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contoh

Teks laporan adalah salah satu jenis teks yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Teks laporan adalah teks yang memberikan informasi tentang suatu hal secara objektif dan sistematis. Teks laporan tergolong teks eksposisi, yaitu teks yang menjelaskan, menguraikan, atau memberikan penjelasan tentang suatu topik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, tujuan, ciri, struktur, jenis, dan contoh teks laporan.

Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah teks yang bertujuan untuk menyampaikan hasil pengamatan, penelitian, atau kegiatan tertentu kepada pembaca. Teks laporan biasanya berisi fakta-fakta yang didukung oleh data atau sumber yang valid. Teks laporan tidak mengandung opini, interpretasi, atau analisis pribadi penulis. Teks laporan ditulis dengan bahasa yang lugas, jelas, dan informatif.

Tujuan Teks Laporan

Tujuan teks laporan adalah untuk memberikan informasi yang akurat, lengkap, dan terpercaya tentang suatu hal kepada pembaca. Teks laporan juga bisa digunakan untuk memenuhi tuntutan akademik, profesional, atau sosial. Misalnya, teks laporan bisa digunakan untuk melaporkan hasil belajar, hasil kerja, hasil penelitian, hasil kunjungan, hasil rapat, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Teks Laporan

Teks laporan memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Menggunakan judul yang sesuai dengan topik yang dibahas
  • Menggunakan kalimat yang sederhana, padat, dan baku
  • Menggunakan data atau fakta yang relevan dan valid
  • Menggunakan kata-kata yang bersifat umum, netral, dan objektif
  • Menggunakan paragraf yang terorganisir dan koheren
  • Menggunakan tanda baca yang tepat dan konsisten
  • Menggunakan rujukan atau sumber yang jelas dan kredibel

Struktur Teks Laporan

Teks laporan memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Pendahuluan: Bagian ini berisi latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup teks laporan. Bagian ini juga bisa berisi definisi istilah, hipotesis, atau metodologi yang digunakan dalam teks laporan.
  • Isi: Bagian ini berisi pembahasan utama teks laporan. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub judul sesuai dengan topik yang dibahas. Bagian ini juga berisi data, fakta, tabel, grafik, gambar, atau ilustrasi yang mendukung teks laporan.
  • Penutup: Bagian ini berisi simpulan, kesimpulan, atau rekomendasi dari teks laporan. Bagian ini juga bisa berisi saran, kritik, atau masukan untuk pengembangan teks laporan.
Baca Juga:  Siasat Hadiah Sultan: Kisah Perlawanan Rakyat Riau Terhadap VOC

Jenis-Jenis Teks Laporan

Teks laporan bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Teks laporan hasil observasi: Teks laporan yang berisi hasil pengamatan terhadap suatu objek, fenomena, atau peristiwa. Contoh: teks laporan tentang keadaan lingkungan, teks laporan tentang kegiatan sekolah, teks laporan tentang perayaan hari besar, dan sebagainya.
  • Teks laporan hasil penelitian: Teks laporan yang berisi hasil penelitian terhadap suatu masalah, hipotesis, atau pertanyaan. Contoh: teks laporan tentang pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar, teks laporan tentang hubungan antara pola makan dan kesehatan, teks laporan tentang dampak perubahan iklim terhadap biodiversitas, dan sebagainya.
  • Teks laporan hasil kerja: Teks laporan yang berisi hasil kerja terhadap suatu tugas, proyek, atau tanggung jawab. Contoh: teks laporan tentang pelaksanaan program kerja, teks laporan tentang evaluasi kinerja, teks laporan tentang audit keuangan, dan sebagainya.

Contoh Teks Laporan

Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi tentang keadaan lingkungan di sekitar sekolah:

Laporan Hasil Observasi Lingkungan Sekitar Sekolah

Pendahuluan

Lingkungan sekitar sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa. Lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman akan mendukung proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan. Sebaliknya, lingkungan yang kotor, tidak sehat, dan bising akan mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan menjaga keadaan lingkungan sekitar sekolah.

Tujuan dari observasi ini adalah untuk menggambarkan keadaan lingkungan sekitar sekolah, khususnya mengenai aspek kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan. Observasi ini dilakukan pada hari Senin, 4 Desember 2023, pukul 10.00-11.00 WIB. Objek yang diamati adalah lingkungan di dalam dan di luar area sekolah, termasuk halaman, ruang kelas, kantin, toilet, jalan, dan sungai.

Isi

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan sekitar sekolah masih kurang memuaskan. Berikut ini adalah beberapa temuan yang diperoleh dari observasi:

  • Halaman sekolah tampak kotor dan berantakan. Banyak sampah yang berserakan di tanah, seperti kertas, plastik, dan daun-daun kering. Beberapa tanaman dan bunga yang ada di halaman juga tampak tidak terawat dan layu. Selain itu, ada beberapa bangku dan meja yang rusak dan tidak terpakai yang menumpuk di sudut halaman.
  • Ruang kelas juga tampak kotor dan tidak rapi. Banyak debu yang menempel di meja, kursi, papan tulis, dan jendela. Beberapa meja dan kursi juga tampak goyah dan berkarat. Penerangan dan ventilasi di ruang kelas juga kurang baik. Beberapa lampu dan kipas angin tidak berfungsi dengan baik. Suara bising dari luar ruang kelas juga mengganggu proses belajar mengajar.
  • Kantin sekolah tampak tidak higienis dan tidak sehat. Banyak lalat dan semut yang berkeliaran di sekitar makanan dan minuman yang dijual. Beberapa makanan dan minuman juga tampak tidak segar dan tidak menarik. Tempat sampah di kantin juga penuh dan bau. Beberapa meja dan kursi di kantin juga kotor dan lengket.
  • Toilet sekolah tampak sangat menjijikkan dan tidak layak pakai. Banyak kotoran dan urine yang menumpuk di closet dan lantai. Bau busuk dan menyengat tercium dari dalam toilet. Beberapa keran dan kloset juga bocor dan rusak. Tidak ada sabun, handuk, atau tissue yang tersedia di toilet. Dinding dan pintu toilet juga banyak yang bercorat-coret dan rusak.
  • Jalan di depan sekolah tampak macet dan bising. Banyak kendaraan bermotor yang melintas dengan kecepatan tinggi dan tidak tertib. Banyak asap dan polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Banyak pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Banyak pula sampah yang berserakan di pinggir jalan, seperti botol, kaleng, dan bungkus makanan.
  • Sungai di belakang sekolah tampak kotor dan tercemar. Banyak sampah yang mengapung di permukaan air, seperti plastik, karet, dan kayu. Air sungai juga berwarna hitam dan berbau tidak sedap. Banyak pula limbah industri dan rumah tangga yang dibuang ke sungai. Tidak ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan di sungai tersebut.
Baca Juga:  Pengertian, Jenis, Bagian, dan Perkembangan Badan Sungai

Penutup

Dari hasil observasi di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan sekitar sekolah sangat memerlukan perhatian dan perbaikan yang serius. Lingkungan yang kotor, tidak sehat, dan tidak nyaman akan berdampak negatif bagi kesehatan, kesejahteraan, dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan partisipasi dari semua pihak, baik pihak sekolah, pemerintah, masyarakat, maupun siswa sendiri, untuk menjaga dan memperbaiki keadaan lingkungan sekitar sekolah.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga dan memperbaiki keadaan lingkungan sekitar sekolah adalah:

  • Melakukan kegiatan bersih-bersih secara rutin dan berkala di dalam dan di luar area sekolah, termasuk halaman, ruang kelas, kantin, toilet, jalan, dan sungai.
  • Menyediakan tempat sampah yang cukup dan memilah sampah sesuai dengan jenisnya, seperti sampah organik, anorganik, dan berbahaya.
  • Mengurangi penggunaan barang-barang yang tidak ramah lingkungan, seperti plastik, kertas, dan styrofoam, dan menggantinya dengan barang-barang yang bisa didaur ulang, seperti botol, tas, dan gelas.
  • Menanam dan merawat tanaman dan bunga yang bisa mempercantik dan menyegarkan lingkungan sekolah, seperti pohon, rumput, dan anggrek.
  • Menghemat dan mengelola penggunaan air, listrik, dan sumber daya lainnya dengan bijak dan efisien.
  • Mengedukasi dan mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan sekitar sekolah kepada seluruh warga sekolah, termasuk guru, staf, dan siswa.
  • Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat, untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam hal pengelolaan lingkungan sekitar sekolah.
Baca Juga:  Dari Mana Asal Sumber Air Hujan?
Posted in Ragam

Artikel Terkait: