Menu Tutup

Teori Manajemen: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Teori manajemen adalah kumpulan konsep, prinsip, dan metode yang digunakan untuk mengelola suatu organisasi atau usaha. Teori manajemen bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Teori manajemen juga membantu organisasi untuk menentukan visi, misi, tujuan, strategi, struktur, budaya, dan sistem pengendalian yang sesuai dengan situasi dan lingkungan internal dan eksternal.

Teori manajemen tidak bersifat statis, tetapi berkembang seiring dengan perubahan zaman, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Berbagai teori manajemen telah dikemukakan oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu, seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, administrasi, akuntansi, dan lain-lain. Beberapa teori manajemen yang paling terkenal adalah:

Teori Manajemen Klasik

Teori manajemen klasik adalah teori manajemen yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai respons terhadap revolusi industri. Teori ini menekankan pada rasionalitas, pembagian kerja, spesialisasi, hierarki, otoritas, disiplin, dan efisiensi dalam organisasi. Teori ini juga menganggap manusia sebagai faktor produksi yang harus dikelola secara ilmiah.

Beberapa tokoh utama dari teori manajemen klasik adalah:

  • Henri Fayol (1841-1925), seorang industriawan Perancis yang dikenal sebagai bapak manajemen administratif. Ia mengemukakan 14 prinsip manajemen umum dan 6 fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan).
  • Frederick Winslow Taylor (1856-1915), seorang insinyur Amerika Serikat yang dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Ia mengembangkan metode studi gerak dan waktu untuk menentukan cara kerja yang paling efisien dan produktif. Ia juga menganjurkan sistem upah diferensial berdasarkan prestasi kerja.
  • Max Weber (1864-1920), seorang sosiolog Jerman yang dikenal sebagai bapak teori birokrasi. Ia menggambarkan birokrasi sebagai bentuk organisasi yang ideal yang didasarkan pada hukum rasional, otoritas legal-rasional, pembagian kerja fungsional, hierarki formal, aturan tertulis, impersonalitas, dan kompetensi profesional.

Contoh penerapan teori manajemen klasik adalah:

  • Organisasi militer yang memiliki struktur hierarkis yang jelas, perintah dan kewenangan yang tegas, disiplin yang ketat, dan spesialisasi tugas yang tinggi.
  • Organisasi pemerintahan yang memiliki sistem birokrasi yang berlandaskan hukum dan aturan formal, pembagian kerja fungsional berdasarkan jabatan dan kewenangan, serta prosedur administratif yang baku.
  • Organisasi industri yang memiliki sistem produksi massal yang didasarkan pada studi gerak dan waktu untuk menentukan standar kerja dan output optimal.

Teori Manajemen Neoklasik

Teori manajemen neoklasik adalah teori manajemen yang muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai kritik terhadap teori manajemen klasik. Teori ini menekankan pada aspek manusiawi dalam organisasi, seperti motivasi, kepemimpinan, komunikasi, kepuasan kerja, perilaku kelompok, dan dinamika organisasi. Teori ini juga mengakui adanya variasi situasional dalam organisasi dan perlunya fleksibilitas dalam pengelolaan.

Beberapa tokoh utama dari teori manajemen neoklasik adalah:

  • Elton Mayo (1880-1949), seorang psikolog Australia yang dikenal sebagai bapak gerakan hubungan manusiawi. Ia melakukan eksperimen Hawthorne di pabrik Western Electric Company untuk meneliti pengaruh faktor-faktor sosial dan psikologis terhadap produktivitas kerja. Ia menemukan bahwa faktor-faktor seperti perhatian, penghargaan, partisipasi, dan kerjasama kelompok lebih berpengaruh daripada faktor-faktor fisik seperti pencahayaan, suhu, dan jam kerja.
  • Douglas McGregor (1906-1964), seorang psikolog Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus teori X dan teori Y. Ia mengemukakan dua asumsi berbeda tentang sifat manusia dalam organisasi. Teori X mengasumsikan bahwa manusia adalah makhluk malas, tidak suka bekerja, tidak bertanggung jawab, dan harus dipaksa, dikontrol, dan diawasi untuk bekerja. Teori Y mengasumsikan bahwa manusia adalah makhluk aktif, suka bekerja, bertanggung jawab, dan dapat berinisiatif, kreatif, dan mandiri dalam bekerja.
  • Rensis Likert (1903-1981), seorang psikolog Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus empat sistem manajemen. Ia mengklasifikasikan empat sistem manajemen berdasarkan kriteria seperti proses pengambilan keputusan, komunikasi, motivasi, pengendalian, dan hubungan antarpribadi. Keempat sistem tersebut adalah: sistem otoriter eksploitatif, sistem otoriter paternalistik, sistem konsultatif, dan sistem partisipatif.
Baca Juga:  Analisa Tenak Sapi 10 Ekor: Cara Menghitung Modal Awal, Biaya Operasional, Tempat Ternak, Tenaga Kerja, dan Target Produksi

Contoh penerapan teori manajemen neoklasik adalah:

  • Organisasi pendidikan yang memiliki sistem partisipatif yang melibatkan seluruh anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan, komunikasi dua arah, motivasi intrinsik, pengendalian demokratis, dan hubungan antarpribadi yang harmonis.
  • Organisasi kesehatan yang memiliki sistem konsultatif yang memberikan kesempatan kepada para tenaga medis untuk memberikan masukan dan saran dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan, komunikasi vertikal dan horizontal, motivasi ekstrinsik dan intrinsik, pengendalian campuran, dan hubungan antarpribadi yang kooperatif.
  • Organisasi bisnis yang memiliki sistem otoriter paternalistik yang memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada para karyawan sebagai imbalan atas loyalitas dan ketaatan mereka kepada pimpinan, komunikasi satu arah dari atas ke bawah, motivasi ekstrinsik berupa insentif dan sanksi, pengendalian ketat, dan hubungan antarpribadi yang paternalistik.

Teori Manajemen Ilmiah

Teori manajemen ilmiah adalah teori manajemen yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai salah satu cabang dari teori manajemen klasik. Teori ini menekankan pada penerapan metode ilmiah dalam analisis dan sintesis alur kerja untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan produktivitas tenaga kerja. Teori ini juga menganggap manusia sebagai faktor produksi yang harus dikelola secara ilmiah.

Beberapa tokoh utama dari teori manajemen ilmiah adalah:

  • Frederick Winslow Taylor (1856-1915), seorang insinyur Amerika Serikat yang dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Ia mengembangkan metode studi gerak dan waktu untuk menentukan cara kerja yang paling efisien dan produktif. Ia juga menganjurkan sistem upah diferensial berdasarkan prestasi kerja.
  • Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) dan Lillian Moller Gilbreth (1878-1972), sepasang suami istri yang dikenal sebagai ahli studi gerak. Mereka mengembangkan metode chronocyclegraph untuk merekam gerakan tubuh pekerja dengan menggunakan lampu listrik. Mereka juga mengidentifikasi 17 gerakan dasar (therbligs) yang dapat digunakan untuk menyederhanakan pekerjaan.
  • Henry Gantt (1861-1919), seorang insinyur Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencipta diagram Gantt. Diagram Gantt adalah alat perencanaan dan pengendalian proyek yang menunjukkan hubungan antara aktivitas, waktu, dan sumber daya dalam suatu proyek. Diagram ini juga dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dan kinerja proyek.
  • Harrington Emerson (1853-1931), seorang konsultan manajemen Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus 12 prinsip efisiensi. Prinsip-prinsip ini meliputi ide-ide seperti tujuan yang jelas, tanggung jawab yang terdefinisi, standar kerja, insentif, kerjasama, rekayasa ulang, dan pengawasan.
Baca Juga:  Mengelola Komunitas Facebook yang Efektif

Contoh penerapan teori manajemen ilmiah adalah:

  • Organisasi industri yang memiliki sistem produksi massal yang didasarkan pada studi gerak dan waktu untuk menentukan standar kerja dan output optimal.
  • Organisasi konstruksi yang menggunakan diagram Gantt untuk merencanakan dan mengendalikan proyek pembangunan infrastruktur.
  • Organisasi pelayanan publik yang menerapkan prinsip-prinsip efisiensi untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan kepada masyarakat.

Teori Manajemen Sistem

Teori manajemen sistem adalah teori manajemen yang muncul pada pertengahan abad ke-20 sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teori ini menekankan pada pendekatan sistemik dalam memahami dan mengelola organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Teori ini juga mengakui adanya kompleksitas, ketidakpastian, dan dinamika dalam organisasi.

Beberapa tokoh utama dari teori manajemen sistem adalah:

  • Ludwig von Bertalanffy (1901-1972), seorang biolog Austria yang dikenal sebagai bapak teori sistem umum. Ia mengemukakan konsep sistem sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan berfungsi secara terpadu untuk mencapai tujuan tertentu. Ia juga membedakan antara sistem tertutup yang tidak berinteraksi dengan lingkungan dan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan.
  • Kenneth Boulding (1910-1993), seorang ekonom Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus sembilan tingkat sistem. Ia mengklasifikasikan sembilan tingkat sistem berdasarkan kompleksitasnya, mulai dari tingkat struktur statis (seperti benda mati), tingkat mekanisme sederhana (seperti jam), tingkat organisme (seperti tumbuhan dan hewan), tingkat manusia (seperti individu dan kelompok), hingga tingkat sosial transendental (seperti nilai-nilai dan ideologi).
  • Russell Ackoff (1919-2009), seorang ahli manajemen Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus konsep organisasi belajar. Ia mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem sosial terbuka yang harus belajar dari pengalaman dan lingkungan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan inovasi. Ia juga membedakan antara pemecahan masalah (problem solving) yang bersifat reaktif dan perbaikan masalah (problem dissolving) yang bersifat proaktif.

Contoh penerapan teori manajemen sistem adalah:

  • Organisasi lingkungan hidup yang memiliki pendekatan sistemik dalam memahami dan mengelola isu-isu lingkungan hidup sebagai suatu kesatuan yang melibatkan berbagai elemen seperti manusia, alam, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain.
  • Organisasi teknologi informasi yang menggunakan sembilan tingkat sistem untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna, organisasi, dan lingkungan.
  • Organisasi penelitian dan pengembangan yang menerapkan konsep organisasi belajar untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam menciptakan pengetahuan baru, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan menyebarluaskan hasil penelitian.

Teori Manajemen Kontingensi

Teori manajemen kontingensi adalah teori manajemen yang muncul pada akhir abad ke-20 sebagai hasil dari kritik terhadap teori-teori manajemen sebelumnya yang dianggap terlalu universal dan preskriptif. Teori ini menekankan pada pendekatan situasional dalam memahami dan mengelola organisasi sebagai suatu entitas yang unik dan berbeda-beda. Teori ini juga mengakui adanya faktor-faktor kontingen yang mempengaruhi organisasi, seperti ukuran, teknologi, lingkungan, strategi, dan budaya.

Baca Juga:  Berapa Berat Sapi Umur 1 Tahun?

Beberapa tokoh utama dari teori manajemen kontingensi adalah:

  • Paul Lawrence (1922-2011) dan Jay Lorsch (1932-), dua ahli manajemen Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus teori kontingensi struktur organisasi. Mereka mengemukakan bahwa struktur organisasi yang efektif adalah struktur yang sesuai dengan tingkat diferensiasi dan integrasi dalam organisasi. Diferensiasi adalah tingkat perbedaan antara unit-unit organisasi dalam hal tujuan, proses, dan budaya. Integrasi adalah tingkat kerjasama antara unit-unit organisasi dalam hal komunikasi, koordinasi, dan pengendalian.
  • Joan Woodward (1916-1971), seorang ahli manajemen Inggris yang dikenal sebagai pencetus teori kontingensi teknologi organisasi. Ia mengemukakan bahwa teknologi organisasi yang efektif adalah teknologi yang sesuai dengan tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dalam proses produksi. Ia juga mengklasifikasikan tiga jenis teknologi organisasi, yaitu teknologi unit atau kecil (seperti bengkel), teknologi massa atau besar (seperti pabrik), dan teknologi proses atau kontinu (seperti kilang minyak).
  • Fred Fiedler (1922-2017), seorang psikolog Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencetus teori kontingensi kepemimpinan. Ia mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya yang sesuai dengan tingkat situasionalitas dalam situasi kepemimpinan. Ia juga membedakan antara gaya kepemimpinan berorientasi tugas (task-oriented) yang menekankan pada pencapaian tujuan dan gaya kepemimpinan berorientasi hubungan (relationship-oriented) yang menekankan pada hubungan antarpribadi.

Contoh penerapan teori manajemen kontingensi adalah:

  • Organisasi multinasional yang memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat diferensiasi dan integrasi antara cabang-cabangnya di berbagai negara.
  • Organisasi kreatif yang memiliki teknologi organisasi yang fleksibel dan inovatif sesuai dengan tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dalam proses kreatif.
  • Organisasi militer yang memiliki gaya kepemimpinan yang adaptif dan responsif sesuai dengan tingkat situasionalitas dalam situasi perang atau damai.

Sumber:
(1) 4 Teori Manajemen Klasik Menurut Para Ahli » Synaoo.com. synaoo.com
(2) Berbagai Teori Manajemen Klasik – Jendela Guru. jendelaguru.com
(3) 7+ Teori Manajemen Beserta Pengertian, Ciri-Ciri dan Perkembangannya. haruspintar.com
(4) Teori Manajemen Klasik dan Teori Neo Klasik – Artikel Pendidikan. artikelpendidikan.id
(5) Prinsip Teori Manajemen Klasik – Jendela Guru. jendelaguru.com
(6) Teori neoklasik – prinsip, karakteristik, kelebihan, kekurangan. apayangdimaksud.com
(7) Teori Manajemen KUNO, Klasik, DAN Neoklasik – Studocu. studocu.com
(8) 6 Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli Dan Penjelasannya. gopendidikan.com
(9) Scientific Management (Manajemen Ilmiah) | Penejelasan, Prinsip, Metode. pinterpandai.com
(10) Perkembangan Teori Manajemen | SarnoID. sarno.id
(11) Macam-Macam Teori Manajemen – Y.A.I. mahasiswa.yai.ac.id
(12) Sistem: Pengertian Para Ahli, Karakteristik, Elemen, dan Jenisnya. kompas.com
(13) Sistem Adalah Suatu Kesatuan, Berikut Teori dan Cirinya. katadata.co.id
(14) Teori Sistem – Kompasiana.com. kompasiana.com
(15) TEORI KONTINJENSI, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN OUTCOMES …. jp.feb.unsoed.ac.id
(16) Kontingensi – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. id.wikiedia.org
(17) Apa yang dimaksud dengan Teori Kontingensi atau Contingency Theory …. dictio.id
(18) Teori Model Kontingensi : Sekilas cerita indah – Universitas Brawijaya. blog.ub.ac.id

Posted in Ragam

Artikel Terkait: