Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur sosial yang berbeda sehingga membentuk kesatuan masyarakat yang serasi1. Integrasi sosial mengacu pada kondisi adanya kelompok minoritas, yang tergabung dalam masyarakat dan dapat berpadu dengan komunitas yang lebih besar, tanpa adanya paksaan maupun tekanan2. Integrasi sosial juga berkaitan dengan kesepakatan bersama di masyarakat terkait sistem makna, bahasa, budaya, dan lainnya, yang meminimalisir perbedaan dan mendorong semua kelompok untuk hidup berdampingan2.
Integrasi sosial memiliki sejumlah definisi menurut para ahli. Salah satu ahli yang pertama kali menjelaskan konsep integrasi sosial adalah Emile Durkheim, yang mengaitkannya dengan kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif adalah cara bersama dalam memahami dan berperilaku di dunia, yang dibentuk oleh norma, kepercayaan dan nilai yang diyakini oleh setiap orang3. Kesadaran kolektif mengikat semua individu menjadi kesatuan masyarakat dan menciptakan integrasi sosial3.
Dalam kajian sosiologi, setidaknya ada 3 jenis integrasi sosial. Ketiga bentuk itu ialah integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif. Berikut penjelasannya masing-masing.
Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat dan menjadi pemersatu anggota masyarakat tersebut. Norma-norma tersebut dapat berupa hukum, agama, adat istiadat, moral, etika, atau nilai-nilai lainnya yang dianut oleh masyarakat. Contohnya prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD 1945, dan lain-lain. Integrasi normatif menunjukkan adanya kesesuaian antara perilaku individu dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut dapat berupa kegiatan ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan, keamanan, atau lainnya yang saling berkaitan dan saling membutuhkan antara individu atau kelompok. Contohnya kerjasama antara petani dan pedagang, antara pemerintah dan rakyat, antara guru dan siswa, dan lain-lain. Integrasi fungsional menunjukkan adanya ketergantungan antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.
Integrasi Koersif
Integrasi koersif merupakan integrasi yang terbentuk atas dasar kekuasaan yang dimiliki pemimpin atau kelompok yang berkuasa. Kekuasaan tersebut dapat berupa kekuatan militer, politik, ekonomi, atau ideologi yang digunakan untuk memaksa atau menekan unsur-unsur sosial lainnya agar tunduk dan patuh. Contohnya penjajahan kolonialisme, rezim otoriter, gerakan separatis, dan lain-lain. Integrasi koersif menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.
Kesimpulan
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur sosial yang berbeda sehingga membentuk kesatuan masyarakat yang serasi. Integrasi sosial dapat terbentuk ke dalam tiga hal berikut ini: integrasi normatif, integrasi fungsional, dan integrasi koersif. Integrasi normatif terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat. Integrasi koersif terbentuk atas dasar kekuasaan yang dimiliki pemimpin atau kelompok yang berkuasa.
Sumber:
(1) 7 Faktor Pendorong Integrasi Sosial dan Bentuk-bentuknya – detikcom. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5742628/7-faktor-pendorong-integrasi-sosial-dan-bentuk-bentuknya.
(2) Bentuk-bentuk Integrasi Sosial & Definisinya dalam Kajian Sosiologi. https://tirto.id/bentuk-bentuk-integrasi-sosial-definisinya-dalam-kajian-sosiologi-f92C.
(3) Mengenal Jenis-Jenis Integrasi Sosial dan Pengertiannya dalam Ilmu …. https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-jenis-jenis-integrasi-sosial-dan-pengertiannya-dalam-ilmu-sosiologi-20LROZBG38b.