Menu Tutup

VOC: Sejarah, Tujuan, dan Organisasi Perusahaan Dagang Belanda di Asia

VOC adalah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie, yang berarti Persatuan Perusahaan Hindia Timur. VOC adalah sebuah kongsi dagang asal Belanda yang didirikan pada tahun 1602 dengan tujuan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia, terutama di Indonesia.

VOC dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia, sekaligus perusahaan pertama yang mengeluarkan saham. VOC juga memiliki hak-hak istimewa yang luar biasa, seperti memiliki tentara, mata uang, bernegosiasi dengan negara lain, hingga menyatakan perang. VOC sering disebut sebagai negara dalam negara, karena memiliki kekuasaan yang melebihi pemerintah Belanda sendiri.

Latar Belakang Pembentukan VOC

Latar belakang pembentukan VOC bermula dari kedatangan para pedagang Belanda ke Nusantara pada abad ke-16. Mereka tertarik dengan kekayaan rempah-rempah yang ada di wilayah ini, seperti lada, cengkih, pala, dan kayu manis. Rempah-rempah sangat berharga di Eropa karena digunakan sebagai bumbu masak, obat-obatan, dan pengawet makanan. Selain itu, rempah-rempah juga menjadi simbol status sosial dan kekayaan bagi orang-orang Eropa.

Pada tahun 1595, Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi perdana Belanda ke Nusantara. Ia berhasil mencapai Banten dan Maluku, dan membawa pulang banyak rempah-rempah. Ekspedisi ini membuka jalan bagi pedagang-pedagang Belanda lainnya untuk mengikuti jejaknya. Namun, hal ini juga menimbulkan persaingan dan permusuhan di antara mereka sendiri, serta dengan pedagang-pedagang dari negara-negara Eropa lainnya, seperti Portugal, Inggris, dan Spanyol. Persaingan ini menyebabkan harga rempah-rempah menjadi turun dan keuntungan menjadi berkurang.

Untuk mengatasi masalah ini, para pedagang Belanda kemudian membentuk beberapa perkumpulan dagang atau kongsi dagang (compagnie) yang beroperasi secara mandiri. Namun, hal ini juga tidak efektif karena masih terjadi persaingan antar kongsi dagang. Oleh karena itu, pada tahun 1602, atas usulan dari Johan van Oldenbarnevelt dan Staten Generaal (parlemen Belanda), keenam kongsi dagang tersebut digabungkan menjadi satu kongsi dagang besar yang bernama VOC. VOC diberi monopoli perdagangan di Asia oleh pemerintah Belanda selama 21 tahun dengan imbalan membayar pajak sebesar 5% dari keuntungannya.

Baca Juga:  Posisi Metodologis Max Weber: Sebuah Sintesis Antara Sosiologi dan Sejarah

Tujuan dan Hak Istimewa VOC

Tujuan utama pembentukan VOC adalah untuk menguasai dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia, terutama di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara menjalin hubungan dagang dengan para penguasa lokal, mendirikan benteng-benteng dan pos-pos perdagangan di berbagai tempat strategis, serta mengusir atau mengalahkan pesaing-pesaingnya dari negara-negara Eropa lainnya.

Selain itu, VOC juga memiliki tujuan-tujuan lain yang berkaitan dengan kepentingan politik dan ekonomi Belanda di Asia. Misalnya, VOC berusaha untuk menemukan jalur perdagangan alternatif ke Tiongkok dan Jepang yang tidak melalui Portugis atau Spanyol; mencari sumber daya alam lainnya selain rempah-rempah, seperti sutra, keramik, logam, hewan ternak, teh, padi, kedelai, tebu, anggur, kopi; serta menjajaki kemungkinan untuk melakukan penjelajahan dan penjajahan di wilayah-wilayah baru.

Untuk mencapai tujuan-tujuannya tersebut, VOC diberi hak-hak istimewa yang luar biasa oleh pemerintah Belanda. Hak-hak istimewa tersebut antara lain adalah:

  • Hak untuk memiliki tentara sendiri, baik darat maupun laut, yang terdiri dari tentara bayaran (huurlingen) dan tentara pribumi (inlandse soldaten). VOC juga memiliki armada kapal perang yang besar dan canggih, yang disebut sebagai armada VOC.
  • Hak untuk memiliki mata uang sendiri, yang disebut sebagai gulden VOC. Mata uang ini berlaku di seluruh wilayah kekuasaan VOC dan digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan. Mata uang ini juga memiliki nilai tukar yang tinggi dengan mata uang Eropa lainnya.
  • Hak untuk bernegosiasi dengan negara-negara lain, baik di Asia maupun di Eropa, dalam hal perdagangan, perjanjian, perbatasan, dan lain-lain. VOC juga memiliki wakil-wakil diplomatik yang disebut sebagai residen atau komisaris.
  • Hak untuk menyatakan perang atau damai dengan negara-negara lain, baik di Asia maupun di Eropa, tanpa harus mendapat persetujuan dari pemerintah Belanda. VOC juga memiliki hak untuk mengambil tindakan militer terhadap siapa pun yang mengganggu kepentingannya.
  • Hak untuk mendirikan pemerintahan sendiri di wilayah-wilayah yang dikuasainya, dengan sistem administrasi dan hukum yang berbeda dengan Belanda. VOC juga memiliki hak untuk menetapkan pajak, bea cukai, monopoli, dan regulasi perdagangan di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga:  Objek Studi Sejarah

Struktur Organisasi VOC

VOC memiliki struktur organisasi yang kompleks dan terpusat. Struktur organisasi VOC terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pusat dan tingkat daerah.

Tingkat pusat adalah tingkat tertinggi dalam organisasi VOC. Di tingkat ini, terdapat enam kamar dagang (kamers) yang berlokasi di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam. Kamers ini merupakan pemilik saham VOC yang menyumbang modal sesuai dengan proporsi kepemilikannya. Kamers ini juga bertugas untuk merekrut karyawan, membangun kapal, menyediakan persediaan, dan mengirimkan ekspedisi ke Asia.

Dari keenam kamers ini, terpilih 17 orang wakil yang disebut sebagai Heeren XVII atau Dewan Tujuh Belas. Dewan ini merupakan badan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi VOC. Dewan ini bertemu dua kali setahun untuk membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan kebijakan, strategi, anggaran, dan laporan VOC. Dewan ini juga menunjuk Gubernur Jenderal sebagai pemimpin tertinggi VOC di Asia.

Tingkat daerah adalah tingkat kedua dalam organisasi VOC. Di tingkat ini, terdapat beberapa kantor dagang (kantoren) yang tersebar di berbagai tempat di Asia. Kantor dagang ini merupakan cabang-cabang dari kamers di Belanda yang bertugas untuk menjalankan operasional perdagangan VOC di Asia. Kantor dagang ini juga bertanggung jawab untuk menjaga hubungan dengan para penguasa lokal, mengawasi pos-pos perdagangan dan benteng-benteng VOC, serta melaporkan keadaan dan perkembangan kepada Dewan Tujuh Belas.

Baca Juga:  Sejarah Singkat Sepak Bola: Dari Permainan Kuno Hingga Kompetisi Modern

Di antara semua kantor dagang VOC di Asia, kantor dagang yang paling penting adalah kantor dagang Batavia (sekarang Jakarta). Kantor dagang ini didirikan pada tahun 1619 oleh Jan Pieterszoon Coen sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan VOC di Asia. Kantor dagang ini juga menjadi tempat kedudukan Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia (Raad van Indië), yaitu badan pembantu Gubernur Jenderal dalam mengurus urusan administrasi dan hukum VOC di Asia.

Sumber:
(1) Inilah sejarah singkat VOC di Indonesia dan kebangkrutannya – KONTAN. https://lifestyle.kontan.co.id/news/inilah-sejarah-singkat-voc-di-indonesia-dan-kebangkrutannya-1.
(2) . https://bing.com/search?q=VOC+sejarah.
(3) Perusahaan Hindia Timur Belanda – Wikipedia bahasa Indonesia …. https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Hindia_Timur_Belanda.
(4) Sejarah VOC di Indonesia: Kedatangan, Masa Kejayaan, hingga Keruntuhannya. https://regional.kompas.com/read/2022/01/10/205234978/sejarah-voc-di-indonesia-kedatangan-masa-kejayaan-hingga-keruntuhannya.
(5) √VOC Adalah: Pengertian, Latar Belakang,Tujuan,Hak Istimewa. https://pengajar.co.id/voc-adalah/.
(6) undefined. https://money.kompas.com/read/2022/09/13/095258926/sejarah-singkat-berdirinya-voc-pahami-latar-belakang-dibentuknya-voc.
(7) undefined. https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-pembentukan-voc/.
(8) undefined. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/143000369/sejarah-singkat-lahirnya-voc.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: