Ada tiga fungsi utama:
a) Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange)
Kalau seseorang membutuhkan barang, atau jasa sedang ia sendiri mempunyai tenaga atau otak, maka tenaganya ini tidak langsung ditukarkan dengan barang yang ia perlukan, melainkan ditukarkan dulu dengan sesuatu yang kemudian baru ditukarkan lagi dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Jadi seseorang yang bekerja dibayar dengan uang, yang dengan uang ini ia dapat memperoleh apa saja yang ia inginkan sepanjang jumlah uangnya masih cukup. Demikian pula seorang pedagang yang mempunyai barang dagangan tidak langsung menukarkannya dengan barang lain melainkan dengan uang dulu. Memang ada di desa-desa yang jauh seperti di Kalimantan yang pedagangnya menukar barang dengan barang, misalnya menyerahkan alat-alat dapur yang ditukar dengan karet keringatau lada atau cengkeh. Tapi semua itu dihitung dulu dengan uang, dihargakan dulu sehingga jelas untung ruginya.
Nampaknya proses yang tidak langsung atau lewat uang ini lebih berbelit-belit dan lebih sukar tinimbang yang langsung barang dengan barang. Sebenarnya dan nyatanya tidak demikian. Bayangkan andaikata harus langsung barter; seorang guru besar yang saban minggu memberi kuliah, kemudian pada akhir bulan dibayar dengan 3 ekor kambing, 8 ekor ayam, 1 tandan pisang, dan beberapa butir kelapa. Atau seorang penjahit yang kelaparan harus mencari dulu seorang petani padi yang kebetulan telanjang dan ingin punya pakaian agar penjahit itu dapat makan. Jadi dengan barter setiap orang harus mencari dulu orang lain yang kebetulan mempunyai barang yang diperlukan dan kebetulan menginginkan barang lain yang kebetulan dimiliki orang lain.
b) Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account)
Inilah fungsi yang dipakai dalam perhitungan Pendapatan Nasional. Kita tidak dapat menjumlahkan berjuta-juta jenis barang tanpa penyebut yang sama. Dengan fungsi satuan hitung ini kita menyatakan harga, harga inilah yang dipakai sebagai penyebut yang sama. Dengan uang ini pula kita menyatakan harga barang-barang dan jasa-jasa yang dipertukarkan.
c) Sebagai Suatu Cara untuk Menyimpan Kekayaan (Store of Value)
Kita dapat menyimpan kekayaan dalam bentuk barang, tapi akan terkena rusak dan memerlukan ruangan yang banyak. Dengan menyimpan kekayaan dalam bentuk uang, tidak akan rusak untuk waktu yang lama dan tidak memerlukan ruang, di samping menghasilkan bunga. Tapi dalam keadaan inflasi uang yang disimpan akan berkurang nilainya yang mungkin tidak dapat dikompensasi dengan bunga, sehingga orang-orang akan lebih suka menyimpan dalam bentuk emas, atau tanah, atau rumah.