Shalat fajar dan qabliyah subuh adalah dua shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Kedua shalat ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi orang yang melaksanakannya. Namun, apakah shalat fajar dan qabliyah subuh itu sama atau berbeda? Berikut adalah beberapa perbedaan antara shalat fajar dan qabliyah subuh:
1. Nama dan Makna
Shalat fajar adalah sebutan lain untuk shalat qabliyah subuh, yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum shalat subuh. Nama ini masyhur digunakan dalam beberapa hadits, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah berikut:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya: “Dua rakaat shalat fajar lebih utama dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)1
Shalat qabliyah subuh adalah nama yang lebih teknis untuk shalat sunnah yang dilakukan sebelum shalat subuh. Nama ini menunjukkan posisi shalat ini sebagai shalat sunnah rawatib yang mendahului shalat wajib.
2. Waktu dan Jumlah Rakaat
Shalat fajar dan qabliyah subuh sama-sama dikerjakan pada waktu fajar, yaitu setelah terbitnya fajar sadiq (fajar putih) hingga sebelum masuknya waktu subuh. Waktu ini biasanya berkisar antara 15-30 menit sebelum adzan subuh.
Shalat fajar dan qabliyah subuh juga sama-sama terdiri dari dua rakaat, dengan membaca surah al-Fatihah dan surah pendek lainnya pada setiap rakaatnya. Shalat ini dilakukan dengan ringan dan cepat, tanpa mengurangi khusyuknya.
3. Keutamaan dan Hikmah
Shalat fajar dan qabliyah subuh memiliki keutamaan yang sangat besar bagi orang yang melaksanakannya. Di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:
- Mendapatkan pahala lebih besar dari dunia dan seisinya.
- Mendapatkan perlindungan Allah dari godaan syaitan.
- Mendapatkan cahaya di wajah dan hati.
- Mendapatkan keberkahan dalam rezeki.
- Mendapatkan kesempatan untuk berdoa pada waktu mustajab.
Shalat fajar dan qabliyah subuh juga memiliki hikmah yang mendalam bagi orang yang melaksanakannya. Di antara hikmah-hikmah tersebut adalah:
- Menjaga kesehatan tubuh dan jiwa dengan bangun pagi dan beribadah.
- Menumbuhkan rasa syukur dan optimis dengan menyambut hari baru.
- Menjalin hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia dengan berdoa dan bersalam-salaman.
- Menjadi orang yang disayang Allah dan dicintai manusia dengan meneladani Rasulullah.