Menu Tutup

Tips menulis abstrak artikel ilmiah

Pengertian abstrak

Abstrak adalah bagian terpenting dari artikel ilmiah yang berisi ringkasan dari isi artikel tersebut. Abstrak memberikan gambaran umum tentang topik yang dibahas dalam artikel, metode yang digunakan, hasil penelitian, dan kesimpulan yang ditarik. Abstrak juga membantu pembaca untuk memahami secara cepat apa yang dibahas dalam artikel tanpa harus membaca keseluruhan artikel. Abstrak biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang singkat dan tidak terlalu terperinci.

Cara menulis abstrak artikel ilmiah

Berikut adalah beberapa cara untuk menulis abstrak artikel ilmiah:

  1. Buat outline dari artikel. Abstrak harus menyajikan informasi penting dari semua bagian utama artikel, sehingga membuat outline dapat membantu Anda menentukan apa saja yang perlu disertakan dalam abstrak.
  2. Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas. Abstrak harus menyajikan informasi yang penting secara singkat dan jelas, sehingga gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau tidak umum.
  3. Sajikan informasi yang relevan. Abstrak harus menyajikan informasi yang relevan bagi pembaca dan tidak menyertakan detail yang tidak penting atau terlalu spesifik.
  4. Gunakan tenses yang tepat. Abstrak harus menyajikan informasi tentang apa yang telah dilakukan atau ditemukan dalam artikel, sehingga gunakan tenses yang tepat, misalnya present tense untuk deskripsi metode atau hasil, dan past tense untuk deskripsi tujuan atau kesimpulan.
  5. Sesuaikan panjang abstrak dengan kebutuhan jurnal. Setiap jurnal memiliki persyaratan panjang abstrak yang berbeda, sehingga pastikan untuk memeriksa persyaratan tersebut dan menyesuaikan panjang abstrak sesuai dengan kebutuhan jurnal tersebut.

Hal yang perlu dihindari saat menulis abstrak

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat menulis abstrak artikel ilmiah:

  1. Jangan menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau tidak umum. Penggunaan bahasa yang terlalu teknis dapat membuat abstrak sulit dipahami oleh pembaca yang tidak terlatih, sedangkan penggunaan bahasa yang tidak umum dapat mengurangi relevansi abstrak bagi pembaca yang tidak terlatih dalam bidang tersebut.
  2. Jangan menggunakan singkatan atau akronim yang tidak dikenal. Penggunaan singkatan atau akronim yang tidak dikenal dapat membingungkan pembaca dan mengurangi kejelasan abstrak.
  3. Jangan menyertakan informasi yang tidak penting atau terlalu spesifik. Abstrak harus menyajikan informasi yang relevan bagi pembaca dan tidak menyertakan detail yang tidak penting atau terlalu spesifik.
  4. Jangan menggunakan tenses yang tidak tepat. Abstrak harus menyajikan informasi tentang apa yang telah dilakukan atau ditemukan dalam artikel, sehingga gunakan tenses yang tepat, misalnya present tense untuk deskripsi metode atau hasil, dan past tense untuk deskripsi tujuan atau kesimpulan.
  5. Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang atau terlalu pendek. Abstrak harus menyajikan informasi secara singkat dan jelas, sehingga gunakan kalimat yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan.

Contoh abstrak artikel ilmiah yang baik

Berikut ini adalah contoh abstrak artikel ilmiah yang baik:

Title: “Efektivitas Penggunaan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat”

Abstract: Penggunaan pupuk organik telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, namun penelitian tentang efektivitasnya terhadap tanaman tomat masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan dengan menggunakan tiga kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (tanpa pupuk), kelompok pupuk kimia, dan kelompok pupuk organik. Setiap kelompok terdiri dari 15 tanaman tomat yang ditanam selama 90 hari. Pertumbuhan tanaman diukur dengan menggunakan indeks pertumbuhan relatif, sedangkan hasil tanaman diukur dengan menghitung jumlah buah yang dihasilkan oleh setiap tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok pupuk kimia. Pupuk organik juga lebih aman bagi lingkungan dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik merupakan pilihan yang efektif dan bermanfaat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.