Menu Tutup

27 Oktober Hari Listrik Nasional: Bersama Menerangi Nusantara

Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat modern. Listrik tidak hanya digunakan untuk penerangan, tetapi juga untuk berbagai aktivitas lain, seperti komunikasi, transportasi, industri, hingga hiburan. Tanpa listrik, kehidupan kita akan menjadi sangat sulit dan terbatas.

Untuk menghargai peran listrik dalam pembangunan dan kesejahteraan bangsa, setiap tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Listrik Nasional (HLN) di Indonesia. HLN merupakan momentum untuk mengenang sejarah perjuangan kelistrikan Indonesia, merayakan capaian dan prestasi kelistrikan Indonesia, serta menyongsong tantangan dan peluang kelistrikan Indonesia di masa depan.

Tema HLN tahun 2022 adalah “Bersama Menerangi Nusantara”. Tema ini menggambarkan semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan kelistrikan yang andal, aman, dan ramah lingkungan di seluruh wilayah Indonesia.

Tujuan dan manfaat peringatan HLN adalah sebagai berikut:

  • Menumbuhkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap pentingnya listrik bagi kehidupan dan pembangunan bangsa
  • Menyampaikan informasi dan edukasi tentang perkembangan, capaian, tantangan, dan solusi kelistrikan Indonesia
  • Menstimulasi inovasi dan kreativitas dalam bidang kelistrikan, khususnya energi baru terbarukan
  • Meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam penghematan energi dan penggunaan listrik secara bijak
  • Mendorong kerjasama dan kolaborasi antara pemangku kelistrikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja kelistrikan Indonesia

Sejarah Hari Listrik Nasional

HLN pertama kali ditetapkan pada tahun 1983 oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1983. Tanggal 27 Oktober dipilih sebagai HLN karena pada tanggal tersebut pada tahun 1945, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Baca Juga:  Berapa Gaji PPPK Lulusan S1?

Setelah nasionalisasi, pemerintah membentuk Jawatan Listrik dan Gas (JLG) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penyediaan listrik di Indonesia. JLG kemudian berkembang menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun 1961 melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1961.

Sejak saat itu, PLN terus berupaya untuk membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. PLN juga berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah dalam bidang kelistrikan, seperti program desa terang, program listrik masuk desa, program 35 ribu megawatt (MW), hingga program satu harga listrik.

Selain PLN, ada juga pelaku usaha lain yang turut berkontribusi dalam penyediaan listrik di Indonesia, seperti perusahaan-perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, hingga masyarakat. Mereka beroperasi sebagai Independent Power Producer (IPP), Penyedia Jasa Tenaga Listrik (PJTL), atau Penyedia Tenaga Listrik untuk Diri Sendiri (PTLDS).

Capaian dan Tantangan Kelistrikan Indonesia

Indonesia telah mencapai beberapa kemajuan dalam bidang kelistrikan. Salah satu capaian yang patut dibanggakan adalah rasio elektrifikasi nasional yang mencapai 99% pada akhir tahun 2020. Rasio elektrifikasi adalah persentase jumlah rumah tangga yang teraliri listrik dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang ada di suatu wilayah. Rasio elektrifikasi yang tinggi menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap listrik semakin luas dan merata.

Selain itu, Indonesia juga telah berhasil meningkatkan kapasitas pembangkit listriknya secara signifikan. Pada tahun 2020, kapasitas pembangkit listrik nasional mencapai 71.000 MW, meningkat sekitar 50% dari tahun 2015 yang hanya sekitar 47.000 MW. Peningkatan kapasitas pembangkit listrik ini didorong oleh program 35 ribu MW yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015.

Namun, Indonesia juga masih menghadapi beberapa tantangan dalam bidang kelistrikan. Salah satunya adalah bauran energi yang masih didominasi oleh bahan bakar fosil, terutama batubara. Pada tahun 2020, batubara menyumbang sekitar 60% dari total bauran energi nasional, diikuti oleh gas alam sekitar 22%, minyak bumi sekitar 6%, dan energi baru terbarukan (EBT) sekitar 12%. Bauran energi yang bergantung pada bahan bakar fosil ini berdampak negatif bagi lingkungan dan ketahanan energi nasional.

Tantangan lain yang dihadapi Indonesia adalah tarif listrik yang masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Tarif listrik Indonesia rata-rata sekitar 14 sen USD per kWh, sedangkan tarif listrik Malaysia sekitar 9 sen USD per kWh, Thailand sekitar 11 sen USD per kWh, dan Vietnam sekitar 8 sen USD per kWh. Tarif listrik yang tinggi ini dapat menghambat daya saing industri dan daya beli masyarakat.

Baca Juga:  Resiko Usaha Ternak Sapi dan Cara Mengatasinya

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan, terutama dalam hal keandalan, keamanan, dan kenyamanan. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan kelistrikan adalah System Average Interruption Duration Index (SAIDI), yaitu rata-rata lama gangguan listrik per pelanggan dalam satu tahun. Pada tahun 2020, SAIDI Indonesia mencapai 3,5 jam, sedangkan SAIDI Malaysia hanya 0,5 jam, Thailand 1 jam, dan Vietnam 2 jam. SAIDI yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kelistrikan Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Kegiatan Peringatan Hari Listrik Nasional

Untuk memperingati HLN tahun 2022, ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendukung tema “Bersama Menerangi Nusantara”. Berikut adalah beberapa contoh dan saran kegiatan yang dapat dilakukan:

  • Hemat energi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi listrik yang tidak perlu dan membantu menghemat biaya listrik. Beberapa cara untuk hemat energi antara lain: mematikan lampu dan alat elektronik saat tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi seperti LED, mengatur suhu AC sesuai kebutuhan, menggunakan alat-alat hemat energi seperti rice cooker atau dispenser air panas, serta melakukan efisiensi energi di rumah tangga dan tempat kerja.
  • Gunakan listrik secara bijak. Kegiatan ini bertujuan untuk menggunakan listrik sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas daya yang tersedia. Beberapa cara untuk menggunakan listrik secara bijak antara lain: memeriksa kondisi instalasi listrik secara berkala, menghindari penggunaan alat-alat elektronik berdaya besar secara bersamaan, memasang stabilizer atau penangkal petir untuk melindungi alat-alat elektronik dari lonjakan tegangan, serta mengikuti aturan dan tata cara penggunaan listrik yang baik dan benar.
  • Dukung program-program PLN dan Kementerian ESDM. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya-upaya PLN dan Kementerian ESDM dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan kelistrikan di Indonesia. Beberapa cara untuk mendukung program-program PLN dan Kementerian ESDM antara lain: membayar tagihan listrik tepat waktu, mengikuti program subsidi listrik bagi pelanggan golongan tertentu, mengikuti program stimulus listrik bagi pelanggan yang terdampak pandemi Covid-19, serta mengikuti program-program lain yang ditawarkan oleh PLN dan Kementerian ESDM, seperti program listrik prabayar, program sambungan gratis, program diskon tarif listrik, dan lain-lain.
  • Ikut serta dalam kegiatan sosial dan edukasi tentang kelistrikan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kelistrikan, serta berbagi manfaat listrik dengan sesama. Beberapa cara untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dan edukasi tentang kelistrikan antara lain: mengikuti webinar, seminar, lomba, atau pameran yang berkaitan dengan kelistrikan, menyebarkan informasi dan tips tentang kelistrikan melalui media sosial atau komunitas, berdonasi atau berpartisipasi dalam program-program sosial yang berkaitan dengan kelistrikan, seperti program bantuan listrik bagi masyarakat kurang mampu, program pemasangan panel surya bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil, atau program lainnya.
Baca Juga:  Fungsi Koperasi Bagi Masyarakat
Posted in Ragam

Artikel Terkait: