Menu Tutup

Alexander Graham Bell: Ilmuwan, Penemu, dan Insinyur yang Menciptakan Telepon

Alexander Graham Bell adalah seorang ilmuwan, penemu, dan insinyur kelahiran Skotlandia yang dikenal sebagai penemu telepon praktis pertama. Dia juga mendirikan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) pada tahun 1885, perusahaan yang berperan penting dalam pengembangan telekomunikasi di dunia. Selain itu, Bell juga menelurkan berbagai penemuan di bidang optik, hidrofoil, dan aeronautika. Artikel ini akan mengulas kehidupan, karier, dan penemuan-penemuan penting Bell yang memberikan kontribusi bagi kemajuan umat manusia.

Kehidupan Awal

Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 3 Maret 1847. Dia memiliki dua saudara laki-laki: Melville James Bell (1845–1870) dan Edward Charles Bell (1848–1867), keduanya meninggal karena tuberkulosis. Ayahnya adalah Alexander Melville Bell, seorang ahli fonetik, dan ibunya adalah Eliza Grace Bell (née Symonds). Lahir hanya sebagai “Alexander Bell”, pada usia 10 tahun, ia mengajukan permohonan kepada ayahnya untuk memiliki nama tengah seperti dua saudara laki-lakinya. Pada ulang tahunnya ke-11, ayahnya menyetujui dan mengizinkannya untuk mengadopsi nama “Graham” dipilih untuk menghormati Alexander Graham, seorang warga Kanada yang dirawat oleh ayahnya yang telah menjadi teman keluarga.

Bell menempuh pendidikan homeschooling sejak kecil. Meski tidak unggul secara akademis, Bell selalu mampu memecahkan masalah. Ketika menginjak usia 16 tahun, ia melanjutkan pendidikannya ke Royal High School dan University of Edinburgh. Di sana ia belajar tentang fisika, matematika, dan filsafat alam. Ia juga tertarik dengan musik dan bahasa-bahasa asing. Ia fasih berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Yunani, Latin, dan Gaelik.

Bell memiliki minat khusus dalam hal mendengar dan berbicara. Hal ini dipengaruhi oleh ayah dan kakeknya yang terlibat dalam bidang fonetik dan pidato. Selain itu, ibu dan istri Bell adalah seorang tunarungu. Ibu Bell kehilangan pendengarannya ketika Bell berusia 12 tahun akibat penyakit skarletina. Istri Bell adalah Mabel Hubbard, seorang muridnya yang menjadi tunarungu ketika berusia lima tahun karena komplikasi akibat demam tifoid. Bell menikah dengan Mabel pada tahun 1877 dan memiliki empat anak: dua putra (meninggal ketika masih bayi) dan dua putri.

Baca Juga:  Sifat-Sifat Dasar Seni: Kreatif, Individual, Ekspresif, Abadi, dan Universal

Karier dan Penemuan

Pada tahun 1871, Bell memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat bersama ayahnya. Di sana ia membuka Sekolah Fisiologi Vokal dan Mekanika Bicara di Boston untuk mengajar anak-anak tunarungu berbicara. Di usia 26 tahun, Bell telah menjadi Profesor Fisiologi Vokal dan Elocution di Boston University School of Oratory. Ia juga menjadi konsultan bagi American Asylum for Deaf-mutes di Hartford.

Bell tertarik dengan ide untuk mengirim suara melalui kabel listrik. Ia percaya bahwa suara dapat direproduksi dengan menggunakan getaran listrik yang sesuai dengan getaran udara yang menyebabkan suara tersebut. Ia mulai bereksperimen dengan alat-alat seperti telegraf harmonik (yang dapat mengirim beberapa sinyal telegraf secara bersamaan melalui satu kabel) dan telegraf resonansi (yang dapat mengirim sinyal telegraf dengan nada tertentu).

Pada tahun 1874, Bell bertemu dengan Thomas Watson, seorang mekanik muda yang bekerja di sebuah toko perbaikan listrik di Boston. Watson tertarik dengan ide-ide Bell dan bersedia membantunya dalam membuat prototipe alat-alatnya. Mereka bekerja sama di sebuah bengkel yang disewa oleh Bell di dekat sekolahnya. Di sana mereka menciptakan alat yang disebut telepon, yang dapat mengirim dan menerima suara melalui kabel listrik.

Pada tahun 1876, Bell berhasil mematenkan teleponnya dengan nomor paten AS 174.465. Paten ini menjadi salah satu paten paling berharga dalam sejarah, karena memberikan hak eksklusif kepada Bell untuk mengembangkan dan menjual telepon. Namun, paten ini juga menimbulkan banyak kontroversi dan perselisihan hukum, karena ada beberapa penemu lain yang mengklaim telah menemukan telepon sebelum atau bersamaan dengan Bell, seperti Elisha Gray dan Thomas Edison.

Bell melakukan demonstrasi pertama teleponnya pada 10 Maret 1876, ketika ia berbicara dengan Watson melalui kabel yang menghubungkan dua ruangan di bengkel mereka. Ia mengucapkan kalimat terkenal: “Mr. Watson, come here. I want to see you.” (Tuan Watson, kemari. Saya ingin bertemu Anda.) Watson mendengar suara Bell dengan jelas dan segera datang ke ruangan Bell. Ini adalah percakapan telepon pertama dalam sejarah.

Bell terus memperbaiki teleponnya dan mempromosikannya kepada publik. Pada tahun 1877, ia mendirikan Bell Telephone Company bersama ayah mertuanya, Gardiner Hubbard, dan sahabatnya, Thomas Sanders. Perusahaan ini menjadi perusahaan telepon pertama di dunia dan berkembang pesat dalam beberapa tahun berikutnya. Pada tahun 1885, Bell membentuk American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sebagai anak perusahaan dari Bell Telephone Company untuk mengoperasikan jaringan telepon jarak jauh.

Baca Juga:  Mengenal Berbagai Kelompok Bidang Ilmu: Dari Sains, Seni, Humaniora, Hingga Lainnya

Telepon bukanlah satu-satunya penemuan yang dilakukan oleh Bell. Ia juga meneliti dan menciptakan berbagai alat dan teknologi lain di bidang optik, hidrofoil, dan aeronautika. Beberapa penemuan pentingnya antara lain:

  • Fotofon: alat yang dapat mengirim suara melalui sinar cahaya.
  • Grafon: alat yang dapat merekam suara pada piringan lilin.
  • Metal detektor: alat yang dapat mendeteksi benda-benda logam dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
  • Hidrofoil: kendaraan air yang dapat bergerak cepat dengan menggunakan sayap yang mengangkat lambungnya dari permukaan air.
  • Pesawat terbang: kendaraan udara yang dapat terbang dengan menggunakan sayap yang menghasilkan gaya angkat.

Kepentingan Lain dan Warisan

Selain bidang sains dan teknologi, Bell juga memiliki ketertarikan lain dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Ia peduli dengan nasib orang-orang tunarungu dan berusaha untuk membantu mereka agar dapat berkomunikasi dengan baik. Ia juga mendukung gerakan pendidikan bagi perempuan dan hak pilih bagi wanita.

Bell juga memiliki minat dalam ilmu pewarisan dan genetika. Ia melakukan penelitian tentang eugenika, yaitu ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas ras manusia dengan cara memilih individu-individu yang dianggap unggul secara genetik. Ia percaya bahwa tunarungu adalah penyakit bawaan yang dapat dicegah dengan cara menghindari perkawinan antara orang-orang tunarungu atau keluarga mereka.

Bell juga terlibat dalam National Geographic Society, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1888 untuk meningkatkan pengetahuan tentang geografi dunia. Ia menjadi presiden kedua dari organisasi ini dari tahun 1898 hingga 1903. Ia juga menjadi editor majalah National Geographic, sebuah publikasi yang menyajikan artikel-artikel tentang berbagai tempat, budaya, dan fenomena alam di dunia.

Baca Juga:  Biografi Franz Kafka: Penulis Fiksi Visioner yang Menggambarkan Kecemasan dan Alienasi

Bell meninggal pada 2 Agustus 1922 di usia 75 tahun akibat komplikasi akibat diabetes. Ia dimakamkan di Beinn Bhreagh, Nova Scotia, Kanada, tempat ia memiliki rumah musim panasnya. Sebagai penghormatan kepadanya, semua sistem telepon di Amerika Serikat dan Kanada dimatikan selama satu menit sebagai tanda belasungkawa. Bell mendapatkan banyak penghargaan dan penghormatan atas jasanya dalam bidang sains dan teknologi, antara lain:

  • Medali Elliott Cresson dari Franklin Institute pada tahun 1912.
  • Medali Edison dari American Institute of Electrical Engineers pada tahun 1914.
  • Medali Hughes dari Royal Society pada tahun 1918.
  • Medali John Fritz dari American Association of Engineering Societies pada tahun 1920.
  • Medali Franklin dari Franklin Institute pada tahun 1920.

Bell juga diabadikan dalam berbagai nama tempat, lembaga, dan organisasi, antara lain:

  • Alexander Graham Bell National Historic Site di Baddeck, Nova Scotia, Kanada, yang merupakan museum yang memamerkan penemuan-penemuan Bell.
  • Alexander Graham Bell Association for the Deaf and Hard of Hearing, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Bell pada tahun 1890 untuk membantu orang-orang tunarungu.
  • Alexander Graham Bell Medal, sebuah penghargaan yang diberikan oleh IEEE sejak tahun 1976 untuk mengakui kontribusi luar biasa dalam bidang telekomunikasi.
  • Alexander Graham Bell Elementary School, sebuah sekolah dasar di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, yang didedikasikan untuk mengajar anak-anak tunarungu dan berdengar normal.
  • Alexander Graham Bell Bridge, sebuah jembatan yang menghubungkan kota Brantford dan Brant County di Ontario, Kanada, tempat Bell melakukan percobaan telepon pertamanya.
Posted in Ragam

Artikel Terkait: