Menu Tutup

Apa Kesimpulan tentang Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar mereka. Kurikulum Merdeka diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional, sehingga sekolah dapat menerapkannya secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik dan keunggulan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memiliki empat karakteristik utama, yaitu:

Pengembangan soft skills dan karakter. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek ini merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu: beriman, berilmu, berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan kebangsaan, dan berjiwa mandiri1.

Fokus pada materi esensial. Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Materi esensial adalah materi yang paling penting untuk dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan jenjang dan tahapan belajar mereka1.

Pembelajaran yang fleksibel. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Pembelajaran yang fleksibel juga memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan potensi mereka1.

Baca Juga:  UU Koperasi Terbaru: PP Nomor 7 Tahun 2021

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka mengharuskan setiap sekolah untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai bagian dari kurikulum operasional satuan pendidikan. Projek ini merupakan kegiatan kokurikuler yang melibatkan seluruh komponen sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua/wali, dan masyarakat. Projek ini bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan karakter peserta didik melalui pembelajaran yang berbasis pada tema-tema atau isu penting, seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi1.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu:

Lebih sederhana. Kurikulum Merdeka lebih sederhana karena tidak memiliki banyak dokumen acuan seperti silabus, RPP, KI-KD, dll. Kurikulum Merdeka hanya memiliki satu dokumen acuan utama yaitu Garis Besar Kurikulum Merdeka (GBKM) yang berisi tentang capaian pembelajaran yang diharapkan dari setiap jenjang pendidikan2. Selain itu, kurikulum ini juga tidak membatasi jumlah jam pelajaran atau muatan mata pelajaran yang harus dipenuhi oleh sekolah3.

Lebih fleksibel. Kurikulum Merdeka lebih fleksibel karena memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP) sesuai dengan visi, misi, tujuan, karakteristik, dan kebutuhan sekolah1. Sekolah juga dapat menyesuaikan pembelajaran dengan konteks dan muatan lokal, serta memilih metode, media, dan sumber belajar yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan peserta didik1.

Lebih relevan. Kurikulum Merdeka lebih relevan karena mengacu pada standar internasional dan nasional yang berlaku, seperti PISA, TIMSS, PIRLS, dll. Kurikulum ini juga mengikuti perkembangan zaman dan tantangan masa depan yang membutuhkan peserta didik yang memiliki kompetensi abad 21, seperti kreativitas, kritis, kolaborasi, komunikasi, dll2. Kurikulum ini juga memperhatikan keberagaman dan kekhasan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan berbudaya1.

Baca Juga:  Demokrasi dalam Kehidupan Sehari Hari: Contoh-contoh dan Manfaatnya

Lebih optimal. Kurikulum Merdeka lebih optimal karena fokus pada materi esensial yang paling penting untuk dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan jenjang dan tahapan belajar mereka1. Kurikulum ini juga memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi1. Kurikulum ini juga mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif, mandiri, dan berorientasi pada hasil2.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar mereka. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik dan keunggulan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional, sehingga sekolah dapat menerapkannya secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan generasi Indonesia yang beriman, berilmu, berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan kebangsaan, dan berjiwa mandiri.

Sumber:
(1) Kurikulum Merdeka – Kemendikbudristek. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/.
(2) Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbud. https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/12/210034971/apa-itu-kurikulum-merdeka-begini-penjelasan-lengkap-kemendikbud.
(3) Apa Itu Kurikulum Merdeka? Ini Pengertian & Prinsip … – detikcom. https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6818335/apa-itu-kurikulum-merdeka-ini-pengertian–prinsip-pembelajarannya.
(4) Kurikulum Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, Karakteristik, hingga …. https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6823183/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-tujuan-karakteristik-hingga-keunggulannya.
(5) Kurikulum Merdeka – Direktorat Sekolah Dasar. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: