Menu Tutup

Biografi Max Weber: Kehidupan, Pendidikan, Karir dan Karyanya

Max Weber adalah salah satu tokoh sosiologi klasik yang paling berpengaruh dalam sejarah ilmu sosial. Ia dikenal sebagai pencipta konsep-konsep dan teori-teori sosiologi yang revolusioner, seperti tipe ideal, rasionalisasi, dominasi, otoritas, birokrasi, etika protestan, dan semangat kapitalisme.

Karya-karya Weber tidak hanya membahas tentang sosiologi, tetapi juga meliputi bidang ekonomi, politik, agama, hukum, dan filsafat. Weber juga merupakan seorang intelektual yang berani mengkritik kondisi sosial dan politik di Jerman pada masanya. Ia juga terlibat dalam gerakan reformasi dan demokratisasi di negaranya. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang biografi Max Weber, mulai dari kehidupan awal dan pendidikannya, karir dan karyanya, hingga kehidupan pribadi dan kematianya.

Kehidupan Awal dan Pendidikan Max Weber

Max Weber memiliki nama lengkap Maximilian Karl Weber. Ia lahir di Erfurt, Saxony, Prussia pada 21 April 18641. Ia adalah anak dari pasangan Max Weber Sr dan Helene Fallenstein Weber. Ayah Weber, Max Weber Sr merupakan seorang pengacara aktif dan secara politik cenderung bekerja untuk kesenangan duniawi2. Ia jelas merupakan bagian dari kelas menengah yang menikmati kemewahan dan kemakmuran3. Sementara itu, ibu Weber, Helene Fallenstein Weber adalah seorang wanita saleh yang berasal dari keluarga pedagang Protestan2. Ia lebih suka hidup sederhana dan taat beribadah3. Perbedaan antara orang tua Weber membawa dampak besar pada orientasi intelektual dan perkembangan psikologisnya2.

Weber menempuh pendidikan formalnya di sekolah-sekolah elit di Berlin, Heidelberg, dan Charlottenburg2. Ia menunjukkan minat dan bakat yang luar biasa di bidang akademik maupun non-akademik. Ia fasih berbahasa Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Latin, Yunani Kuno, Sanskerta, Ibrani, Arab, Persia, dan Rusia2. Ia juga gemar membaca karya-karya sastra klasik dan modern3. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan olahraga seperti berkuda, berenang, berlayar, dan mendaki gunung2.

Pada tahun 1882, ia masuk ke Universitas Heidelberg untuk belajar hukum1. Di sana ia bergabung dengan perkumpulan mahasiswa yang sering mengadakan diskusi tentang isu-isu sosial dan politik3. Pada tahun 1884, ia pindah ke Universitas Berlin untuk melanjutkan studinya1. Di sana ia belajar dari para ahli hukum terkemuka seperti Rudolf von Jhering dan August Meitzen3. Pada tahun 1886, ia lulus ujian negara pertama dengan nilai terbaik1. Pada tahun 1889, ia menyelesaikan disertasinya tentang sejarah perdagangan pertanian di Roma Kuno dan mendapatkan gelar doktor hukum dengan predikat summa cum laude1.

Baca Juga:  Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila

Selain pendidikan formalnya, Weber juga mendapatkan pendidikan informal dari ayahnya yang sering membawanya berkeliling Eropa untuk bertemu dengan tokoh-tokoh politik dan intelektual terkenal3. Dari ayahnya pula ia belajar tentang praktik-praktik birokrasi dan politik di Jerman pada masa itu3. Dari ibunya ia mewarisi semangat religiusitas yang mendalam dan rasa tanggung jawab moral yang tinggi3. Dari kedua orang tuanya ia mengembangkan sikap kritis dan independen terhadap otoritas dan tradisi3.

Karir dan Karya Max Weber

Setelah mendapatkan gelar doktornya, Weber memulai karirnya sebagai pengacara di Berlin1. Namun, ia tidak betah dengan pekerjaannya itu dan lebih tertarik untuk menjadi seorang akademisi3. Pada tahun 1891, ia menjadi dosen privat (privatdozent) di Universitas Berlin1. Pada tahun 1892, ia menikah dengan Marianne Schnitger, seorang wanita cerdas yang juga seorang aktivis feminis dan sosialis1. Pada tahun 1893, ia menjadi profesor luar biasa (außerordentlicher Professor) di Universitas Freiburg1. Pada tahun 1894, ia pindah ke Universitas Heidelberg sebagai profesor penuh (ordentlicher Professor) di bidang ekonomi politik1.

Di Heidelberg, Weber mengajar dan meneliti berbagai topik yang berkaitan dengan sosiologi, ekonomi, politik, agama, hukum, dan filsafat3. Ia juga menjadi anggota dari Asosiasi Sosiologi Jerman (Verein für Socialpolitik) yang merupakan organisasi ilmiah pertama di bidang sosiologi di Jerman3. Ia juga terlibat dalam berbagai proyek penelitian yang bersifat lintas disiplin ilmu, seperti Studi Sosial Jerman (Deutsche Sozialstudien) dan Arsip Sosial (Archiv für Sozialwissenschaft und Sozialpolitik)3. Di antara karya-karya Weber yang terbit pada masa ini adalah:

  • The National State and Economic Policy (1895), sebuah pidato publik yang mengkritik kebijakan proteksionisme dan merkantilisme yang dianut oleh negara-negara Eropa pada saat itu3.
  • The Agrarian Sociology of Ancient Civilizations (1896), sebuah buku yang menganalisis struktur sosial dan ekonomi dari peradaban-peradaban kuno seperti Mesir, Babilonia, Yunani, Roma, India, dan Cina3.
  • The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904-1905), sebuah esai yang menjelaskan hubungan antara etika kerja Protestan dengan perkembangan kapitalisme modern di Barat3.
  • The Sociology of Religion (1906-1912), sebuah seri artikel yang membahas tentang fenomena agama dari sudut pandang sosiologis, dengan membandingkan berbagai agama dunia seperti Hinduisme, Buddhaisme, Konfusianisme, Taoisme, Yahudiisme, Kristenisme, dan Islam3.
Baca Juga:  Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pada tahun 1897, ayah Weber meninggal dunia secara mendadak karena pneumonia1. Hal ini menyebabkan Weber mengalami depresi berat dan krisis iman yang mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya3. Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai profesor di Heidelberg pada tahun 1898 dan mengasingkan diri dari dunia akademik selama beberapa tahun1.

Pada masa ini, ia banyak membaca karya-karya filsafat eksistensial seperti Friedrich Nietzsche, Søren Kierkegaard, Arthur Schopenhauer, dan Fyodor Dostoyevsky3. Ia juga mencoba untuk mencari makna hidupnya melalui berbagai aktivitas seperti bermain musik, menulis puisi, belajar seni rupa, dan melakukan perjalanan ke Italia dan Amerika Serikat3.

Pada tahun 1904, Weber kembali ke dunia akademik dengan menerima tawaran untuk menjadi editor dari Arsip Sosial bersama dengan Werner Sombart dan Edgar Jaffé1. Ia juga mulai mengajar lagi sebagai dosen tamu di beberapa universitas seperti Berlin, Vienna, Munich, dan Heidelberg1. Pada tahun 1914, ia menjadi salah satu pendiri dari Asosiasi Sosiologi Internasional (International Sociological Association)3. Pada tahun 1918-1919, ia menjadi anggota dari Komisi Konstitusi Nasional Jerman yang bertugas untuk menyusun konstitusi baru bagi Republik Weimar yang baru terbentuk setelah Perang Dunia I1.

Pada masa ini, Weber menulis beberapa karya yang penting dan monumental, seperti:

Posted in Ragam

Artikel Terkait: