Menu Tutup

Cara Menulis Kutipan yang Lebih dari Satu Kalimat dengan Benar dan Tepat

Kutipan adalah cara untuk menyatakan kembali ide, pendapat, atau fakta dari sumber lain dengan menggunakan kata-kata yang sama atau hampir sama dengan sumber aslinya. Kutipan dapat digunakan untuk mendukung argumen, memberikan bukti, atau menghormati pemikiran orang lain. Kutipan juga dapat membantu kita menghindari plagiarisme, yaitu mengambil karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang layak.

Ada beberapa aturan yang harus kita ikuti ketika menulis kutipan dalam teks, terutama jika kutipan tersebut lebih dari satu kalimat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Gunakan Tanda Petik

Tanda petik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai awal dan akhir kutipan. Tanda petik dapat berupa tanda petik ganda (“) atau tanda petik tunggal (‘). Tanda petik ganda biasanya digunakan untuk kutipan langsung, yaitu kutipan yang menggunakan kata-kata yang persis sama dengan sumber aslinya. Tanda petik tunggal biasanya digunakan untuk kutipan dalam kutipan, yaitu kutipan yang berada di dalam kutipan lain.

Contoh:

  • Kutipan langsung: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan” (Pratchett, 2015, hlm. 12).
  • Kutipan dalam kutipan: Menurut Smith (2020, hlm. 34), “Pratchett (2015, hlm. 12) mengatakan, ‘Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan’”.
Baca Juga:  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Gunakan Tanda Titik Dua

Tanda titik dua (:) adalah tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat yang saling berkaitan. Tanda titik dua dapat digunakan untuk memperkenalkan kutipan yang lebih dari satu kalimat, terutama jika kutipan tersebut diawali oleh kalimat yang lengkap dan berdiri sendiri.

Contoh:

  • Pratchett (2015, hlm. 12) mengungkapkan pandangannya tentang profesi sebagai penulis: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan”.
  • Dalam bukunya, Smith (2020, hlm. 34) menulis: “Pratchett (2015, hlm. 12) mengatakan, ‘Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan’”.

Gunakan Tanda Elipsis

Tanda elipsis (…) adalah tanda baca yang digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian teks yang dihilangkan atau tidak ditulis secara lengkap. Tanda elipsis dapat digunakan untuk menyederhanakan kutipan yang lebih dari satu kalimat, dengan cara menghapus bagian yang tidak relevan atau tidak penting untuk konteks kita.

Contoh:

  • Kutipan lengkap: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan. Saya selalu menikmati proses kreatif, tantangan, dan kebebasan yang ditawarkan oleh menulis” (Pratchett, 2015, hlm. 12).
  • Kutipan yang disederhanakan: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. … Saya selalu menikmati proses kreatif, tantangan, dan kebebasan yang ditawarkan oleh menulis” (Pratchett, 2015, hlm. 12).
Baca Juga:  Panduan Penggunaan Catatan Kaki yang Tepat dalam Karya Ilmiah

Gunakan Tanda Kurung

Tanda kurung (()) adalah tanda baca yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan yang tidak termasuk dalam alur utama teks. Tanda kurung dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang sumber kutipan, seperti nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda kurung juga dapat digunakan untuk menambahkan kata-kata yang tidak ada dalam sumber asli, tetapi diperlukan untuk menjelaskan atau mengklarifikasi makna kutipan.

Contoh:

  • Kutipan dengan informasi sumber: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan” (Pratchett, 2015, hlm. 12).
  • Kutipan dengan penambahan kata: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis [fiksi]. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan” (Pratchett, 2015, hlm. 12).

Gunakan Tanda Kurung Siku

Tanda kurung siku ([]) adalah tanda baca yang mirip dengan tanda kurung, tetapi digunakan untuk menunjukkan bahwa ada perubahan atau modifikasi yang dibuat pada teks asli. Tanda kurung siku dapat digunakan untuk mengubah huruf besar atau kecil, menambahkan atau menghapus tanda baca, atau mengoreksi kesalahan ejaan atau tata bahasa pada kutipan.

Contoh:

  • Kutipan dengan perubahan huruf: “[S]aya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan” (Pratchett, 2015, hlm. 12). (Huruf “s” pada kata “saya” diubah menjadi huruf besar karena kutipan tersebut diawali oleh tanda titik dua).
  • Kutipan dengan perubahan tanda baca: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah saya lakukan[.]” (Pratchett, 2015, hlm. 12). (Tanda titik pada akhir kutipan tersebut diganti dengan tanda kurung siku karena kutipan tersebut diikuti oleh informasi sumber dalam tanda kurung).
  • Kutipan dengan perbaikan kesalahan: “Saya tidak pernah menyesal menjadi seorang penulis. Itu adalah pekerjaan yang paling [menyenangkan] dan memuaskan yang pernah saya lakukan” (Pratchett, 2015, hlm. 12). (Kata “menyenangkan” diperbaiki dari kesalahan ejaan “menyenagkan” pada sumber asli).
Baca Juga:  Tips Praktis Menulis Judul yang Baik untuk Artikel Anda
Posted in Ragam

Artikel Terkait: