Menu Tutup

Contoh Kurikulum Merdeka: Tingkat SD, SMP dan SMA

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini mengusung semangat merdeka belajar, yang memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing.

Mengapa Kurikulum Merdeka diterapkan?

Kurikulum Merdeka diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini diharapkan dapat:

  • Memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai minat bakat siswa
  • Memberikan keleluasaan dan kreativitas bagi guru dalam mengajar
  • Membentuk profil pelajar Pancasila yang utuh

Struktur Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka terdiri dari tiga elemen utama, yaitu:

  • Capaian Pembelajaran (CP) adalah deskripsi kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan. CP dirumuskan secara holistik dan lintas mata pelajaran.
  • Pembelajaran Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara terstruktur untuk mencapai CP. Pembelajaran intrakurikuler terdiri dari mata pelajaran, muatan lokal, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan pembelajaran di luar mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan profil pelajar Pancasila.

Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka

Berikut adalah beberapa contoh penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat SD, SMP, dan SMA:

Baca Juga:  Literasi Sains Untuk Membumikan Nilai-Nilai Pancasila

Tingkat SD

  • Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Pameran Produk Lokal yang Ramah Lingkungan

Pada proyek ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi produk-produk lokal yang ramah lingkungan di lingkungan sekitar mereka. Siswa kemudian dapat membuat pameran untuk menampilkan hasil eksplorasi mereka. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan profil pelajar Pancasila, yaitu gotong royong, kreatif, dan peduli lingkungan.

  • Pembelajaran Intrakurikuler Tematik: “Kisah dari Kampungku” (Bahasa Indonesia, IPS, Matematika)

Pada pembelajaran tematik ini, siswa diajak untuk mempelajari tentang kampung mereka. Siswa akan membaca buku cerita, mengamati lingkungan sekitar, dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang tinggal di kampung mereka. Pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan literasi, pemahaman sosial, dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Tingkat SMP

  • Pembelajaran Berdiferensiasi: Pilihan Proyek Matematika tentang Geometri

Pada pembelajaran ini, siswa dikelompokkan berdasarkan minat dan kemampuan mereka. Setiap kelompok diberikan pilihan proyek matematika tentang geometri. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa.

  • Modul Ajar Sejarah Indonesia Interaktif dengan Timeline Digital

Modul ajar ini menggunakan timeline digital untuk membantu siswa mempelajari sejarah Indonesia. Timeline digital ini dilengkapi dengan animasi, video, dan informasi interaktif lainnya. Modul ajar ini bertujuan untuk membuat pembelajaran sejarah lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

Tingkat SMA

Baca Juga:  Bapak Pendidikan Nasional: Ki Hajar Dewantara

Pada program ini, siswa diajak untuk belajar tentang kewirausahaan dan pemasaran digital. Siswa akan belajar tentang cara membuat produk, memasarkan produk, dan mengelola keuangan. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja.

  • Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Pengabdian Masyarakat di Panti Jompo

Pada proyek ini, siswa diajak untuk melakukan pengabdian masyarakat di panti jompo. Siswa dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti membantu merawat lansia, mengajar, atau mengadakan acara hiburan. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan profil pelajar Pancasila, yaitu gotong royong, peduli sosial, dan bernalar kritis.

Keuntungan dan Tantangan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Pembelajaran lebih bermakna dan sesuai minat bakat siswa
  • Guru memiliki keleluasaan dan kreativitas mengajar
  • Profil pelajar Pancasila lebih terbentuk

Namun, Kurikulum Merdeka juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:

  • Persiapan guru dan sekolah adaptasi Kurikulum Merdeka
  • Penilaian pembelajaran yang holistik dan efektif
  • Kesenjangan fasilitas dan akses teknologi

Penutup

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang baru diterapkan di Indonesia. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan kurikulum ini secara optimal. Namun, Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: