Menu Tutup

Komponen-Komponen Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang baru diterapkan di Indonesia pada tahun 2022. Kurikulum ini menggantikan kurikulum 2013 dengan tujuan untuk memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat dua komponen utama, yaitu komponen inti dan komponen pelengkap. Komponen inti Kurikulum Merdeka terdiri dari capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran, dan asesmen. Komponen pelengkap Kurikulum Merdeka terdiri dari proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.

Komponen Inti Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran merupakan deskripsi kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik pada setiap fase perkembangannya. Capaian pembelajaran dikembangkan berdasarkan profil pelajar Pancasila.

Profil pelajar Pancasila merupakan profil lulusan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik pada akhir masa belajar. Profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:

  • Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Berkebhinekaan global
  • Mandiri Bergotong royong Berakhlak mulia Cinta tanah air

Capaian pembelajaran terdiri dari dua jenis, yaitu capaian pembelajaran umum dan capaian pembelajaran khusus. Capaian pembelajaran umum merupakan capaian pembelajaran yang berlaku untuk semua mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Capaian pembelajaran khusus merupakan capaian pembelajaran yang berlaku untuk masing-masing mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

Baca Juga:  Bapak Pendidikan Nasional: Ki Hajar Dewantara

Prinsip Pembelajaran

Prinsip pembelajaran merupakan landasan yang digunakan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran. Prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka terdiri dari:

  • Berpihak pada murid
  • Mengembangkan kemandirian belajar
  • Berbasis kompetensi
  • Relevan dan kontekstual
  • Multidisipliner
  • Kolaboratif dan partisipatif
  • Berorientasi pada masa depan

Prinsip pembelajaran berpihak pada murid berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi peserta didik. Prinsip pembelajaran mengembangkan kemandirian belajar berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk mendorong peserta didik untuk belajar secara mandiri. Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi yang ditargetkan. Prinsip pembelajaran relevan dan kontekstual berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan agar sesuai dengan kebutuhan dan konteks peserta didik. Prinsip pembelajaran multidisipliner berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Prinsip pembelajaran kolaboratif dan partisipatif berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan secara kolaboratif dan melibatkan peserta didik secara aktif. Prinsip pembelajaran berorientasi pada masa depan berarti bahwa pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan.

Asesmen

Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Asesmen Kurikulum Merdeka bertujuan untuk:

  • Memantau perkembangan belajar peserta didik
  • Memberikan umpan balik kepada peserta didik
  • Merencanakan pembelajaran selanjutnya

Asesmen Kurikulum Merdeka terdiri dari dua jenis, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memantau perkembangan belajar peserta didik. Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada akhir suatu periode pembelajaran.

Komponen Pelengkap Kurikulum Merdeka

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:

  • Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
  • Menumbuhkembangkan karakter
  • Menjawab tantangan dan permasalahan nyata
Baca Juga:  Mengapa Kita Harus Memakai Kurikulum Merdeka?

Projek P5 dapat dilaksanakan secara individu, kelompok, atau kelas. Proyek P5 dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang, seperti lingkungan hidup, sosial, budaya, dan teknologi.

Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan olahraga, kesenian, budaya, dan lain-lain.

Penutup

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang masih baru. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitasnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti guru, peserta didik, dan orang tua.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: