Menu Tutup

Dampak Perbankan Digital terhadap Perekonomian dan Masyarakat

Pengertian Perbankan Digital

Perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan yang menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri1. Layanan perbankan digital meliputi informasi, komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, penutupan rekening, serta layanan lainnya yang berkaitan dengan keuangan dan investasi1.

Perbankan digital berbeda dengan perbankan online atau internet banking, yang hanya merupakan salah satu kanal atau saluran layanan perbankan yang memerlukan akses internet. Perbankan digital lebih luas dan mencakup berbagai kanal dan platform digital, seperti mobile banking, dompet elektronik, fintech, dan sebagainya2.

Perkembangan Perbankan Digital di Indonesia

Perkembangan perbankan digital di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya smartphone dan internet, yang memudahkan akses dan transaksi keuangan secara digital3.
  • Pandemi COVID-19, yang mendorong masyarakat untuk mengurangi kontak fisik dan menggunakan sistem pembayaran non-tunai yang lebih higienis dan aman4.
  • Kebijakan pemerintah dan otoritas moneter, yang mendukung transformasi digital di sektor perbankan melalui regulasi, insentif, dan fasilitas3.
  • Perubahan perilaku dan preferensi konsumen, khususnya generasi milenial dan Z, yang lebih menyukai layanan perbankan yang cepat, mudah, murah, dan sesuai dengan kebutuhan mereka2.
Baca Juga:  Prinsip-Prinsip dan Pelaksanaan Etika Perbankan

Berdasarkan data Google bersama Temasek dan Bain & Co bertajuk e-Conomy SEA 2022 terbaru tentang ekonomi digital di Asia Tenggara, nilai transaksi bruto (gross transaction value) layanan keuangan digital di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 266 miliar pada 2022. Layanan keuangan digital tersebut meliputi pembayaran non-tunai, investasi, asuransi digital, buy now pay later (BNPL), dan transfer dana3.

Beberapa bank besar di Indonesia juga telah mengembangkan atau merencanakan bank digital sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Misalnya Bank Mandiri dengan Mandiri Digital Bank (MDB), Bank Central Asia (BCA) dengan BCA Digital Bank (BDB), Bank Negara Indonesia (BNI) dengan Hibank, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan BRImo, dan sebagainya4.

Dampak Positif Perbankan Digital

Perbankan digital memiliki dampak positif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia, antara lain:

  • Meningkatkan inklusi keuangan. Perbankan digital dapat menjangkau segmen masyarakat yang belum terlayani atau kurang terlayani oleh perbankan konvensional, seperti masyarakat pedesaan, usaha mikro kecil menengah (UMKM), atau kelompok rentan. Dengan demikian, perbankan digital dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka3.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi. Perbankan digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui beberapa mekanisme, seperti meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, mengurangi biaya transaksi dan intermediasi keuangan, memfasilitasi inovasi dan kreativitas sektor riil, serta meningkatkan konsumsi dan investasi masyarakat3.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perbankan digital dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui beberapa cara, seperti memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi keuangan, memberikan pilihan produk dan layanan keuangan yang lebih beragam dan kompetitif, memberikan perlindungan konsumen dan mitigasi risiko keuangan, serta memberikan edukasi dan literasi keuangan3.
Baca Juga:  Berapa Gaji PPPK Lulusan S1?

Dampak Negatif Perbankan Digital

Perbankan digital juga memiliki dampak negatif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia, antara lain:

  • Meningkatkan risiko keamanan siber. Perbankan digital rentan terhadap serangan siber yang dapat mengancam kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dan informasi perbankan. Serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi, dan kepercayaan bagi bank dan nasabah, serta mengganggu stabilitas sistem keuangan5.
  • Meningkatkan kesenjangan digital. Perbankan digital memerlukan infrastruktur dan literasi digital yang memadai bagi bank dan nasabah. Namun, tidak semua daerah dan kelompok masyarakat di Indonesia memiliki akses dan kemampuan yang sama dalam hal tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan digital yang dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi5.
  • Meningkatkan persaingan dan disrupsi. Perbankan digital meningkatkan persaingan dan disrupsi di industri perbankan, baik antar bank maupun antara bank dengan penyelenggara layanan keuangan lainnya, seperti fintech. Hal ini dapat mengancam kelangsungan usaha dan kinerja bank konvensional yang kurang siap beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pasar5.

Kesimpulan

Perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan yang menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri. Perbankan digital berkembang pesat di Indonesia karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemajuan teknologi, pandemi COVID-19, kebijakan pemerintah, dan perubahan perilaku konsumen. Perbankan digital memiliki dampak positif dan negatif bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia. Dampak positifnya meliputi peningkatan inklusi keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Dampak negatifnya meliputi peningkatan risiko keamanan siber, kesenjangan digital, dan persaingan dan disrupsi di industri perbankan. Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dan kolaborasi dari semua pihak yang terkait dalam mengembangkan dan mengawasi perbankan digital di Indonesia.

Sumber: 

Baca Juga:  Barang Substitusi: Pengertian, Jenis, Faktor, Dampak, dan Contoh Kasus dalam Ekonomi

(1) Perbankan – Portal OJK. https://ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Panduan-Penyelenggaraan-Digital-Branch-oleh-Bank-Umum.aspx.

(2) Digital Bank: Pengertian, Layanan, Kelebihan & Kekurangannya. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/10/digital-bank-adalah.

(3) Inklusi Keuangan Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi – Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/bi-institute/BI-Epsilon/Pages/Inklusi-Keuangan-Digital-Dorong-Pertumbuhan-Ekonomi.aspx.

(4) Positif ke Ekonomi, Bank Digital Bikin Orang Banyak Belanja. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210301152254-37-226953/positif-ke-ekonomi-bank-digital-bikin-orang-banyak-belanja.

(5) Strategi dan dampak transformasi perbankan di era digital – Alinea.ID. https://www.alinea.id/bisnis/strategi-dan-dampak-transformasi-perbankan-di-era-digital-b1Xqe9pw6.

(6) Bank Digital Milik Perbankan Besar Kian Kokoh di Semester I-2023. https://www.msn.com/id-id/berita/other/bank-digital-milik-perbankan-besar-kian-kokoh-di-semester-i-2023/ar-AA1exhJN.

(7) BNC Perluas Layanan Perbankan Digital, Kinerja Semester I 2023 Membaik. https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/07/31/bnc-perluas-layanan-perbankan-digital-kinerja-semester-i-2023-membaik.

(8) Transaksi Digital Bank Mandiri Melesat Nilainya Tembus Rp 1.500 Triliun. https://finance.detik.com/moneter/d-6850662/transaksi-digital-bank-mandiri-melesat-nilainya-tembus-rp-1500-triliun.

(9) TRANSFORMASI DIGITAL DALAM SEKTOR PERBANKAN. https://student-activity.binus.ac.id/himtri/2020/01/02/transformasi-digital-dalam-sektor-perbankan/.

Posted in Ragam

Artikel Terkait: