Menu Tutup

Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menghormati hak dan kewajiban rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Demokrasi juga mengutamakan keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi di Indonesia didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara dan konstitusi.

Salah satu prinsip demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang berketuhanan yang maha esa. Prinsip ini berarti bahwa sistem penyelenggaraan negara harus taat, konsisten, dan sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar ketuhanan yang maha esa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat memiliki pola pikir dan tindakan yang jauh dari tercela.

Arti Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa

Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa artinya seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten (sesuai) dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa1. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama atau kepercayaannya masing-masing2.

Dengan demikian, demokrasi yang berketuhanan yang maha esa tidak hanya mengandung unsur-unsur formal seperti pemilihan umum, pemisahan kekuasaan negara, hak asasi manusia, dan lain-lain, tetapi juga mengandung unsur-unsur substansial seperti sikap moral, etika, norma-norma sosial, dan nilai-nilai luhur bangsa3.

Baca Juga:  Demokrasi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Manfaat Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa

Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa memiliki banyak manfaat bagi bangsa dan negara. Beberapa manfaatnya adalah:

  • Meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme rakyat Indonesia.
  • Mendorong toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
  • Menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan kewajiban moral sebagai warga negara.
  • Menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional dari ancaman radikalisme dan terorisme.
  • Membangun perekonomian yang sejahtera dan berkelanjutan dengan mengutamakan kepentingan umum.
  • Mempertahankan kedaulatan negara dari campur tangan asing atau internal.

Contoh Penerapan Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa

Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa sudah diterapkan dalam sejarah Indonesia sejak zaman pra-kolonial hingga masa reformasi. Beberapa contoh penerapannya adalah:

  • Pemerintahan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1527-1570) hingga Sultan Alauddin Riayat Syamsuddin (1570-1596) mengadopsi sistem pemerintahan Islam Nusantara (Sultanate) dengan menghormati hak-hak rakyat Aceh sebagai Muslim4.
  • Pemerintahan Mataram Kuno pada masa pemerintahan Raden Wijaya (1293-1324) hingga Raden Patah (1359-1389) mengadopsi sistem pemerintahan Hindu-Buddha dengan menghormati hak-hak rakyat Mataram sebagai Hindu-Buddha5.

Sumber:
(1) 10 Pilar Demokrasi Indonesia – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/170000669/10-pilar-demokrasi-indonesia.
(2) Pengertian Demokrasi Pancasila: Sejarah, Prinsip, & Ciri-cirinya – Tirto.ID. https://tirto.id/pengertian-demokrasi-pancasila-sejarah-prinsip-ciri-cirinya-gcJE.
(3) Penjelasan Lengkap 10 Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila – Cerdika. https://cerdika.com/prinsip-demokrasi-pancasila/.
(4) Demokrasi Pancasila : Pengertian, Makalah, Tujuan, Contoh. https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/.
(5) Apa yang dimaksud dengan demokrasi yang berketuhan… – Roboguru. https://roboguru.ruangguru.com/forum/apa-yang-dimaksud-dengan-demokrasi-yang-berketuhanan-yang-maha-esa-_FRM-DAODN3BZ.

Baca Juga:  Hari Libur Februari 2024: Isra Miraj, Imlek, dan Pemilu
Posted in Ragam

Artikel Terkait: