Menu Tutup

Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila adalah proses pembelajaran dan pengembangan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, demokratis, toleran, dan berkeadilan sosial. Pendidikan Pancasila juga bermaksud untuk mengembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran bernegara, dan sikap menghargai perbedaan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

Dinamika Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila mengalami dinamika seiring dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dinamika pendidikan Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Aspek historis. Pendidikan Pancasila memiliki sejarah yang panjang dan berliku. Pendidikan Pancasila mulai diperkenalkan sejak masa kemerdekaan sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa yang beragam. Pendidikan Pancasila kemudian mengalami pasang surut selama masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Pada masa Orde Lama, pendidikan Pancasila diarahkan untuk meneguhkan nasionalisme dan anti-imperialisme. Pada masa Orde Baru, pendidikan Pancasila dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan dan indoktrinasi politik. Pada masa Reformasi, pendidikan Pancasila mengalami krisis akibat maraknya pluralisme ideologi dan nilai1.
  • Aspek kurikuler. Pendidikan Pancasila juga mengalami perubahan dalam hal kurikulum dan materi pembelajaran. Pada awalnya, pendidikan Pancasila diberikan secara terpisah dengan mata pelajaran lainnya. Namun, sejak tahun 2013, pendidikan Pancasila disatukan dengan pendidikan kewarganegaraan dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Materi pembelajaran PPKn meliputi empat kompetensi dasar, yaitu: (1) memahami nilai-nilai dasar ideologi negara; (2) memahami hakikat negara kesatuan Republik Indonesia; (3) memahami sistem pemerintahan Indonesia; dan (4) memahami peran warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara2.
  • Aspek metodologis. Pendidikan Pancasila juga mengalami perubahan dalam hal metode dan strategi pembelajaran. Pada awalnya, pendidikan Pancasila menggunakan metode ceramah dan hafalan yang bersifat dogmatis dan monologis. Namun, sekarang pendidikan Pancasila menggunakan metode diskusi, simulasi, role play, studi kasus, dan lain-lain yang bersifat interaktif dan dialogis. Strategi pembelajaran PPKn juga mengutamakan pendekatan kontekstual, kritis, kreatif, dan kolaboratif3.
Baca Juga:  Asal-Usul dan Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa Indonesia

Tantangan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Tantangan pendidikan Pancasila dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

  • Aspek ideologis. Pendidikan Pancasila ditantang oleh adanya ideologi-ideologi lain yang bersaing dengan nilai-nilai Pancasila. Ideologi-ideologi tersebut antara lain adalah liberalisme, komunisme, fundamentalisme, radikalisme, terorisme, dan separatisme4. Ideologi-ideologi tersebut dapat menimbulkan konflik sosial, politik, ekonomi, budaya, agama, dan etnis di tengah masyarakat Indonesia yang plural.
  • Aspek teknologis. Pendidikan Pancasila ditantang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat dan masif. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pendidikan Pancasila. Dampak positifnya adalah memudahkan akses, distribusi, dan interaksi dalam proses pembelajaran Pancasila. Dampak negatifnya adalah menimbulkan fenomena hoax, hate speech, cyber bullying, pornografi, dan radikalisasi online yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila5.
  • Aspek generasional. Pendidikan Pancasila ditantang oleh perubahan karakteristik generasi muda yang menjadi peserta didik Pancasila. Generasi muda saat ini adalah generasi digital yang lahir dan tumbuh di era internet dan media sosial. Generasi digital memiliki kecenderungan untuk lebih individualis, pragmatis, konsumtif, hedonis, dan apatis terhadap nilai-nilai Pancasila6. Generasi digital juga memiliki gaya belajar yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih suka belajar dengan cara visual, audio, kinestetik, dan interaktif.

Tujuan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila memiliki tujuan yang bersifat umum dan khusus. Tujuan umum pendidikan Pancasila adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang berkarakter Pancasila. Tujuan khusus pendidikan Pancasila adalah untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah beberapa tujuan khusus pendidikan Pancasila:

  • Meningkatkan kesadaran dan penghayatan terhadap nilai-nilai dasar ideologi negara, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap hakikat negara kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, negara kepulauan yang berdaulat dan berwawasan nusantara, negara demokrasi yang menghormati hak asasi manusia dan kebhinekaan, negara sosial yang menjamin kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan hidup.
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terhadap sistem pemerintahan Indonesia, yaitu sistem presidensial yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, sistem multipartai yang mengakomodasi keberagaman politik, sistem desentralisasi yang memberikan otonomi daerah, sistem check and balance yang menjamin keseimbangan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
  • Meningkatkan sikap dan perilaku terhadap peran warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yaitu sebagai warga negara yang taat hukum dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional, sebagai anggota masyarakat yang toleran dan peduli terhadap sesama, sebagai insan cendekia yang kritis dan kreatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Baca Juga:  Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan

Pendidikan Pancasila memiliki urgensi dan esensi yang sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia. Urgensi pendidikan Pancasila adalah sebagai berikut:

  • Pendidikan Pancasila merupakan sarana untuk menjaga eksistensi dan aktualisasi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi dan revolusi industri 4.0.
  • Pendidikan Pancasila merupakan wahana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa.
  • Pendidikan Pancasila merupakan media untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, korupsi, intoleransi, radikalisme, terorisme, separatisme, dll.
  • Pendidikan Pancasila merupakan instrumen untuk membentuk karakter bangsa yang berkualitas sesuai dengan cita-cita luhur
Posted in Ragam

Artikel Terkait: